Zulkifli tak sepakat jika ajang pemilu diibaratkan sebagai perang total ataupun perang badar.
"Pemilu itu bukan perang badar, bukan perang total. Jadi saya kritik keras Pak Moeldoko dan Mbak Neno," ujar Zulkifli saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (14/3/2019).
Zulkifli mengatakan, pemilu merupakan sesuatu yang biasa terjadi setiap lima tahun di negara demokrasi.
Sederhananya, pemilu bertujuan memperbarui komitmen para pemimpin terhadap kepentingan rakyat.
Artinya, jika seorang pemimpin dianggap memiliki kinerja yang baik, maka rakyat dapat memilihnya kembali.
Sedangkan, jika tak dianggap baik, kata Zulkifli, rakyat dapat memilih calon pemimpin yang lebih baik.
"Jadi sesederhana itu pemilu. Bukan perang total, bukan perang badar, apalagi tadi yang lain-lain itu," tutur dia.
Istilah perang total pernah diungkapkan Moeldoko jelang dua bulan Pemilihan Presiden 2019 di Markas TKN Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (13/2/2019).
Moeldoko mengatakan, TKN akan habis-habisan memenangkan pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin. Mantan Panglima TNI ini mengistilahkannya dengan perang total.
Sementara itu, istilah perang badar sempat tersirat dalam puisi dan doa yang dibacakan oleh Neno Warisman pada acara Munajat 212, Kamis (21/2/2019) lalu.
Menurut calon wakil presiden nomor 01 Ma'ruf Amin, doa Neno mirip dengan doa yang dipanjatkan saat perang Badar.
https://nasional.kompas.com/read/2019/03/14/12314121/zulkifli-kritik-moeldoko-dan-neno-warisman-yang-pakai-istilah-perang-terkait