JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengajak para perempuan Indonesia untuk ikut memberantas korupsi. Hal itu dilakukan dengan program "Saya, Perempuan Anti Korupsi (SPAK)".
Saat ini, SPAK telah terselenggara selama tiga tahun. Sebanyak 1.200 perempuan yang tersebar di 34 Provinsi telah menjadi alumni SPAK.
Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan mengatakan, dahulu Raden Ajeng Kartini telah berjuang dalam bidang pendidikan hingga banyak perempuan yang telah mengenyam pendidikan tinggi. Saat ini, lanjut dia, "Kartini" masa kini dapat ikut berjuang memberantas korupsi.
"Jadi Kartini sekarang kami ajak memerangi dan berantas korupsi. Hari ini ada satu kata yang kami ambil, 'Aku mau'. Sekarang kami ajak semua perempuan mengatakan aku mau untuk melakukan, menjadi agen perubahan, dengan cara memberantas korupsi," kata Basaria di kawasan Kuningan, Jakarta, Kamis (20/4/2017).
(Baca: Perempuan dalam Pusaran Korupsi)
Menurut Basaria, korupsi menjadi salah satu penyebab tidak meratanya kesejahteraan di Indonesia. Untuk memberantas korupsi, Basaria menilai tidak cukup hanya mengandalkan kepatuhan penyelenggara negara melainkan dengan peran serta masyarakat.
Basaria menyebutkan, terkadang perilaku koruptif telah dianggap biasa oleh masyarakat. Misalnya, dengan memberikan upah kepada penyelenggara negara dalam pelayanan publik.
"Ada rasa tidak enak kalau tidak berikan. Sebetulnya tidak boleh dibiasakan. Semua kata korupsi tidak bisa kita musnahkan kalau hanya penyelenggara yang kita ajak tidak korupsi. Karena korupsi kejahatan terorganisir, masyarakat harus turut serta," ucap Basaria.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.