Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Bule Sebut IKN "Ibu Kota Koruptor Nepotisme" Diduga Direkam Dekat Proyek Kantor Pemkot Bogor Baru

Kompas.com - 16/06/2024, 16:15 WIB
Ruby Rachmadina,
Fitria Chusna Farisa

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Rekaman video seorang pria yang menyebut dirinya ‘Om Bule’ tengah menyindir pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dengan memplesetkan singkatan IKN menjadi "ibu kota koruptor nepotisme" diduga bukan direkam di IKN. 

Diduga, video tersebut direkam di wilayah proyek pembangunan kantor Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor yang baru di Kelurahan Katulampa, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, Jawa Barat, dekat proyek pembangunan perumahan Sana Hills. 

“Saya tahu, sempat lihat videonya kan dia rekam berdiri di jalan yang dibangun buat gedung barunya Pemkot Bogor, tapi pemandangannya itu ke perumahan (Sana Hills),” ucap salah satu warga sekitar yang enggan disebutkan namanya saat ditemui Kompas.com di lokasi, Minggu (16/6/2024).

Pemkot Bogor memang berencana membangun kantor pemerintahan baru di wilayah tersebut.

Saat ini para pekerja baru memulai pembangunan dan pembukaan akses jalan Kantor Pemerintahan Frontage Toll Danau Bogor Raya-Parung Banteng 3 yang kelak menjadi titik pusat pemerintahan Kota Bogor yang baru.

Pantauan Kompas.com, akses jalan itu sudah dicor dan bisa dilalui kendaraan proyek. 

“Inikan yang baru dibuat akses jalannya dulu, nanti tembus ke tol,” ujar warga.

Baca juga: Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Akses jalan tersebut bersebelahan dengan Perumahan Sana Hills yang kini juga masih dalam tahap pembangunan.

Salah satu pegawai Sana Hills berinisial E membenarkan sosok bule yang videonya kini viral di media sosial memang merekam di lokasi tersebut.

Menurut E, tanah lapang yang terlihat dalam video merupakan Perumahan Sana Hills yang masih dalam tahap pembangunan.

“Kalau dari gambar yang dilihat, dia memang ngasih lihat ke arah perumahan kami. Tetapi, dia berdirinya di jalan yang dibangun buat kantor Pemkot Bogor,” ujarnya.

Namun, E mengaku tak tahu menahu kapan video tersebut dibuat.

“Saya sendiri enggak tahu kapan dia rekamnya,” ujarnya.

Pegawai Sana Hills lain yang juga tidak mau diungkap identitasnya pun mengaku kerap melihat sosok bule tersebut beraktivitas di wilayah perumahan yang terletak di kawasan Danau Bogor Raya itu.

“Saya sering lihat dia suka lari di kawasan perumahan,” ujar dia.

Pegawai itu menyebut, pria tersebut merekam kawasan proyek pembangunan tanpa izin.

“Kejadian kemarin dia masuk proyek tanpa ada izin dan sepengetahuan pihak proyek kayaknya. Biasanya orang luar tidak bisa masuk proyek sembarangan,” lanjutnya.

Saat Kompas.com mendatangi lokasi, terlihat kawasan pembangunan perumahan Sana Hills sama dengan yang ada di video. Tampak tanah lapang yang masih dalam tahap pembangunan proyek.

Di lokasi tersebut juga tampak pipa atau gorong-gorong seperti yang terekam dalam video. Pipa-pipa itu ternyata milik kontraktor proyek perumahan tersebut.

Beberapa pegawai terlihat sedang bekerja memasang pondasi menggunakan mesin bore pile mini crane. Sedangkan pegawai lainnya sedang meratakan permukaan tanah menggunakan excavator.

Baca juga: Soal Pembangunan IKN, Eks Wamenlu: Jangan Dikaitkan Politik, Ambisius, dan Ketergantungan Pihak Lain

 

Sebelumnya, video seorang pria yang menyebut dirinya "Om Bule" sedang mengkritik pembangunan IKN viral di media sosial.

Dalam video yang diunggah akun TikTok @maxi_masker, terlihat seorang pria bertampang bule mengenakan kaos berwarna biru dan topi putih berdiri di sebuah wilayah yang sedang dalam pembangunan.

Bule tersebut mengaku dirinya sedang di IKN. Ia menyebut kepanjangan IKN sebagai "ibu kota koruptor nepotisme".

“Halo Om Bule lovers, saya lagi ada di IKN, Ibu Kota Koruptor Nepotisme. Di sini kita lihat bangunannya IKN, Ibu Kota Koruptor dan Nepotisme,” ucapnya.

