Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres: Lebih Bahaya Kalau Parpol Ingin Kejar Proyek

Kompas.com - 29/08/2017, 15:11 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengakui bahwa kenaikan dana bantuan partai politik akan membebani anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). Dana parpol naik hampir sepuluh kali lipat dari Rp 108 per suara menjadi Rp 1000 per suara.

"Ya pasti namanya ada di APBN pasti membebani APBN. Tapi lebih berbahaya kalau partai-partai itu ingin kejar proyek, lebih menyulitkan," kata Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (29/8/2017).

Kalla mengatakan, dana bantuan sebesar Rp 108 per suara sudah berlaku sejak 15 tahun yang lalu, saat ia masih menjabat sebagai Ketua Umum Partai Golkar. Bantuan dana sebesar itu diyakini tak lagi cukup untuk operasional parpol saat ini.

(Baca: Sri Mulyani Tegaskan Kenaikan Dana Parpol Sesuai Usulan KPK)

"Jadi ini wajar saja untuk menyesuaikan kondisi hari ini. Di samping itu, dengan situasi sekarang, biaya politik partai itu kan makin tinggi. Supaya jangan minta macam-macam lebih baik sekaligus masuk APBN," kata dia.

Kalla pun mengakui, salah satu tujuan naiknya dana parpol ini adalah untuk meminimalisir korupsi yang kerap dilakukan oleh elite politik.

"Salah satunya tentu (untuk mengurangi korupsi). Walau kadang-kadang kebutuhan partai juga banyak juga," kata dia.

Kalla mengatakan, cukup atau tidaknya dana bantuan Rp 1000 per suara akan sangat tergantung dengan kebutuhan partai politik masing-masing. Ia juga menegaskan bahwa setiap partai politik harus transparan dalam laporan keuangannya.

"Ya tentu lah ada prosedurnya, ada batasan-batasannya," kata dia.

Kompas TV Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa dalam waktu dekat akan menghadap Presiden Joko Widodo, untuk menyatakan niatnya maju di Pilkada Jatim 2018.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com