Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kembali Maju di Kongres, Pasek Anggap SBY Tak Konsisten

Kompas.com - 30/04/2015, 14:58 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi Partai Demokrat I Gede Pasek Suardika menganggap Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono tidak konsisten karena akan kembali maju dalam Kongres Partai Demokrat pada Mei mendatang. Padahal, kata Pasek, sebelumnya SBY menyatakan tidak ingin lagi menjadi ketua umum.

"Waktu KLB (Kongres Luar Biasa) dulu, beliau mengatakan tidak mau jadi ketum lagi. Mau 1,5-2 tahun saja. Nah, ini mau maju lagi," ujar Pasek di Jakarta, Kamis (30/4/2015).

Pasek mengatakan, ia juga berkonsultasi dengan mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum yang kini menjadi pesakitan di rutan KPK. Menurut Anas, kata Pasek, semestinya SBY konsisten dengan ucapannya tersebut.

"Kata mas Anas, pemimpin itu kayak Sabdo Pandito Ratu (merupakan pepatah Jawa yang berarti ketegasan pernyataan seorang pemimpin). Pemimpin itu omongannya bisa dipegang," kata Pasek. (Baca: SBY Nyatakan Siap Kembali Jabat Ketum Demokrat)

Menurut Pasek, SBY sebelumnya menyatakan bahwa ia akan mengabdikan diri di partai sebagai dewan pembina. Namun, atas desakan orang-orang di sekelilingnya, akhirnya SBY menyatakan kesediaannya maju kembali.

"Orang-orang di sekitarnya mendorong-dorong terus. Orang yang paling banyak mendapatkan benefit politik," kata Pasek. (Baca: Marzuki: Sebaiknya Pak SBY Jadi Negarawan, Jangan Diturunkan Lagi)

Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan siap untuk maju kembali sebagai ketua umum Partai Demokrat periode 2015-2020. Pernyataan ini disampaikan SBY setelah menerima dukungan dari Ikatan Muda Demokrat Indonesia (IMDI) di Jakarta, Jumat (24/4/2015). (Baca: Giliran Pasek Tagih Janji SBY)

"Kader di Tanah Air meminta saya memimpin kembali Partai Demokrat. Manakala itu betul-betul permintaan mayoritas kader, saya terima dan akan saya jalankan dengan sebaik-baiknya," kata SBY.

Kongres III Partai Demokrat rencananya digelar mulai 11 Mei 2015, di Surabaya, Jawa Timur. Saat ini, ada tiga nama yang santer dikabarkan menjadi calon ketua umum, yaitu SBY, Pasek, dan Marzuki Alie.(Baca: Marzuki Tagih Janji SBY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Resmi Akomodasi Putusan MA, Batas Usia Kepala Daerah Dihitung saat Pelantikan

KPU Resmi Akomodasi Putusan MA, Batas Usia Kepala Daerah Dihitung saat Pelantikan

Nasional
Jadi Koalisi PDI-P di Pilpres, Perindo Kini Datangi Demokrat untuk Pilkada

Jadi Koalisi PDI-P di Pilpres, Perindo Kini Datangi Demokrat untuk Pilkada

Nasional
KPK Kembangkan Kasus LNG PT Pertamina yang Seret Karen Agustiawan, 2 Orang Jadi Tersangka

KPK Kembangkan Kasus LNG PT Pertamina yang Seret Karen Agustiawan, 2 Orang Jadi Tersangka

Nasional
Saksi Sebut Waskita-Acaset Diprioritaskan Menang Tender Proyek Tol MBZ

Saksi Sebut Waskita-Acaset Diprioritaskan Menang Tender Proyek Tol MBZ

Nasional
Puan Kembali Janji DPR Segera Bahas RUU Perampasan Aset

Puan Kembali Janji DPR Segera Bahas RUU Perampasan Aset

Nasional
KPK Sita Rp 22 M Terkait Gratifikasi Eks Bupati Langkat Terbit Perangin Angin

KPK Sita Rp 22 M Terkait Gratifikasi Eks Bupati Langkat Terbit Perangin Angin

Nasional
Temui DPD RI, AHY Mengaku Bahas Keamanan Data Digital

Temui DPD RI, AHY Mengaku Bahas Keamanan Data Digital

Nasional
2 Faktor Penentu Duet Anies-Andika Perkasa Berlayar pada Pilkada Jakarta

2 Faktor Penentu Duet Anies-Andika Perkasa Berlayar pada Pilkada Jakarta

Nasional
PKB Yakin PKS Masih Buka Ruang Negosiasi untuk Pilkada Jakarta

PKB Yakin PKS Masih Buka Ruang Negosiasi untuk Pilkada Jakarta

Nasional
KPK Tetapkan Tersangka Baru Kasus LNG PT Pertamina, Inisial YA dan HK

KPK Tetapkan Tersangka Baru Kasus LNG PT Pertamina, Inisial YA dan HK

Nasional
Polda Sumbar Dianggap Sepihak Tutup Kasus Kematian Afif Maulana, Tak Beritahu Keluarga

Polda Sumbar Dianggap Sepihak Tutup Kasus Kematian Afif Maulana, Tak Beritahu Keluarga

Nasional
Akui Buka Komunikasi dengan Sandiaga, PKB: Tapi Bukan untuk Pilkada Jatim

Akui Buka Komunikasi dengan Sandiaga, PKB: Tapi Bukan untuk Pilkada Jatim

Nasional
Tewasnya Afif Maulana di Padang Menambah Panjang Catatan Kekerasan oleh Polisi

Tewasnya Afif Maulana di Padang Menambah Panjang Catatan Kekerasan oleh Polisi

Nasional
Pemerintah Didorong Optimalkan Pariwisata di Kawasan Perbatasan

Pemerintah Didorong Optimalkan Pariwisata di Kawasan Perbatasan

Nasional
Pengamat Usul Ada Tim Independen untuk Uji Klaim Polisi Soal Penyebab Kematian Siswa SMP di Padang

Pengamat Usul Ada Tim Independen untuk Uji Klaim Polisi Soal Penyebab Kematian Siswa SMP di Padang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com