Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Belum Bisa Identifikasi Kelompok Penculik Dua Nakhoda WNI

Kompas.com - 11/11/2016, 16:26 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, hingga saat ini pemerintah belum mengetahui secara pasti kelompok yang menculik dua nelayan warga negara Indonesia (WNI) di perairan Sabah, Malaysia pada Sabtu (5/11/2016).

Begitu juga dengan kondisi kedua sandera tersebut. Menurut Retno, belum ada komunikasi dengan kelompok penculik kepada pemerintah maupun pihak perusahaan pemilik kapal.

"Karena komunikasi belum ada maka saya belum dapat memberikan konfirmasi identitas kelompok yang menculik itu," ujar Retno saat ditemui usai rapat koordinasi terbatas tingkat menteri di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Jumat (11/11/2016).

Retno menuturkan, beberapa waktu lalu, kelompok penculik sempat mencoba menghubungi pihak perusahaan pemilik kapal. Namun, komunikasi terputus karena jaringan telekomunikasi yang tidak baik.

Di sisi lain, kata Retno, pemerintah telah menjalin komunikasi dengan pihak keluarga sandera.

"Kami juga terus berkomunikasi baik dengan keluarga maupun pemilik kapal. Saya sudah bertemu juga dengan para istri dari dua sandera itu," ucap Retno.

Meski demikian, Pemerintah Indonesia telah mengetahui lokasi dua sandera tersebut. Retno mengatakan, berdasarkan informasi dari pihak intelijen, kedua WNI tersebut saat ini berada di wilayah Kepulauan Sulu, Filpina Selatan.

"Kami sudah mengetahui lokasi kedua WNI yang diculik beberapa waktu lalu di Sabah. Berdasarkan info dari intelijen yang saya dapatkan mereka berada di Sulu," ujarnya.

(Baca: Menlu Pastikan Dua Nahkoda WNI Korban Penculikan Berada di Sulu)

Dua WNI yang diculik tersebut adalah nakhoda untuk dua kapal yang berbeda. Keduanya berasal dari Buton, Sulawesi Tenggara.

Mereka menakhodai Kapal SSK 00520 F dan SN 1154/4F. Belum diketahui siapa yang menculik.

Atas kejadian ini, Pemerintah Indonesia mengimbau para anak buah kapal Indonesia di sabah untuk tidak melaut sementara waktu. Mereka baru diperbolehkan berlayar sampai situasi keamanan dianggap kondusif.

Kompas TV Dua WNI Diculik di Perairan Malaysia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Nasional
Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

BrandzView
Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Nasional
Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Nasional
Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Nasional
Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Nasional
Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Nasional
TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

Nasional
Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Nasional
Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Nasional
Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Nasional
Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com