Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua DPR Minta Pemilu Tak Dikaitkan dengan Perang

Kompas.com - 04/03/2019, 07:32 WIB
Krisiandi

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPR Bambang Soesatyo yakin stabilitas politik dan keamanan akan selalu terjaga sebelum maupun setelah pemungutan suara Pilpres 2019. Bambang pun menyebut bahwa pemilu jauh dari situasi perang.

Untuk itu, jangan menyebut Pemilu seolah-olah medan tempur dan muncul istilah perang, seperti perang total, perang badar atau perang-perang yang lain.

Bambang menilai mayoritas elemen bangsa tidak ingin negara terperangkap dalam suasana tidak kondusif hanya karena pemilu.

Bambang justru mendorong generasi milenial untuk terus mengekspresikan kegembiraan menyongsong pelaksanaan Pemilu 2019.

Baca juga: TGB: Pilpres 2019 Itu Bukan Perang Badar

"Setiap komunitas didorong untuk menyuarakan aspirasi atau dukungan kepada kedua paslon dengan cara yang menyenangkan dan memikat. Dengan demikian, suasana pesta demokrasi boleh dirasakan oleh semua orang," kata Bambang dalam keterangan tertulisnya, seperti dikutip Antara, Minggu (4/3/2019).

Ia mengimbau dan mengingatkan semua elemen masyarakat agar tidak menghiraukan pernyataan maupun manuver kelompok-kelompok tertentu yang ingin membangun persepsi kegentingan atau ketegangan menjelang Pemilu 2019.

Menurut dia, Pemilu 2019 bukan persoalan hidup mati sehingga tidak selayaknya dipersepsikan sebagai perang.

Bambang mengaku prihatin karena upaya menciptakan ketegangan menjelang pemilu terus dilakukan pihak-pihak tertentu, termasuk gerakan pembusukan terhadap KPU.

"Motif dari manuver-manuver seperti ini sudah bisa dibaca arahnya. Pemilu sendiri belum dimulai tetapi ada upaya membangun kecurigaan terhadap independensi KPU. Kecurigaan itulah yang akan dijadikan alasan untuk membuat gaduh," katanya.

Menurut Bambang, bagi kelompok masyarakat yang awam politik, penggunaan kata perang seperti perang total ataupun perang badar yang dikaitkan dengan pilpres, bisa menimbulkan rasa takut.

Baca juga: Tim Jokowi-Maruf Pakai Strategi Perang Total, Ini Maksudnya

Ia mengatakan bahwa ketakutan akan terjadinya bentrok antarkelompok masyarakat atau takut akan terjadinya chaos sehingga komunitas pengusaha sering bertanya tentang prospek stabilitas keamanan sebelum dan sesudah pemungutan serta penghitungan suara pemilu.

"Namun, bersama TNI dan Polri, pemerintah dan DPR memastikan bahwa stabilitas politik dan keamanan akan selalu terjaga, baik sebelum maupun sesudah pelaksanaan pemungutan serta perhitungan suara pemilu, 17 April 2019," ujarnya.

Bambang menilai Indonesia sangat kondusif sehingga masyarakat tidak perlu menanggapi pernyataan atau asumsi tentang ketegangan situasi menuju pelaksanaan Pemilu 2019.

Kompas TV Tim Kampanye Nasional Jokowi Ma’ruf Amin, memberikan tanggapan atas pidato komandan kogasma pemenangan pemilu Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com