Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zulkifli Kritik Moeldoko dan Neno Warisman yang Pakai Istilah Perang Terkait Pilpres

Kompas.com - 14/03/2019, 12:31 WIB
Kristian Erdianto,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mengkritik pernyataan Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional pasangan Jokowi-Ma'ruf (TKN) Moeldoko dan juru kampanye Badan Pemenangan Nasional pasangan Prabowo-Sandiaga (BPN) Neno Warisman, yang menggunakan istilah perang terkait kontestasi Pilpres 2019.

Zulkifli tak sepakat jika ajang pemilu diibaratkan sebagai perang total ataupun perang badar.

"Pemilu itu bukan perang badar, bukan perang total. Jadi saya kritik keras Pak Moeldoko dan Mbak Neno," ujar Zulkifli saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (14/3/2019).

Baca juga: Tim Jokowi-Maruf Pakai Strategi Perang Total, Ini Maksudnya

Zulkifli mengatakan, pemilu merupakan sesuatu yang biasa terjadi setiap lima tahun di negara demokrasi.

Sederhananya, pemilu bertujuan memperbarui komitmen para pemimpin terhadap kepentingan rakyat.

Artinya, jika seorang pemimpin dianggap memiliki kinerja yang baik, maka rakyat dapat memilihnya kembali.

Baca juga: Romo Magnis: Pemilu Bukan Sebuah Perang

Sedangkan, jika tak dianggap baik, kata Zulkifli, rakyat dapat memilih calon pemimpin yang lebih baik.

"Jadi sesederhana itu pemilu. Bukan perang total, bukan perang badar, apalagi tadi yang lain-lain itu," tutur dia.

Istilah perang total pernah diungkapkan Moeldoko jelang dua bulan Pemilihan Presiden 2019 di Markas TKN Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (13/2/2019).

Moeldoko mengatakan, TKN akan habis-habisan memenangkan pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin. Mantan Panglima TNI ini mengistilahkannya dengan perang total.

Sementara itu, istilah perang badar sempat tersirat dalam puisi dan doa yang dibacakan oleh Neno Warisman pada acara Munajat 212, Kamis (21/2/2019) lalu.

Menurut calon wakil presiden nomor 01 Ma'ruf Amin, doa Neno mirip dengan doa yang dipanjatkan saat perang Badar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com