Dia menjelaskan, ICMI tidak membahas secara khusus kasus dugaan pencatutan nama dan proses persidangan Mahkamah Kehormatan Dewan saat bertemu Jokowi. (Baca: Jokowi: Tak Apa Saya Dibilang "Koppig", tetapi kalau Sudah Meminta Saham, Tak Bisa!)
Akan tetapi, kata Priyo, ICMI merasa perlu menyampaikan dukungan karena berkomitmen untuk memperbaiki moral dan etika politik yang terus merosot.
Presiden Jokowi, pada Senin (7/12/2015) mengungkapkan kemarahannya karena namanya dicatut untuk meminta saham kepada PT Freeport Indonesia. Menurut Jokowi, pencatutan namanya itu mencoreng etika, moral dan wibawa negara.
"ICMI khawatir hari-hari ini banyak moral elite merosot. Kami setuju dengan Presiden supaya pimpinan lembaga negara memiliki etika moral," ungkap Priyo. (Baca: Jokowi Marah, Apa Kata Pengacara Setya Novanto?)
Saat bertemu Presiden, Priyo hadir bersama Ketua Presidium ICMI Sugiharto dan Jimly Asshidique serta Marwah Daud.
Pimpinan ICMI menemui Presiden Jokowi untuk menyampaikan persiapan muktamar dan peringatan hari jadi ke-25 ICMI pada 11-13 Desember 2015 di Mataram. (Baca: MKD Jadikan Amarah Presiden Jokowi sebagai Masukan)
Kehadiran Jokowi dalam muktamar dan peringatan hari jadi ICMI rencananya akan diwakili Wapres Jusuf Kalla.