Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Menlu Hassan Wirajuda Bantah Terima "Uang Lelah" Rp 440 Juta

Kompas.com - 28/05/2014, 19:02 WIB
Dian Maharani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -- Mantan Menteri Luar Negeri (Menlu) Noer Hassan Wirajuda membantah menerima "uang lelah" Rp 440 juta terkait penyelenggaraan 11 sidang dan konferensi internasional di Kemenlu. Hassan mengaku baru mengetahui ada uang lelah untuknya saat diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Saya tidak pernah mendengar dalam kerangka persiapan pertanggungjawaban konferensi ada uang lelah, yaitu yang dimaksud himpunan dari dana-dana yang disisihkan dari tiap konferensi," kata Hassan saat bersaksi untuk terdakwa mantan Sekretaris Jenderal Kemenlu Sudjadnan Parnohadiningrat, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Rabu (28/5/2014).

Hassan memastikan bahwa uang itu tidak pernah sampai kepadanya.

Sementara itu, mantan Kepala Bagian Anggaran Sekjen Kemenlu I Gusti Putu Adnyana mengatakan, alokasi uang lelah tersebut atas permintaan Sudjadnan. Uang lelah itu dialokasikan untuk Hassan selaku Menlu sebesar Rp 40 juta per kegiatan.

"Waktu itu saya dapat instruksi dari Pak Sekjen untuk mengalokasikan barangkali ada pengeluaran Pak Menteri yang tidak bisa dipertanggungjawabkan, jadi pakailah uang itu," terang Putu.

Menurut Putu, kemudian ia diperintah Sudjadnan menyimpan uang untuk Hassan. Namun, atas perintah Sudjadnan pula, akhirnya uang tersebut digunakan untuk membantu pengungsi di Filipina. Putu mengaku tak pernah memberikan uang itu langsung kepada Hassan.

Dalam surat dakwaan jaksa KPK, terdapat selisih sekitar Rp 12,7 miliar antara biaya penyelenggaraan 12 kegiatan yang disampaikan dalam laporan pertanggungjawaban dan biaya riil yang dikeluarkan Menlu untuk melaksanakan 12 kegiatan internasional tersebut. Sebagian dari selisih anggaran itu disebut dibagi-bagikan kepada sejumlah pihak atas perintah Sudjadnan.

Selain Hassan, pihak yang disebut menerima uang adalah Kepala Biro Keuangan Warsita Eka sebesar Rp 15 juta, Putu sebesar Rp 165 juta, Kepala Bagian Pengendali Anggaran Suwartini Wirta sebesar Rp 165 juta, Sekretariat sebesar Rp 110 juta, dirjen yang membidangi kegiatan Rp 50 juta, direktur yang membidangi kegiatan yakni Hasan Kleib Rp 100 juta, Djauhari Oratmangun sebesar Rp 100 juta, dan Iwan Wiranata Admaja sebesar Rp 75 juta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 2 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 2 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Anggota DPR: PDN Itu Seperti Brankas Berisi Emas dan Berlian, Obyek Vital

Anggota DPR: PDN Itu Seperti Brankas Berisi Emas dan Berlian, Obyek Vital

Nasional
Kuasa Hukum Sebut Staf Hasto Minta Perlindungan ke LPSK karena Merasa Dijebak KPK

Kuasa Hukum Sebut Staf Hasto Minta Perlindungan ke LPSK karena Merasa Dijebak KPK

Nasional
Kuasa Hukum Bantah Hasto Menghilang Setelah Diperiksa KPK

Kuasa Hukum Bantah Hasto Menghilang Setelah Diperiksa KPK

Nasional
Pejabat Pemerintah Dinilai Tak 'Gentle' Tanggung Jawab Setelah PDN Diretas

Pejabat Pemerintah Dinilai Tak "Gentle" Tanggung Jawab Setelah PDN Diretas

Nasional
Tutup Bulan Bung Karno, PDI-P Gelar 'Fun Run' hingga Konser di GBK Minggu Besok

Tutup Bulan Bung Karno, PDI-P Gelar "Fun Run" hingga Konser di GBK Minggu Besok

Nasional
Beri Sinyal Poros Ketiga di Pilkada Jakarta, PDI-P: Kami Poros Rakyat

Beri Sinyal Poros Ketiga di Pilkada Jakarta, PDI-P: Kami Poros Rakyat

Nasional
Kasus Ahli Waris Krama Yudha Jadi Momentum Reformasi Hukum Kepailitan dan PKPU di Indonesia

Kasus Ahli Waris Krama Yudha Jadi Momentum Reformasi Hukum Kepailitan dan PKPU di Indonesia

Nasional
Gaspol! Hari Ini: Di Balik Layar Pencalonan Anies Baswedan-Sohibul Iman

Gaspol! Hari Ini: Di Balik Layar Pencalonan Anies Baswedan-Sohibul Iman

Nasional
PAN Pertimbangkan Kaesang jika Ridwan Kamil Tak Maju di Pilkada DKI

PAN Pertimbangkan Kaesang jika Ridwan Kamil Tak Maju di Pilkada DKI

Nasional
PDI-P Buka Peluang Usung Anies Baswedan, tapi Tunggu Restu Megawati

PDI-P Buka Peluang Usung Anies Baswedan, tapi Tunggu Restu Megawati

Nasional
38 DPW PAN Dukung Zulhas untuk jadi Ketum Lagi

38 DPW PAN Dukung Zulhas untuk jadi Ketum Lagi

Nasional
PKS Usung Duet Anies-Sohibul, PDI-P Utamakan Kader Sendiri

PKS Usung Duet Anies-Sohibul, PDI-P Utamakan Kader Sendiri

Nasional
Waketum Nasdem: Kalau Parpol Punya Prinsip, Kenapa Tergantung 'Cawe-cawe' Jokowi?

Waketum Nasdem: Kalau Parpol Punya Prinsip, Kenapa Tergantung "Cawe-cawe" Jokowi?

Nasional
Ajak Hidup Sehat, Bank Mandiri Gelar Program Bakti Kesehatan untuk Abdi Dalem Keraton Ngayogyakarta

Ajak Hidup Sehat, Bank Mandiri Gelar Program Bakti Kesehatan untuk Abdi Dalem Keraton Ngayogyakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com