Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rosianna Silalahi
KompasTV

News Director of KompasTV

Behind the Scene Konser Amal Didi Kempot: Gendheng, Mengagumkan dan Ambyaaar...

Kompas.com - 13/04/2020, 09:17 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini


HATI saya campur aduk saat mempersiapkan hingga akhirnya selesai membawakan Konser Amal Didi Kempot di KompasTV.

Deg-degan, riang gembira, kagum meskipun sempat kesal alias bete hingga akhirnya terharu sekaligus bangga.

Saya akan jelaskan satu persatu mengapa perasaan itu campur aduk jadi satu. Sebelumnya, saya ingin bercerita dulu awal konser itu.

Ide konser datang dari Mas Didi Kempot dan tim melihat perkembangan Indonesia saat ini. Pandemi corona yang membuat kita semua susah.

Banyak orang harus kehilangan pekerjaan, pelaku usaha tak sedikit yang gulung tikar, para pekerja seni tak lagi bebas berkarya dan masih banyak lagi kegiatan kita yang mendadak hilang.

Hidup seperti berhenti

Seorang Didi Kempot merasa perlu melakukan sesuatu. Ia ingin memberi penghiburan. Ia ingin menggalang donasi bagi mereka kaum papa yang terimbas Corona ini.

Tapi tak cuma soal itu. Ada jutaan Sobat Ambyar—begitu nama panggilan penggemar Didi Kempot—yang terbiasa mudik jelang Lebaran.

Tahun lalu saja tercatat pergerakan manusia selama musim mudik di pulau Jawa sekitar dua puluh juta manusia.

Jika itu terjadi, itu bencana besar di tengah pandemi Corona yang masih melanda tanah air.

Tidak usah mudik jadi pesan penting dalam Konser Amal Didi Kempot.

Ia ingin mengambil peran untuk mengatakan itu pada jutaan penggemarnya yang tiap tahun punya ritual mudik.

Ide untuk membuat konser amal datang hari Jumat, 3 April dan rencana konser hari Sabtu, 11 April yang disiarkan secara langsung di KompasTV.

Di situasi normal saja, konser untuk disiarkan secara langsung di televisi tidak ada yang disiapkan hanya dalam hitungan hari.

Apalagi sekarang! Saat semua mobilisasi dan aktivitas tidak bisa semudah biasanya, Didi Kempot dan KompasTV mau konser live? Gendheng!

Begitu katanya dalam bahasa Jawa.

Jadi, apa sebaiknya jawaban untuk rencana ini?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

Nasional
Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Nasional
Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Nasional
Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Nasional
Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Nasional
Indonesia U-23 Kalahkan Korsel, Wapres: Kita Gembira Sekali

Indonesia U-23 Kalahkan Korsel, Wapres: Kita Gembira Sekali

Nasional
Jokowi Tunjuk Luhut Jadi Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional

Jokowi Tunjuk Luhut Jadi Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional

Nasional
Di Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional, Fahira Idris Sebut Indonesia Perlu Jadi Negara Tangguh Bencana

Di Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional, Fahira Idris Sebut Indonesia Perlu Jadi Negara Tangguh Bencana

Nasional
297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Bukti Hadapi Sidang di MK

297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Bukti Hadapi Sidang di MK

Nasional
Meski Anggap Jokowi Bukan Lagi Kader, Ini Alasan PDI-P Tak Tarik Menterinya dari Kabinet

Meski Anggap Jokowi Bukan Lagi Kader, Ini Alasan PDI-P Tak Tarik Menterinya dari Kabinet

Nasional
Rancangan Peraturan KPU, Calon Kepala Daerah Daftar Pilkada 2024 Tak Perlu Lampirkan Tim Kampanye

Rancangan Peraturan KPU, Calon Kepala Daerah Daftar Pilkada 2024 Tak Perlu Lampirkan Tim Kampanye

Nasional
Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasional
Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Nasional
KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

Nasional
Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis 'Pernah', Apa Maknanya?

Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis "Pernah", Apa Maknanya?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com