JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) memastikan pertumbuhan penduduk di Indonesia harus seimbang dan menghasilkan keluarga berkualitas.
Hal tersebut disampaikan Ma'ruf saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) BKKBN untuk program Banggakencana 2020 di Kantor BKKBN, Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (12/2/2020).
"Saya berpesan agar BKKBN dapat terus bekerja keras untuk memastikan pertumbuhan jumlah penduduk di Indonesia harus senantiasa seimbang dan menghasilkan keluarga yang berkualitas," ujar Ma'ruf dalam sambutannya.
Baca juga: BKKBN Ungkap Faktor-faktor Sulitnya Berantas Stunting
Ma'ruf mengatakan, isu kependudukan dan Keluarga Berencana sangat penting bagi pembangunan sebab pembangunan harus berbasis kependudukan.
Menurut dia, seluruh rencana dan target pembangunan, khususnya jangka panjang, akan meleset jika gagal dalam melakukan pengendalian jumlah penduduk.
"Penambahan jumlah penduduk yang tidak terkendali membuat sumber daya harus dilipatgandakan. Beban kesehatan meningkat, biaya pendidikan menjadi berlipat, serta beban hidup lainnya menjadi lebih besar," kata dia.
Baca juga: Wapres: Turunkan Stunting Hingga 14 Persen Berat, Kita Harus Kerja Keras
Selain itu, upaya pengendalian jumlah penduduk, peningkatan kualitas sumber daya manusia mutlak dilakukan.
Dengan demikian, kata dia, program Keluarga Berencana dengan segala dimensinya menjadi salah satu kunci utama dalam meningkatkan kualitas manusia Indonesia.
Adapun rakernas tersebut mengambil tema 'Era Milenial untuk Indonesia Maju, Sejahtera dan Berkeadilan' di Auditorium BKKBN Pusat, Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.
Baca juga: Wapres Kumpulkan Sejumlah Menteri, Rapat Penurunan Kemiskinan dan Stunting 2024
Sementara itu, Kepala BKKBN Hasto Wardoyo mengatakan, capaian program-program Banggakencana masih harus ditingkatkan karena belum mencapai apa yang diinginkan.
Banggakencana sendiri merupakan program BKKBN untuk pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga berencana.
"Untuk total fertility rate yang harus dicapai target 2,28, tahun 2019 baru 2,45 persen. Oleh karena itu kami harus terus bekerja keras lagi untuk mencapai target dan sasaran," kata dia.
Saat ini, kata dia, BKKBN memiliki tenaga lapangan hingga 23.000 orang dan memiliki kader 1,2 juta orang yang tersebar di desa dan kota.
Kader-kader tersebut siap mendampingi pencegahan stunting, ibu hamil, dan 1.000 hari kehidupan pertama.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.