Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenang Sejarah Gerakan Cinta Produk Indonesia

Kompas.com - 27/03/2022, 11:28 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali memperlihatkan amarahnya karena sejumlah menterinya dan badan usaha milik negara (BUMN) masih gemar membeli barang impor terkait pengadaan program lembaga masing-masing.

Ketika Jokowi memberikan arahan pada acara Afirmasi Bangga Buatan Produk Indonesia yang digelar di Bali dan disiarkan secara daring pada Jumat (25/3/2022) lalu, Presiden bahkan sampai melontarkan sindiran keras kepada sejumlah anak buahnya.

Menurut Jokowi, rincian anggaran modal untuk pusat, daerah maupun BUMN sangat besar.

"Kalau digunakan, kita enggak usah muluk-muluk, dibelokkan 40 persen saja, 40 persen saja itu bisa mentrigger growth ekonomi kita yang pemerintah dan pemda bisa 1,71 persen," kata Presiden.

"Yang BUMN 1,5 sampai 1,7 persen. Ini kan 2 persen lebih, enggak usah cari ke mana-mana, tidak usah cari investor, kita diem saja tapi konsisten beli barang yang diproduksi pabrik, industri, UKM kita. Kok tidak kita lakukan. Bodoh sekali kita kalau tidak melakukan ini," tambah Kepala Negara.

Baca juga: Jokowi Geram Banyak Kementerian Impor Produk, Sebut Bodoh dan Larang Tepuk Tangan

Presiden juga memaparkan situasi dunia yang serba tidak pasti akibat terdampak pandemi Covid-19 dan perang antara Rusia dan Ukraina. Akibatnya terjadi sejumlah dampak mulai dari krisis energi, krisis pangan hingga inflasi yang dirasakan oleh banyak negara di dunia.

Oleh karenanya, Jokowi menilai antipasi yang bisa dilakukan Indonesia yakni memanfaatkan APBN, APBD hingga anggaran BUMN untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dalam negeri.

Dari Berdikari sampai Bangga Buatan Indonesia

Pernyataan Presiden Joko Widodo tentang barang buatan dalam negeri yang dinilai kurang diminati sebenarnya bukan hanya kali ini terjadi. Walau Pemerintah silih berganti, ajakan menggunakan produk dalam negeri terus bermunculan.

Presiden pertama Republik Indonesia Ir. Sukarno sudah menggaungkan soal kemandirian bangsa dalam hal kreasi produk dan kecintaan terhadap barang buatan lokal.

Baca juga: Geram Ada Kementerian Masih Pakai Produk Impor, Jokowi: Reshuffle! Kayak Begini Enggak Bisa Jalan

Sukarno pernah melontarkan kata Berdikari pada sekitar 1950-an. Berdikari artinya berdiri di atas kaki sendiri. Akronim itu disampaikan supaya bangsa Indonesia bangkit setelah meraih kemerdekaan dengan cara membuat dan menggunakan barang-barang buatan dalam negeri.

Menurut Sukarno, jika bangsa Indonesia punya ketergantungan terhadap barang impor dan tidak berdaya dalam membangun dengan membuat sendiri dan membeli produk dalam negeri, maka lambat laun negara akan hancur dengan sendirinya.

“Berdikari, percaya kepada kekuatan sendiri, tidak mengemis-ngemis,” kata Sukarno dalam buku Kesaksian tentang Bung Karno, 1945-1967, karya Mangil Matowidjojo.

Gaung berdikari perlahan meredup setelah kekuasaan Sukarno berakhir pada 12 Maret 1967 sebagai dampak dari kondisi inflasi dan perekonomian Indonesia yang terpuruk. Kondisi diperburuk oleh peristiwa Gerakan 30 September yang membuat kondisi politik Indonesia kacau balau.

Baca juga: Jokowi Jengkel RI Impor CCTV, Seragam Polisi hingga Sepatu Tentara: Jangan Diteruskan!

Era Orde Baru yang dipimpin Suharto kemudian menggantikan Orde Lama. Semangat untuk mengajak masyarakat membuatn dan membeli barang produksi dalam negeri kembali muncul pada 1985.

Pada 1 sampai 31 Agustus 1985 pemerintah masa Orde Baru menggelar pameran bertajuk Pameran Produksi Indonesia (Indonesia Expo/PPI 1985) di kawasan Taman Monas dan Pekan Raya Jakarta (PRJ). Saat itu arena PRJ masih bertempat di Monas.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Nasional
Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Nasional
Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Nasional
Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Nasional
PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

Nasional
Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Nasional
Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Nasional
Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Nasional
Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com