Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerap Singgung soal Ekonomi Gelap di 2023, Jokowi: Itu Kondisi Dunia

Kompas.com - 03/10/2022, 18:15 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjelaskan soal kondisi ekonomi gelap pada 2023 yang sering disinggungnya saat memberikan sambutan di sejumlah acara.

Menurut Jokowi, yang dimaksud gelap adalah kondisi perekonomian dunia.

Hal tersebut, menurut Jokowi, berdasarkan prediksi dan kalkulasi dari lembaga-lembaga internasional.

"Itu yang saya sampaikan itu (kondisi) dunia," ujar Jokowi usai melakukan groundbreaking Wavin Manufacturing Indonesia, di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Senin (3/10/2022), sebagaimana disiarkan YouTube Sekretariat Presiden.

"Ekonomi dunia tahun depan memang semua lembaga-lembaga internasional menyampaikan dalam posisi yang tidak baik. Dalam posisi yang lebih gelap," katanya melanjutkan.

Baca juga: Jokowi: Begitu Negara Dicap Tak Baik untuk Investasi, Enggak Akan Ada yang Datang

Oleh karenanya, Jokowi meminta semua pihak harus berhati-hati.

Meski perekonomian Indonesia tumbuh 5,44 persen, ia meminta pemerintah tetap waspada dengan krisis ekonomi apapun.

"Kita harus waspada meskipun ekonomi kita tumbuh 5,44 persen. Itu adalah sangat baik dibandingkan dengan negara-negara lain tetapi kita tetap harus hati-hati, harus waspada dan selalu bersiap dalam posisi badai apapun. Harus siap," katanya.

Sebelumnya, Jokowi kembali menyingung soal gelapnya kondisi ekonomi pada 2023.

Hal itu disampaikannya saat memberi sambutan pada acara pengarahan Presiden RI kepada seluruh Menteri/Kepala Lembaga, Kepala Daerah, Pimpinan BUMN, Pangdam, Kapolda dan Kajati di Jakarta Convention Center, Kamis (29/9/2022).

Baca juga: Jokowi Sebut Investasi Jadi Rebutan di Tengah Krisis

Menurut Jokowi, hingga saat ini masih belum bisa dikalkulasikan kekuatan resesi global dan pengaruhnya terhadap situasi ekonomi.

"Krisis finansial baru saja sebuah negara mengajukan APBN di Inggris, kemudian pasar melihat langsung yang namanya nilai tukar di semua negara goncang dan melemah terdepresiasi termasuk kita, hati-hati ketidakpastian ini, mengenai ketidakpastian ini," ujar Jokowi.

"Tiap hari kita selalu diingatkan dan kalau kita baca baik di media sosial di media cetak, di media online semuanya mengenai resesi global, tahun ini sulit dan tahun depan sekali lagi saya sampaikan akan gelap. Dan kita tidak tahu badai besarnya seperti apa sekuat apa tidak bisa dikalkulasi," katanya.

Terlebih, kata Jokowi, kondisi perang antara Ukraina dengan Rusia yang tak kunjung usai ikut mempengaruhi resesi dunia.

Baca juga: Jokowi Sebut Pemulihan Ekonomi Indonesia Relatif Kuat

Jokowi mengungkapkan, baru-baru ini ada empat wilayah di Ukraina yang menggelar referendum.

"Di Donetsk, Zaporizhzhia, Kherson, Luhansk makin merumitkan lagi kapan akan selesai dan imbasnya ke ekonomi seperti apa makin rumit," ujar Jokowi.

Sejalan dengan itu, Jokowi mengingatkan kembali soal inflasi yang saat ini ditakutkan banyak negara.

Pasalnya, nilai inflasi di sejumlah negara melonjak sangat tinggi.

"Inflasi semua negara biasanya hanya 1 sekarang 8, lebih dari 10 dan bahkan ada lebih dari 80 persen, ada 5 negara," kata Jokowi

"Oleh sebab itu, kita harus kompak, harus bersatu dari pusat provinsi kabupaten kota sampai ke bawah. Dan semua kementerian lembaga seperti saat kita kemarin menangani Covid-19, kalau Covid-19 bisa bersama-sama urusan inflasi ini kita harus bersama-sama," tambahnya.

Baca juga: Inflasi Indonesia Terjaga, Jokowi: Menkeu dan BI Berjalan Beriringan

Jokowi sebenarnya telah beberapa kali menyinggung soal gelapnya kondisi ekonomi tahun depan.

Pada 26 September 2022, Jokowi mengatakan, konflik Rusia dan Ukraina yang terus berlangsung ini akan berdampak pada negera lainnya.

Ia memperkirakan, tahun 2023 ekonomi dunia akan semakin gelap sebagai dampak perang Rusia dan Ukraina yang berlangsung sejak Ferbruari 2022.

“Dunia sekarang ini pada posisi yang tidak gampang dan betul-betul sulit di mana tahun depan akan lebih gelap,” kata Jokowi di ICE – BSD.

Jokowi mengatakan, beberapa dampak yang dirasakan oleh Indonesia dan dunia akibat perang Rusia dan Ukraina yang tak kunjung usai ini, seperti krisis energi, pangan, dan finansial akan membebani pergerakan ekonomi di tahun 2023.

Baca juga: Jokowi Prediksi Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,4-6 Persen pada Kuartal III 2022

Sebelumnya, pada Agustus 2022, Jokowi telah menyampaikan hal senada.

Jokowi memprediksi kondisi ekonomi dunia pada 2023 akan lebih sulit daripada tahun 2022.

Prediksi tersebut berdasarkan rangkuman informasi yang didapat saat bertemu para pemimpin dunia, seperti Sekjen PBB Antonio Guterres, para kepala lembaga internasional, dan semua kepala negara G7.

"Beliau-beliau menyampaikan, 'Presiden Jokowi, tahun ini kita akan sangat sulit, terus kemudian tahun depan seperti apa? Tahun depan akan gelap'. Ini bukan Indonesia, ini dunia, hati-hati, bukan Indonesia, yang saya bicarakan tadi dunia," ujar Jokowi saat membuka Silaturahmi Nasional Persatuan Purnawirawan TNI AD (PPAD) Tahun 2022, di Sentul International Convention Center di Bogor, sebagaimana disiarkan YouTube PPAD TNI, Jumat (5/8/2022).

Jokowi pun mengutip penjelasan dari Sekjen PBB dan IMF bahwa akan ada 66 negara yang akan ambruk ekonominya.

Ambruknya perekonomian negara-negara di dunia tidak langsung bersamaan, tetapi bertahap hingga akhirnya kini sudah ratusan juta orang di dunia kelaparan.

"Mereka detail mengalkulasi, apa yang dikhawatirkan betul-betul kita lihat dan sekarang ini 320 juta orang di dunia sudah berada pada posisi menderita kelaparan akut dan sebagian sudah kelaparan," ujarnya.

Baca juga: Tragedi Kanjuruhan, Jokowi: Investigasi Tuntas, Beri Sanksi yang Bersalah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Nasional
[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

Nasional
Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Nasional
Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com