JAKARTA, KOMPAS.com - Warna biru mendadak dekat sekali dengan sosok Presiden Joko Widodo, akhir-akhir ini.
Saat menerobos hujan dari Istana Merdeka ke Silang Monas untuk shalat Jumat bersama massa aksi doa bersama pada Jumat (2/12/2016) lalu misalnya, Jokowi mengenakan payung warna biru.
Minggu (4/12/2016) malam, juga demikian. Presiden lagi-lagi memilih warna biru saat membeli sebuah sandal diskon 50 persen plus 20 persen saat jalan-jalan di E-Walk Balikpapan Superblock.
Kedua peristiwa itu menghebohkan linimasa dan mengait-ngaitkan Jokowi dengan Partai Demokrat pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono yang kebetulan memang memiliki lambang partai berlatar warna biru.
Padahal, tidak hanya Demokrat yang "berwarna biru". Partai Amanat Nasional (PAN) juga berwarna biru. Lalu adakah kaitan warna biru yang dipilih Jokowi dengan Partai Demokrat?
Spontanitas Jokowi
Kepala Sekretariat Kepresidenan Darmansjah Djumlaha mempunyai cerita tersendiri di balik dua peristiwa yang menghebohkan linimasa, akhir-akhir ini.
Pertama soal payung biru. Menurut Djumala, payung itu sudah ada sejak lama. Ia tidak dapat memastikan kapan pengadaan payung biru itu dilaksanakan. Namun, yang jelas payung itu ada sebelum Jokowi-Kalla menjabat Presiden dan Wakil Presiden.
"Entah, apakah sejak Presiden Megawati, Gus Dur (Abdurrahman Wahid) atau Susilo Bambang Yudhoyono, yang jelas payung itu sudah ada sejak dulu. Karena saya sendiri kan belum dua tahun menjabat," ujar dia saat berbincang dengan Kompas.com, Senin (5/12/2016).
(Baca juga: Payung Biru Jokowi Malah Jadi Perbincangan "Netizen")
Payung-payung itu biasanya diletakkan di seluruh mobil iring-iringan Presiden. Satu mobil bisa sampai tiga hingga empat payung banyaknya. Tujuannya, tak lain untuk mengantisipasi hujan.