Dalam video itu, pria tersebut juga menyinggung soal ketimpangan masyarakat. Ia menyebut, tengah dilakukan pembangunan rumah-rumah pejabat di kawasan IKN. 

Sementara, proyek bangunan bertingkat disebut mangkrak. Disebutkan pula bahwa terjadi krisis air di wilayah tersebut sampai air harus dibawa dari Jakarta.

“Berhubung di sini tidak ada air, dan susah sekali untuk mandi, maka pipa-pipa ini didatangkan dari Jakarta, pipa-pipa akan dipasang sepanjang sini ya,” kata pria tersebut.

“Di sana akan ada hotel, di situ akan ada rumah-rumah, dan kalian mungkin akan tinggal di sini aja (sambil menunjuk sebuah lokasi sempit di pojokan). Nanti dibikin kayak gubuk untuk rakyat jelata, tapi kalo pejabat ya di sana, gunung sudah dikeruk,” imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Enggan Salahkan Siapapun Soal Gangguan, Dirjen Imigrasi: Sesama Bus Kota Enggak Boleh Saling Menyalip

Enggan Salahkan Siapapun Soal Gangguan, Dirjen Imigrasi: Sesama Bus Kota Enggak Boleh Saling Menyalip

Nasional
Adian Sebut PDI-P Siap jika Jokowi 'Cawe-cawe' di Pilkada 2024

Adian Sebut PDI-P Siap jika Jokowi "Cawe-cawe" di Pilkada 2024

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Kembalikan Uang Rp 600 Juta

KPK Sebut Keluarga SYL Kembalikan Uang Rp 600 Juta

Nasional
Dituntut 12 Tahun Bui, SYL Sebut KPK Tak Pertimbangkan Kontribusinya di Masa Krisis

Dituntut 12 Tahun Bui, SYL Sebut KPK Tak Pertimbangkan Kontribusinya di Masa Krisis

Nasional
Pastikan Upacara HUT RI Ke-79 di IKN Aman, BNPT Gelar Asesmen di Beberapa Titik Vital

Pastikan Upacara HUT RI Ke-79 di IKN Aman, BNPT Gelar Asesmen di Beberapa Titik Vital

Nasional
KPK Cecar Said Amin soal Sumber Uang Pembelian 72 Mobil dan 32 Motor Eks Bupati Kukar

KPK Cecar Said Amin soal Sumber Uang Pembelian 72 Mobil dan 32 Motor Eks Bupati Kukar

Nasional
Imigrasi Sebut Pelayanan Visa hingga Paspor Online Sudah Pulih 100 Persen

Imigrasi Sebut Pelayanan Visa hingga Paspor Online Sudah Pulih 100 Persen

Nasional
Jemaah Haji Belum ke Masjidil Haram, Difasilitasi PPIH Doa di Depan Kabah

Jemaah Haji Belum ke Masjidil Haram, Difasilitasi PPIH Doa di Depan Kabah

Nasional
Bantah Nasdem soal Bakal Cawagub Anies, PKS: Wagubnya Harus Sohibul Iman

Bantah Nasdem soal Bakal Cawagub Anies, PKS: Wagubnya Harus Sohibul Iman

Nasional
Tak Ada Uang Pengganti, Jaksa KPK Banding Vonis Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan

Tak Ada Uang Pengganti, Jaksa KPK Banding Vonis Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan

Nasional
Rincian Aliran Uang yang Diterima dan Dipakai SYL untuk Pribadi, Keluarga hingga Partai Nasdem

Rincian Aliran Uang yang Diterima dan Dipakai SYL untuk Pribadi, Keluarga hingga Partai Nasdem

Nasional
Pengacara SYL Singgung 'Green House' Petinggi Parpol di Kepulauan Seribu dari Uang Kementan

Pengacara SYL Singgung "Green House" Petinggi Parpol di Kepulauan Seribu dari Uang Kementan

Nasional
Bareskrim: 800 Korban Penipuan WN China Dijanjikan Kerja, Modus 'Like' and 'Subscribe' Konten

Bareskrim: 800 Korban Penipuan WN China Dijanjikan Kerja, Modus "Like" and "Subscribe" Konten

Nasional
Hal Memberatkan Tuntutan SYL, Korupsi karena Tamak

Hal Memberatkan Tuntutan SYL, Korupsi karena Tamak

Nasional
Pakar: Kesadaran Keamanan Data Digital di Indonesia Rendah, Banyak Password Mudah Ditebak

Pakar: Kesadaran Keamanan Data Digital di Indonesia Rendah, Banyak Password Mudah Ditebak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com