Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komnas HAM Akui Kinerjanya di Level Terendah, Ini Rencana Perbaikannya

Kompas.com - 16/12/2018, 18:53 WIB
Jessi Carina,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Choirul Anam mengakui catatan negatif lembaganya selama beberapa tahun terakhir.

Hal itu disampaikan untuk menanggapi laporan Asian NGO Network on National Human Right Institution (ANNI) terhadap kinerja Komnas HAM yang dinilai ada pada level terendah.

"Memang, berat sekali jadi komisioner saat ini, betul. Ini titik paling nadir, Komnas HAM memang jeblok dua kali, dinilai buruk dalam pengelolaan keuangan," ujar Choirul dalam sebuah diskusi di Jalan Cikini Raya, Minggu (16/12/2018).

Choirul mengatakan, tingkat kepercayaan publik terhadap Komnas HAM menjadi masalah yang harus diatasi.

Baca juga: Ini Sejumlah Catatan Positif terhadap Kinerja Komnas HAM

Komnas HAM periode 2017-2022 yang baru bertugas satu tahun ini harus membereskan pekerjaan rumah masa lalu untuk memperbaiki citra Komnas HAM.

Choirul mengatakan, hal pertama yang harus dilakukan untuk membangun kepercayaan itu adalah dengan mempertegas posisi Komnas HAM.

"Ketegasan kami, kami tidak mau penyelesaian (kasus HAM) di luar proses hukum. Pakai Undang-Undang, enggak boleh yang lain," ujar Choirul.

Dengan sikap yang tidak abu-abu, masyarakat akan melihat ketegasan Komnas HAM dalam menindaklanjuti sebuah kasus. Choirul menilai langkah ini akan meningkatkan kepercayaan masyarakat, khususnya keluarga korban.

Langkah kedua yang akan dilakukan Komnas HAM adalah komitmen untuk bersikap universal. Maksudnya, Komnas HAM tidak bisa diseret demi kepentingan kelompok tertentu dalam menindaklanjuti sebuah kasus.

Sebelumnya, ANNI memberikan sejumlah kritikan terhadap kinerja Komnas HAM.

Lembaga tersebut juga dinilai memiliki tingkat kepercayaan publik yang rendah.

Baca juga: Kinerja Komnas HAM Periode 2012-2017 Dinilai Sangat Rendah

ANNI merupakan gabungan dari kelompok organisasi masyarakat sipil yang berkaitan dengan HAM. Organisasi yang bergabung adalah KontraS, Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (ELSAM), Human Right Working Group (HRWG), dan Imparsial.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

RS Polri Buka Posko untuk Identifikasi Jenazah Korban Pesawat Jatuh di BSD

RS Polri Buka Posko untuk Identifikasi Jenazah Korban Pesawat Jatuh di BSD

Nasional
ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

Nasional
Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Nasional
Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Nasional
Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di 'Gala Dinner' KTT WWF

Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di "Gala Dinner" KTT WWF

Nasional
ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta 'Money Politics' Dilegalkan

ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta "Money Politics" Dilegalkan

Nasional
Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

Nasional
Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Nasional
Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Nasional
Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nasional
Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Nasional
UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

Nasional
Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com