Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenperin Klarifikasi soal Bea Masuk Impor 200 Persen Produk China

Kompas.com - 03/07/2024, 06:45 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Febri Hendri Antoni Arif, menyampaikan klarifikasi soal hasil rapat terbatas (ratas) internal yang dipimpin Presiden Joko Widodo pada Selasa (2/7/2024).

Febri mengatakan, ratas internal itu sepenuhnya membahas mengenai ekosistem kesehatan Indonesia.

"Termasuk industri kesehatan dan tidak ada membahas isu lain selain isu tersebut," ujar Febri sebagaimana dilansir siaran pers Kemenperin pada Selasa.

Kemudian, Febri mengungkapkan, usai ratas, Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita sempat mendapatkan pertanyaan soal rencana pemberlakuan bea masuk impor sebesar 200 persen dari negara tertentu.

Baca juga: Jokowi Bahas Rencana Pemberlakuan Bea Masuk 200 Persen untuk Produk China

"Terkait hal ini, kami sampaikan dan luruskan bahwa Bapak Menteri Perindustrian hanya menjawab pertanyaan seputar isi rapat relaksasi perpajakan industri kesehatan dan tidak menjawab pertanyaan terkait rencana pengenaan bea masuk produk impor 200 persen," jelasnya.

"Dengan kata lain, tidak ada pernyataan dari Menperin yang bertujuan menjawab atau menyinggung mengenai pengenaan bea masuk 200 persen produk impor," tegasnya.

Febri juga menyebutkan, jawaban Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita terkait dengan pelaporan dua minggu ke depan oleh kementerian dan lembaga merupakan arahan Presiden Jokowi.

Hal itu sebagai tindak lanjut hasil rapat internal tentang relaksasi perpajakan industri kesehatan.

"Dan bukan tentang rencana pengenaan isu bea masuk 200 persen produk impor," tuturnya.

Baca juga: Soal Bea Masuk Impor 200 Persen, Anggota DPR Minta Kemendag Hati-hati

Lebih lanjut, Febri menjelaskan soal hasil ratas relaksasi perpajakan industri alat kesehatan.

Dalam ratas, Presiden Jokowi memberikan waktu dua minggu kepada para menteri untuk memberi laporan secara utuh, termasuk kemungkinan menggunakan instrumen larangan dan pembatasan (lartas).

Tim tersebut akan dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.

Selanjutnya, Presiden Jokowi meminta pelayanan masyarakat dalam sektor kesehatan bisa lebih murah dengan kualitas yang baik setelah menerapkan kebijakan yang pro terhadap industri kesehatan nasional ke depan.

"Bapak Presiden juga memberikan arahan agar semua regulasi bisa mengarah kepada kemandirian sektor dan industri kesehatan sehingga mampu menarik investasi di sektor tersebut. Pada gilirannya pengadaan obat-obatan dan alkes bisa dipenuhi oleh industri dalam negeri," ungkap Febri.

Baca juga: Masa Jabatan Segera Berakhir, Target Tingkat Kemiskinan Jokowi Belum Tercapai

Perbaikan ekosistem industri farmasi dan alat kesehatan amat perlu dilakukan untuk mampu melayani kebutuhan masyarakat Indonesia dengan pelayanan kesehatan bermutu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Megawati Soal Hasyim Terbukti Lakukan Tindakan Asusila: Pusing Saya

Megawati Soal Hasyim Terbukti Lakukan Tindakan Asusila: Pusing Saya

Nasional
Kemendikbud Peringatkan Rektor Unair yang Copot Dekan FK karena Tolak Dokter Asing

Kemendikbud Peringatkan Rektor Unair yang Copot Dekan FK karena Tolak Dokter Asing

Nasional
Menko Polhukam: Banyak Kementerian/Lembaga Minta Nama-nama Pejabat yang Terlibat Judi 'Online'

Menko Polhukam: Banyak Kementerian/Lembaga Minta Nama-nama Pejabat yang Terlibat Judi "Online"

Nasional
Dokter Ungkap Alasan Prabowo Tak Pilih RS Luar Negeri untuk Operasi Kaki Kirinya

Dokter Ungkap Alasan Prabowo Tak Pilih RS Luar Negeri untuk Operasi Kaki Kirinya

Nasional
Jokowi: Swasembada Pangan Proses yang Panjang, Iklim Sangat Memengaruhi

Jokowi: Swasembada Pangan Proses yang Panjang, Iklim Sangat Memengaruhi

Nasional
Sambangi Pasar Cekkeng Sulsel, Jokowi Beli Bawang Merah hingga Jeruk

Sambangi Pasar Cekkeng Sulsel, Jokowi Beli Bawang Merah hingga Jeruk

Nasional
Warga Meninggal Saat Tunggu Rombongan Jokowi di Sulsel, Istana Sampaikan Dukacita

Warga Meninggal Saat Tunggu Rombongan Jokowi di Sulsel, Istana Sampaikan Dukacita

Nasional
Tahapan Pilkada 2024 Dipastikan Tak Terganggu meski Ketua KPU Dipecat

Tahapan Pilkada 2024 Dipastikan Tak Terganggu meski Ketua KPU Dipecat

Nasional
Datangi Sekolah Partai, Megawati Bakal Pimpin Sumpah Jabatan Pengurus DPP PDI-P

Datangi Sekolah Partai, Megawati Bakal Pimpin Sumpah Jabatan Pengurus DPP PDI-P

Nasional
Delegasi Biro Komite Palestina PBB Berkunjung, Kemenlu: Indonesia Tekankan Tercapainya Gencatan Senjata

Delegasi Biro Komite Palestina PBB Berkunjung, Kemenlu: Indonesia Tekankan Tercapainya Gencatan Senjata

Nasional
SYL Akan Bacakan Pleidoi Sendiri Hari Ini

SYL Akan Bacakan Pleidoi Sendiri Hari Ini

Nasional
Puan Buka Peluang PDI-P Koalisi dengan PKB di Jakarta

Puan Buka Peluang PDI-P Koalisi dengan PKB di Jakarta

Nasional
LBH Apik Desak Mendikbud Ristek Pecat Hasyim Asy'ari dari Dosen PNS Undip

LBH Apik Desak Mendikbud Ristek Pecat Hasyim Asy'ari dari Dosen PNS Undip

Nasional
Hacker 'Giveaway' Kunci PDN hingga Dirjen Aptika Mundur, di Mana Menkominfo?

Hacker "Giveaway" Kunci PDN hingga Dirjen Aptika Mundur, di Mana Menkominfo?

Nasional
Dokter: Usia Prabowo Jadi Tantangan Operasi Cedera Kaki Kirinya

Dokter: Usia Prabowo Jadi Tantangan Operasi Cedera Kaki Kirinya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com