Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hormati Loyalis Anas Bentuk Partai Baru, Demokrat: Lebih Berani Ketimbang Moeldoko

Kompas.com - 30/10/2021, 23:14 WIB
Ardito Ramadhan,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengapresiasi langkah sejumlah loyalis mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum yang membentuk Partai Kebangkitan Nusantara (PKN).

Herzaky mengatakan, langkah loyalis Anas itu merupakan langkah yang berani karena mereka terang-terangan membentuk partai politik baru, bukan mencoba mengambil alih partai politik yang sudah ada.

"Keberanian yang bahkan melebihi keberanian seorang Kepala Staf Presiden dan pensiunan Jenderal seperti Moeldoko yang tidak tahu malu dan masih terus berupaya merampas Partai Demokrat pasca-KLB ilegal yang gagal total dan tak berani serta tak memiliki kemampuan membentuk parpol baru," kata Herzaky dalam keterangan tertulis, Sabtu (30/10/2021).

Baca juga: Keluar dari Hanura, Gede Pasek Jadi Ketum Partai Baru Berisi Loyalis Anas Urbaningrum

Herzaky melanjutkan, mendirikan partai politik merupakan bentuk kemerdekaan berserikat dan berkumpul yang dilindungi oleh konstitusi.

Menurut dia, bertambahnya jumlah partai politik dapat diartikan semakin banyak orang yang berupaya memperjuangkan nasib dan aspirasi rakyat melalui organisasi politik.

Ia menuturkan, Partai Demokrat juga berharap agar partai-partai politik baru di Indonesia memiliki komitmen kuat dalam menjaga iklim demokrasi yang kondusif dan sehat.

"Semakin memperkaya khasanah pemikiran dan gagasan-gagasan besar serta segar dalam membangun bangsa ini, menuju Indonesia Emas 2045. Tidak alergi dengan perbedaan pendapat dalam membangun bangsa dan negara ini. Mari kita bersama-sama membangun demokrasi Indonesia yang lebih baik," kata Herzaky.

Baca juga: Demokrat: Jubir Presiden Harus Beri Kejelasan, Bukan Malah Jadi Noise atau Lip Service Semata

Ia menambahkan, Demokrat akan terus konsisten berkoalisi dengan rakyat demi mendapatkan kepercayaan dan atensi lebih luas dari masyarakat.

"Harapannya, keberadaan parpol-parpol baru, dapat pula memperkuat dan memperluas elemen masyarakat yang konsisten memperjuangkan nasib dan harapan rakyat," ujar dia.

Seperti diketahui, sejumlah loyalis Anas membentuk partai baru yakni PKN yang dipimpin oleh Gedek Pasek Suardika, mantan sekretaris jenderal Hanura yang juga pernah menjadi politikus Demokrat.

"Beberapa mantan DPR RI eks Fraksi Partai Demokrat juga ada, mayoritas teman-teman AU (Anas Urbaningrum) yang berkumpul," kata Pasek saat dihubungi, Sabtu.

Baca juga: Kala PDI Perjuangan-Demokrat Saling Sindir Bandingkan Kinerja Jokowi dan SBY

Pasek tidak menjawab lugas saat ditanya kemungkinan Anas bergabung ke PKN setelah selesai menjalani masa pidana kelak.

Namun, Pasek memastikan, ia dan kawan-kawannya akan meminta restu Anas sebelum memulai kiprah PKN.

"Soal ke mana nanti AU, maka untuk sekarang biar beliau fokus dulu tuntaskan yang saat ini. Yang pasti kami semua minta restu beliau untuk mencoba babat alas mulai dari nol membangunnya," ujar Pasek.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Nasional
Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Nasional
Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Nasional
Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Nasional
Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Nasional
Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum 'Move On'

Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum "Move On"

Nasional
Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Nasional
Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Nasional
Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Nasional
Tepati Janji, Jokowi Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas Sulbar

Tepati Janji, Jokowi Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas Sulbar

Nasional
Konsumsi Avtur Naik 10 Persen Selama Ramadhan dan Idul Fitri 2024

Konsumsi Avtur Naik 10 Persen Selama Ramadhan dan Idul Fitri 2024

Nasional
Kekuatan Koalisi Vs Oposisi jika PDI-P dan PKS Tak Merapat ke Prabowo-Gibran

Kekuatan Koalisi Vs Oposisi jika PDI-P dan PKS Tak Merapat ke Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra Sebut Sudah Komunikasi dengan Puan

Soal Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra Sebut Sudah Komunikasi dengan Puan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com