Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Akuisisi Sumber Beras dari Kamboja, Badan Pangan: Perlu Dipelajari

Kompas.com - 14/06/2024, 16:50 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan, rencana pemerintah melakukan akuisisi produsen beras di Kamboja perlu dipelajari.

Menurut dia, akuisisi bisa saja dilakukan jika memang masih dalam konsep traders sebagai perdagangan dunia.

Sebab, saat ini sudah banyak negara yang memiliki home base pertanian di negara lain.

"Itu kan alternatif, maka perlu dipelajari. Kalau konsepnya traders sebagai perdagangan dunia kenapa enggak? Banyak kok negara lain punya home base di Singapura kemudian trading jual beli," ujar Arief di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (14/6/2024).

"Jadi misalnya trading di luar negeri menanam di mana pun bebas saja, di mana pun bisa saja, kalau kita perlu seperti kemarin kalau ada sendiri kan bisa lebih mudah, kalau nasional belum memerlukan dijual di international trading saja enggak rugi juga. Makanya harus dipelajari dulu," kata dia.

Baca juga: Bulog Sebut 2 Juta Ton Beras Impor Sudah Masuk Indonesia

Selain itu, menurut Arief, akuisisi seperti itu berbeda dengan impor beras dari luar negeri.

Impor dari luar negeri, menurutnya, membeli beras dari luar untuk keperluan dalam negeri.

Sementara itu, jika konsepnya untuk perdagangan internasional, beras dikembangkan di dalam dan luar negeri untuk menggenjot produksi nasional.

"Impor kan dari luar ke dalem, definisinya sederhana itu. Masalahnya ini kan mau international trading, mau produksi luar negeri, atau produksi paralel di dalam negeri digenjot juga," ujar Arief.


Diberitakan sebelumnya, Presiden Jokowi menjelaskan soal perintahnya untuk mengakuisisi sumber beras di Kamboja.

Perintah itu ia sampaikan kepada Badan Urusan Logistik (Bulog) baru-baru ini.

Baca juga: Diperintah Jokowi Akuisisi Perusahaan Kamboja, Dirut Bulog: Pembicaraan Sudah Dilakukan

Menurut Presiden, perintah tersebut sama halnya dengan permintaannya untuk mengakuisisi perusahaan penghasil gula dan etanol dari Brasil yang berorientasi kepada bisnis.

"Ini juga sama. Itu proses bisnis yang akan dilakukan oleh Bulog sehingga memberikan kepastian stok cadangan beras negara kita dalam posisi stok yang aman," ujar Jokowi saat memberikan keterangan pers usai menghadiri peringatan HUT ke-52 HIPMI di kawasan Senayan, Jakarta, Senin (10/6/2024).

Menurut Presiden, lebih baik pemerintah melakukan investasi beras melalui Bulog daripada terus membeli dari luar negeri.

"Kalau daripada beli ya lebih bagus investasi," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 2 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 2 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Anggota DPR: PDN Itu Seperti Brankas Berisi Emas dan Berlian, Obyek Vital

Anggota DPR: PDN Itu Seperti Brankas Berisi Emas dan Berlian, Obyek Vital

Nasional
Kuasa Hukum Sebut Staf Hasto Minta Perlindungan ke LPSK karena Merasa Dijebak KPK

Kuasa Hukum Sebut Staf Hasto Minta Perlindungan ke LPSK karena Merasa Dijebak KPK

Nasional
Kuasa Hukum Bantah Hasto Menghilang Setelah Diperiksa KPK

Kuasa Hukum Bantah Hasto Menghilang Setelah Diperiksa KPK

Nasional
Pejabat Pemerintah Dinilai Tak 'Gentle' Tanggung Jawab Setelah PDN Diretas

Pejabat Pemerintah Dinilai Tak "Gentle" Tanggung Jawab Setelah PDN Diretas

Nasional
Tutup Bulan Bung Karno, PDI-P Gelar 'Fun Run' hingga Konser di GBK Minggu Besok

Tutup Bulan Bung Karno, PDI-P Gelar "Fun Run" hingga Konser di GBK Minggu Besok

Nasional
Beri Sinyal Poros Ketiga di Pilkada Jakarta, PDI-P: Kami Poros Rakyat

Beri Sinyal Poros Ketiga di Pilkada Jakarta, PDI-P: Kami Poros Rakyat

Nasional
Kasus Ahli Waris Krama Yudha Jadi Momentum Reformasi Hukum Kepailitan dan PKPU di Indonesia

Kasus Ahli Waris Krama Yudha Jadi Momentum Reformasi Hukum Kepailitan dan PKPU di Indonesia

Nasional
Gaspol! Hari Ini: Di Balik Layar Pencalonan Anies Baswedan-Sohibul Iman

Gaspol! Hari Ini: Di Balik Layar Pencalonan Anies Baswedan-Sohibul Iman

Nasional
PAN Pertimbangkan Kaesang jika Ridwan Kamil Tak Maju di Pilkada DKI

PAN Pertimbangkan Kaesang jika Ridwan Kamil Tak Maju di Pilkada DKI

Nasional
PDI-P Buka Peluang Usung Anies Baswedan, tapi Tunggu Restu Megawati

PDI-P Buka Peluang Usung Anies Baswedan, tapi Tunggu Restu Megawati

Nasional
38 DPW PAN Dukung Zulhas untuk jadi Ketum Lagi

38 DPW PAN Dukung Zulhas untuk jadi Ketum Lagi

Nasional
PKS Usung Duet Anies-Sohibul, PDI-P Utamakan Kader Sendiri

PKS Usung Duet Anies-Sohibul, PDI-P Utamakan Kader Sendiri

Nasional
Waketum Nasdem: Kalau Parpol Punya Prinsip, Kenapa Tergantung 'Cawe-cawe' Jokowi?

Waketum Nasdem: Kalau Parpol Punya Prinsip, Kenapa Tergantung "Cawe-cawe" Jokowi?

Nasional
Ajak Hidup Sehat, Bank Mandiri Gelar Program Bakti Kesehatan untuk Abdi Dalem Keraton Ngayogyakarta

Ajak Hidup Sehat, Bank Mandiri Gelar Program Bakti Kesehatan untuk Abdi Dalem Keraton Ngayogyakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com