Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei LSI: Mayoritas Masyarakat Belum Punya Pilihan, Pilkada Jateng Masih Terbuka Semua Calon

Kompas.com - 30/06/2024, 15:18 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga Survei Indonesia (LSI) mendapati mayoritas masyarakat di Jawa Tengah (Jateng) masih belum tahu siapa yang akan mereka pilih untuk Pilkada Jateng 2024.

Pasalnya, sebanyak 78 persen responden menjawab tidak tahu ketika ditanya siapa calon gubernur pilihannya di Jateng dalam sesi top of mind.

"Kita lihat dari segi top of mind ini kalau kita tanya masyarakat tanpa memberikan daftar nama, terlihat sebagian besar atau hampir seluruh masyarakat itu belum punya pilihan. 78,7 persen itu mengatakan mereka tidak tahu atau tidak jawab, atau rahasia lah. Jadi yang sudah punya pilihan itu masih sedikit sekali," ujar Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan dalam jumpa pers virtual, Minggu (30/6/2024).

Baca juga: Soal Pilkada Jateng 2024, PDI-P: Belum Ada Arahan

Djayadi menjelaskan, dalam sesi pertanyaan spontan seperti itu, Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi mendapat elektabilitas paling tinggi, tapi cuma 5,2 persen.

Lalu, di posisi kedua, ada anak Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep dengan 2,5 persen.

Di nomor ketiga, ada mantan ajudan Prabowo Subianto, Sudaryono dengan elektabilitas 2,1 persen.

Bahkan, ada nama eks capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo yang disebut oleh responden. Akan tetapi, Ganjar sudah pasti tidak bisa maju di Pilkada Jateng lantaran sudah menjabat dua periode.

Baca juga: PDI-P Lempar Sinyal Usung Ahmad Luthfi pada Pilkada Jateng

"1,8 persen Bambang Pacul, 1,7 persen Dico Ganinduto, kemudian Taj Yasin 1,5 persen. Ada juga yang menyebut nama Ganjar Pranowo, tapi terus ke bawah itu masih di bawah 1 persenan semua," tuturnya.

Maka dari itu, Djayadi menegaskan belum ada satupun calon gubernur yang punya basis kuat dan luas di Jateng.

Dia menyebut Pilkada Jateng masih sangat terbuka untuk semua calon.

"Kalau hanya lihat ini tampaknya memang Pilkada Jateng masih sangat terbuka, belum ada yang unggul kalau dari sini. Karena jarak antara nomor 1, 2, 3 itu kurang lebih sama itu tingkat hubungannya," imbuh Djayadi.

Baca juga: Ditanya soal Pilkada Jateng, Puan: Pacul Bisa, Ahmad Luthfi Mungkin

Survei LSI kali ini dilakukan pada 21-26 Juni 2024 dengan mewawancarai 1.200 responden. Wawancara dilakukan melalui telepon.

Adapun margin of error survei kurang lebih sebesar 2,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen dengan asumsi simple random sampling.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Belum Lirik Sandiaga, PKB Masih Prioritaskan Marzuki Mustamar untuk Pilkada Jatim

Belum Lirik Sandiaga, PKB Masih Prioritaskan Marzuki Mustamar untuk Pilkada Jatim

Nasional
Menkes Sebut Dokter Asing Didatangkan untuk Selamatkan Bayi Kelainan Jantung

Menkes Sebut Dokter Asing Didatangkan untuk Selamatkan Bayi Kelainan Jantung

Nasional
MKD Sebut Perputaran Dana Dugaan Judi Online di DPR Capai Rp 1,9 Miiar

MKD Sebut Perputaran Dana Dugaan Judi Online di DPR Capai Rp 1,9 Miiar

Nasional
DPR Desak Kapolri Buka Lagi Kasus Afif yang Tewas Diduga Dianiaya Polisi

DPR Desak Kapolri Buka Lagi Kasus Afif yang Tewas Diduga Dianiaya Polisi

Nasional
Bantah KPK, Kejagung: Kami Terbuka Jalankan Fungsi Koordinasi dan Supervisi

Bantah KPK, Kejagung: Kami Terbuka Jalankan Fungsi Koordinasi dan Supervisi

Nasional
Soal Revisi UU Polri, Pengawasan Eksternal Harusnya Ditingkatkan lewat Dewan Kepolisian Nasional

Soal Revisi UU Polri, Pengawasan Eksternal Harusnya Ditingkatkan lewat Dewan Kepolisian Nasional

Nasional
Jokowi, Luhut Hingga Sri Mulyani Bahas Aturan IUPK Batu Bara, Pajaknya Bakal Naik?

Jokowi, Luhut Hingga Sri Mulyani Bahas Aturan IUPK Batu Bara, Pajaknya Bakal Naik?

Nasional
Menkes Akui Harga Obat di Indonesia Lebih Mahal Dibanding Malaysia, Inefisiensi Penyebabnya

Menkes Akui Harga Obat di Indonesia Lebih Mahal Dibanding Malaysia, Inefisiensi Penyebabnya

Nasional
Redupnya Politik Buruh di Panggung Elektoral

Redupnya Politik Buruh di Panggung Elektoral

Nasional
DPR Undang Para Eks Mendikbud Bahas Biaya Pendidikan, Anies Tak Hadir

DPR Undang Para Eks Mendikbud Bahas Biaya Pendidikan, Anies Tak Hadir

Nasional
Kapolri: Pengawas Eksternal Juga Monitor Penanganan Kasus Dugaan Penganiayaan AM di Padang

Kapolri: Pengawas Eksternal Juga Monitor Penanganan Kasus Dugaan Penganiayaan AM di Padang

Nasional
Modal 'Hattrick' Menang Pemilu, PDI-P Klaim Paling Siap Hadapi Pilkada

Modal "Hattrick" Menang Pemilu, PDI-P Klaim Paling Siap Hadapi Pilkada

Nasional
60 Orang yang Bekerja di DPR Terindikasi Main Judi Online, 2 di Antaranya Anggota DPR

60 Orang yang Bekerja di DPR Terindikasi Main Judi Online, 2 di Antaranya Anggota DPR

Nasional
Berkaca Perang Rusia-Ukraina, Indonesia Kembangkan Alat Tangkal Serangan Siber lewat Udara

Berkaca Perang Rusia-Ukraina, Indonesia Kembangkan Alat Tangkal Serangan Siber lewat Udara

Nasional
'Polri Harus Kembali ke Jati Diri sebagai Alat Negara yang Menjaga Jarak dengan Kepentingan Politik'

"Polri Harus Kembali ke Jati Diri sebagai Alat Negara yang Menjaga Jarak dengan Kepentingan Politik"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com