JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo memberikan arahan dalam menghadapi penularan Covid-19 akibat subvarian Omicron BA.4 dan BA.5.
Arahan tersebut disampaikan Jokowi dalam rapat terbatas evaluasi PPKM di Kompleks Istana Kepresidenan pada Senin (13/6/2022).
Menurut Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, presiden menekankan pentingnya kewaspadaan dan kehati-hatian semua pihak.
"Bapak presiden juga memberikan arahan ke kami bahwa lebih baik kita waspada, lebih baik kita berhati-hati. Karena kewaspadaan kita konservatifnya kita, kehati-hatian kita sudah memberikan hasil bahwa kondisi penanganan pandemi di Indonesia termasuk relatif baik dibandingkan negara-negara lain di dunia," ujar Budi selepas rapat terbatas.
Baca juga: Wagub Sebut Belum Ada Kasus Kematian akibat Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 di Jakarta
Budi menuturkan, selama ini prinsip kehati-hatian juga terbukti tidak menurunkan kegiatan ekonomi masyarakat, terlebih kini kegiatan ekonomi sudah mulai kembali normal.
Minta vaksinasi booster ditingkatkan
Selain itu, Budi mengungkapkan bahwa Presiden Jokowi meminta pelaksanaan vaksinasi booster terus ditingkatkan.
Sebab, saat ini sudah memasuki Juni-Juli atau pertengahan tahun. Saat itu, negara lain sudah bersiap-siap menghadapi gelombang berikutnya dari pandemi Covid-19.
"Pengamatan kami, gelombang BA.4 dan BA.5 itu biasanya puncaknya tercapai satu bulan sesudah penemuan kasus pertama. Jadi harusnya di minggu ke dua Juli, minggu ketiga Juli kita melihat puncak kasus BA.4 BA.5 ini," kata Budi.
"Kalau memang benar-benar masyarakat kita siap, termasuk dengan booster-nya yang baik. Kemungkinan besar puncaknya tidak akan tinggi," ujar dia.
Baca juga: Transisi Endemi, Publik Bersedia Tetap Pakai Masker bila Covid-19 Memburuk
Budi mengungkapkan, vaksinasi booster Covid-19 yang dilakukan saat ini memberi dampak terhadap daya tahan imunitas masyarakat akan bertahan enam bulan lagi atau sampai Februari-Maret 2023.
Apabila kondisi penularan Covid-19 di Tanah Air terjaga, Indonesia kemungkinan bisa menjadi negara pertama yang tidak mengalami lonjakan kasus dalam 12 bulan.
"Karena biasanya setiap enam bulan kan lonjakan kasus itu terjadi. Kalau masyarakat bisa diimbau oleh teman-teman media sekalian bahwa yuk dorong booster-nya supaya bisa meningkatkan kekebalan atau imunitas tubuh hingga enam bulan ke depan," kata dia.
"Mudah-mudahan nanti Idul Adha, 17 Agustusan kita bisa merayakan hari raya dan hari kemerdekaan kita dengan baik," ujar dia.
Lebih lanjut Budi mengungkapkan, Presiden Jokowi pun meminta agar vaksinasi booster Covid-19 bisa diwajibkan untuk penyelenggaraan acara besar agar lebih mudah diterima oleh masyarakat.