JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Unit Kerja Presiden Pemantapan Ideologi Pancasila (UKP-PIP) Yudi Latif resmi melantik tiga orang deputi.
Pelantikan berlangsung secara tertutup di Gedung Sekretariat Kabinet, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (5/7/2017).
Pelantikan dilakukan berdasarkan Salinan Keputusan Presiden RI Nomor 74/TPA Tahun 2017.
Usai pelantikan, Yudi Latif memperkenalkan satu per satu tiga deputi yang dilantiknya.
Pertama, Anas Saidi sebagai Deputi Bidang Pengkajian dan Materi.
Kedua, adalah Hariyono sebagai Deputi Bidang Advokasi.
Ketiga, Silverius Yoseph Soeharso sebagai deputi bidang Pengendalian dan Evaluasi.
"Deputi-deputi ini mencerminkan keberagaman Indonesia. Dan mengkombinasikan antara kompetensi dan representasi," kata Yudi.
Yudi memaparkan, Anas Saidi adalah sosok yang punya latar belakang pendidikan komplit mulai dari studi filsafat, agama, dan sosiologi.
Ia juga mempunyai jam terbang panjang dalam dunia penelitian di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
"Beliau juga aktivis keislaman dengan jaringan luas. Punya banyak studi soal sosiologi agama dan yang menyangkut multikulturalisme Pancasila dan lain-lain. Beliau punya koneksi yang kuat terhadap komunitas muslim," ujar Yudi.
Sementara, Hariyono sebelumnya sempat menjabat Wakil Rektor I Bidang Akademik di Universitas Negeri Malang.
Ia memiliki latar belakang pendidikan sejarah kebangsaan dan Pancasila.
"Saya kira Beliau punya kompetensi dan relasi yang sangat luas dg golongan kebangsaan," kata Yudi.
Sementara, Silverius Yoseph Suharso memiliki latar belakang pendidikan psikologi dan ekonomi.
Ia juga pernah mengikuti pendidikan di Lembaga Ketahanan Nasional.
Dia juga pernah menjabat Kepala Pusat Studi Pancasila di Universitas Pancasila dan punya pengalaman profesional di berbagai dunia swasta, termasuk perbankan.
Yoseph juga dipilih karena dianggap representasi tokoh Katolik. Sebab, belum ada perwakilan Katolik dalam susunan Dewan Pengarah UKP-PIP yang sudah lebih dulu dilantik.
"Oleh karena itu, beliau selain orang yang kompeten, profesional, juga punya vinitas dengan katolisism, karena penganut Katolik," ucap Yudi.