JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjelaskan soal kondisi ekonomi gelap pada 2023 yang sering disinggungnya saat memberikan sambutan di sejumlah acara.
Menurut Jokowi, yang dimaksud gelap adalah kondisi perekonomian dunia.
Hal tersebut, menurut Jokowi, berdasarkan prediksi dan kalkulasi dari lembaga-lembaga internasional.
"Itu yang saya sampaikan itu (kondisi) dunia," ujar Jokowi usai melakukan groundbreaking Wavin Manufacturing Indonesia, di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Senin (3/10/2022), sebagaimana disiarkan YouTube Sekretariat Presiden.
"Ekonomi dunia tahun depan memang semua lembaga-lembaga internasional menyampaikan dalam posisi yang tidak baik. Dalam posisi yang lebih gelap," katanya melanjutkan.
Baca juga: Jokowi: Begitu Negara Dicap Tak Baik untuk Investasi, Enggak Akan Ada yang Datang
Oleh karenanya, Jokowi meminta semua pihak harus berhati-hati.
Meski perekonomian Indonesia tumbuh 5,44 persen, ia meminta pemerintah tetap waspada dengan krisis ekonomi apapun.
"Kita harus waspada meskipun ekonomi kita tumbuh 5,44 persen. Itu adalah sangat baik dibandingkan dengan negara-negara lain tetapi kita tetap harus hati-hati, harus waspada dan selalu bersiap dalam posisi badai apapun. Harus siap," katanya.
Sebelumnya, Jokowi kembali menyingung soal gelapnya kondisi ekonomi pada 2023.
Hal itu disampaikannya saat memberi sambutan pada acara pengarahan Presiden RI kepada seluruh Menteri/Kepala Lembaga, Kepala Daerah, Pimpinan BUMN, Pangdam, Kapolda dan Kajati di Jakarta Convention Center, Kamis (29/9/2022).
Baca juga: Jokowi Sebut Investasi Jadi Rebutan di Tengah Krisis
Menurut Jokowi, hingga saat ini masih belum bisa dikalkulasikan kekuatan resesi global dan pengaruhnya terhadap situasi ekonomi.
"Krisis finansial baru saja sebuah negara mengajukan APBN di Inggris, kemudian pasar melihat langsung yang namanya nilai tukar di semua negara goncang dan melemah terdepresiasi termasuk kita, hati-hati ketidakpastian ini, mengenai ketidakpastian ini," ujar Jokowi.
"Tiap hari kita selalu diingatkan dan kalau kita baca baik di media sosial di media cetak, di media online semuanya mengenai resesi global, tahun ini sulit dan tahun depan sekali lagi saya sampaikan akan gelap. Dan kita tidak tahu badai besarnya seperti apa sekuat apa tidak bisa dikalkulasi," katanya.
Terlebih, kata Jokowi, kondisi perang antara Ukraina dengan Rusia yang tak kunjung usai ikut mempengaruhi resesi dunia.
Baca juga: Jokowi Sebut Pemulihan Ekonomi Indonesia Relatif Kuat
Jokowi mengungkapkan, baru-baru ini ada empat wilayah di Ukraina yang menggelar referendum.