Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Debat Pertama, Ini Saran Politisi PKS untuk Prabowo-Sandiaga

Kompas.com - 08/01/2019, 17:20 WIB
Christoforus Ristianto,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Nasir Djamil menegaskan, empat isu yang menjadi materi debat pertama pilpres 17 Januari 2019 merupakan pilar dari penegakkan hukum di Indonesia.

"Masalah hukum ini krusial. Hukum soal regulasi, aparat, sarana dan prasarana, serta budaya hukum. Kalau keempatnya ini bagus, ya hukum Indonesia pasti baik," kata Nasir dalam diskusi eksternal di Media Center Prabowo-Sandi, Jalan Sriwijaya, Jakarta, Selasa (8/1/2019).

Baca juga: Kubu Prabowo Anggap Debat Pertama Jadi Tantangan Berat Jokowi-Maruf

Maka dari itu, sebagai wakil dari partai koalisi pendukung, ia menyarankan beberapa solusi penegakkan hukum yang bisa disampaikan Prabowo-Sandi saat debat, yakni revisi Undang-undang tentang Kepolisian dan Undang-undang tentang Kekuasaan Kehakiman.

"Kalau UU-nya sudah bagus, tapi aparat hukumnya masih sontoloyo, ya sontoloyo juga penegakan hukumnya. Makanya saya mengusulkan nanti Prabowo-Sandi untuk memperbaiki dua UU itu karena masih ada sisi-sisi gelap di kepolisian dan kejaksaan," tutur Nasir.

Baca juga: Hadapi Debat Pertama, Timses Andalkan Orisinalitas Jokowi-Maruf

Menurutnya, kepolisian dan kejaksaan masih memiliki stigma sebagai lembaga pemerintah yang tidak bersih. Sehingga, revisi UU tersebut diperlukan lewat regulasi dan evaluasi yang dikoreksi secara total.

"UU Kepolisian ini kan sudah lama dari tahun 2002, artinya sudah berusia 16 tahun dan karena itu harus dievaluasi. Sehingga kemudian dari berbagai macam kisruh internal yang selama ini ada di tubuh kepolisian bisa diantisipasi dengan UU yang baru, kepolisian selama ini juga lebih terlihat penguasa dibandingkan alat negara," paparnya.

Baca juga: Kalla: Kalau Pertanyaan Debat Dirapatkan Dulu, yang Pantas Jadi Capres-Cawapres Timnya

Selain itu, Nasir juga mengusulkan Prabowo-Sandi membuat lembaga otonom untuk Lembaga Pemasyarakatan yang kini di bawah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Pasalnya, hingga saat ini Lapas mengalami banyak permasalahan, contohnya kapasitas Lapas yang berlebihan karena narapidana narkoba.

"Memang harus seperti itu karena Lapas banyak masalah sehingga dipertimbangkan menjadi badan sendiri meskipun agak berat dalam konteks pembinaanya," imbuh Nasir.

Baca juga: Prabowo-Sandiaga Akan Soroti OTT dan Penguatan KPK Saat Debat

"Usulan ini muncul karena over capacity dan ini enggak terlepas dari penanganan narkoba yang tidak profesional," sambungnya.

Kompas TV Calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno terus bersiap jelang pelaksanaan debat perdana pemilihan presiden. Sandiaga berencana berkonsultasi dengan Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono.<br /> Jelang debat perdana pilpres pada 17 Januari mendatang, Sandiaga mengatakan tengah mempelajari dan mematangkan visi-misi. Menurut Sandiaga, dalam waktu dekat, dirinya bersama Prabowo Subianto akan bertemu dengan SBY, untuk berkonsultasi mengenai materi debat.<br />
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Nasional
Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

BrandzView
Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Nasional
Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Nasional
Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Nasional
Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Nasional
Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Nasional
TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

Nasional
Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Nasional
Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Nasional
Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com