Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Deklarasi Dukung Prabowo, Buruh KSPI Beli Tiket Rp 15.000 Per Orang

Kompas.com - 01/05/2018, 13:46 WIB
Ihsanuddin,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menggelar acara deklarasi mendukung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon presiden 2019.

Deklarasi digelar di Istora Senayan, Jakarta, bertepatan dengan Hari Buruh, Selasa (1/4/2018).

Ketua Panitia acara tersebut, Riden Hatam Ajiz mengatakan, massa buruh yang datang ke Istora harus membeli tiket Rp 15.000 per orang.

"Mereka yang sudah membayar tiket 15.000 akan masuk ke Istora untuk ikut acara deklarasi bersama Prabowo," kata Riden.

(Baca juga : May Day, KSPI Akan Deklarasi Dukung Prabowo Maju Pilpres 2019)

Pembelian tiket tersebut, kata dia, bukan pada saat mereka datang ke Istora. Penjualan tiket telah berlangsung seminggu yang lalu.

Para buruh yang tergabung dalam KSPI telah dikoordinir di daerah asal masing-masing untuk membeli tiket deklarasi Prabowo di Istora Senayan.

"Koordinator wilayah yang mengatur pembelian tiket tersebut, dan saat di Istora mereka hanya menunjukkan tiket untuk masuk," kata Sekjen DPP Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) ini.

(Baca juga : Dukung Prabowo Maju Pilpres 2019, KSPI Merasa Independen, tapi Tak Netral)

Ia mengungkapkan, hasil penjualan tiket Rp 15.000 per orang digunakan sebagai operasional acara deklarasi dukungan KSPI ke Prabowo di Istora hari ini.

"Jadi kita untuk acara ini urunan bersama," katanya.

Kalaupun ada sisa dana dari hasil penjualan tiket dukungan deklarasi hari ini, maka uang tersebut akan masuk ke dalam kas organisasi KSPI.

Penggunaan tiket berbayar ini karena kapasitas Istora Senayan yang terbatas, hanya menampung 8000 orang.

Sementara jumlah buruh yang tergabung dalam KSPI diklaim lebih besar daripada itu.

Meski memakai tiket berbayar, namun Istora Senayan sudah terpantau dipenuhi oleh para buruh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Nasional
Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Nasional
Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Nasional
Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Nasional
PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

Nasional
Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Nasional
Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Nasional
Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Nasional
Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Nasional
Indonesia U-23 Kalahkan Korsel, Wapres: Kita Gembira Sekali

Indonesia U-23 Kalahkan Korsel, Wapres: Kita Gembira Sekali

Nasional
Jokowi Tunjuk Luhut Jadi Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional

Jokowi Tunjuk Luhut Jadi Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional

Nasional
Di Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional, Fahira Idris Sebut Indonesia Perlu Jadi Negara Tangguh Bencana

Di Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional, Fahira Idris Sebut Indonesia Perlu Jadi Negara Tangguh Bencana

Nasional
297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Bukti Hadapi Sidang di MK

297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Bukti Hadapi Sidang di MK

Nasional
Meski Anggap Jokowi Bukan Lagi Kader, Ini Alasan PDI-P Tak Tarik Menterinya dari Kabinet

Meski Anggap Jokowi Bukan Lagi Kader, Ini Alasan PDI-P Tak Tarik Menterinya dari Kabinet

Nasional
Rancangan Peraturan KPU, Calon Kepala Daerah Daftar Pilkada 2024 Tak Perlu Lampirkan Tim Kampanye

Rancangan Peraturan KPU, Calon Kepala Daerah Daftar Pilkada 2024 Tak Perlu Lampirkan Tim Kampanye

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com