Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Timwas Haji DPR RI Soroti Kasur dan Kapasitas Tenda Jemaah di Arafah yang Terlalu Kecil

Kompas.com - 14/06/2024, 10:40 WIB
A P Sari

Penulis

KOMPAS.com - Tim Pengawas (Timwas) Haji Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke beberapa titik di Arafah, Muzdalifah, dan Mina untuk mengecek kesiapan fasilitas bagi jemaah haji Indonesia

Salah satu temuan penting dalam sidak tersebut adalah kondisi kasur di tenda Arafah yang dianggap tidak memadai.

Pengecekan dipimpin oleh Wakil Ketua DPR RI Lodewijk Freidrich Paulus bersama Ketua Komisi VIII DPR RI Ashabul Kahfi; Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Marwan Dasopang, Ace Hasan Syadzily, Abdul Wachid; serta anggota Komisi VIII DPR RI Syaifullah Tamliha, M Fauzan Nurhuda Yusro, Sri Wulan, dan Iskan Qolba Lubis.

Dalam sidak tersebut, Timwas menyoroti ukuran kasur yang digunakan oleh jemaah haji di tenda Arafah. Kasur-kasur ini berukuran kecil dan disebut mirip karpet anak taman kanak-kanak (TK).

Baca juga: Katering Haji Disebut Bermasalah, Timwas DPR RI: Kami Ingin Memanusiakan Jemaah

"Ini sebetulnya kekecilan. Anak TK itu pada sekolah dikasih karpet kayak ini," kata Ashabul Kahfi sambil mengangkat salah satu kasur tersebut, di salah satu tenda jemaah Indonesia, Arafah, Mekkah, Arab Saudi, Kamis (13/06/2024).

Abdul Wachid, Syaifullah Tamliha, dan M Fauzan Nurhuda Yusro juga sempat menjajal kasur itu dan menganggap ukurannya terlalu kecil dan tidak nyaman.

Dari pantauan di lapangan, kasur-kasur tersebut disusun dua baris di dua sisi tenda dan berdempetan, sehingga jemaah harus tidur berdempetan. Di antara dua sisi tersebut, terdapat lorong untuk jemaah berjalan.

Sementara itu, Nurcholis Bin Turmudzi dari Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Makkah mengaku tidak mengetahui alasan di balik desain kasur yang kecil tersebut.

Baca juga: Di DPR, Zulhas Sebut Jokowi Marah 26.000 Kontainer Numpuk di Pelabuhan

"Nggak tahu saya (kenapa ukurannya kecil). Ini kan yang menyediakan masyarik sama maktab," jelasnya.

Timwas Haji DPR RI saat berada di tenda jemaah haji Indonesia di Arafah, Kamis (13/6/2024).DOK. DPR RI Timwas Haji DPR RI saat berada di tenda jemaah haji Indonesia di Arafah, Kamis (13/6/2024).

Selain masalah kasur, Timwas Haji DPR juga menyoroti kapasitas tenda jemaah di Arafah. Tenda yang dikunjungi memiliki kapasitas untuk 360 jemaah, tetapi dari perhitungan yang ada, tenda hanya bisa menampung 330 orang.

"Sekarang gini, itu ada tulisan kapasitas 130. Ada nggak 130? Untuk 360? Sementara hitungan kita hanya 330. Yang 30 orang terpaksa di luar?" tanya Ace Hasan Syadzily kepada Nurcholis.

Sementara itu, Wakil Ketua DPR RI Lodewijk Freidrich Paulus, menekankan pentingnya evaluasi dan perbaikan fasilitas untuk memastikan jemaah haji terlayani dengan baik selama menjalankan ibadah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina.

Baca juga: DPR RI Usul Pembentukan Satgas Wujudkan Demokratisasi di Myanmar

"Kami mengecek ke sini untuk memastikan kondisi tenda untuk wukuf. Kemudian di Muzdalifah dan Mina sampai kembali ke hotel nanti, apakah kondisinya sudah memadai atau tidak," ujar Lodewijk.

Dengan adanya temuan ini, diharapkan pemerintah dan penyedia layanan haji dapat segera mengambil langkah perbaikan agar jemaah haji dapat melaksanakan ibadah dengan nyaman dan aman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Anggota DPR: PDN Itu Seperti Brankas Berisi Emas dan Berlian, Obyek Vital

Anggota DPR: PDN Itu Seperti Brankas Berisi Emas dan Berlian, Obyek Vital

Nasional
Kuasa Hukum Sebut Staf Hasto Minta Perlindungan ke LPSK karena Merasa Dijebak KPK

Kuasa Hukum Sebut Staf Hasto Minta Perlindungan ke LPSK karena Merasa Dijebak KPK

Nasional
Kuasa Hukum Bantah Hasto Menghilang Setelah Diperiksa KPK

Kuasa Hukum Bantah Hasto Menghilang Setelah Diperiksa KPK

Nasional
Pejabat Pemerintah Dinilai Tak 'Gentle' Tanggung Jawab Setelah PDN Diretas

Pejabat Pemerintah Dinilai Tak "Gentle" Tanggung Jawab Setelah PDN Diretas

Nasional
Tutup Bulan Bung Karno, PDI-P Gelar 'Fun Run' hingga Konser di GBK Minggu Besok

Tutup Bulan Bung Karno, PDI-P Gelar "Fun Run" hingga Konser di GBK Minggu Besok

Nasional
Beri Sinyal Poros Ketiga di Pilkada Jakarta, PDI-P: Kami Poros Rakyat

Beri Sinyal Poros Ketiga di Pilkada Jakarta, PDI-P: Kami Poros Rakyat

Nasional
Kasus Ahli Waris Krama Yudha Jadi Momentum Reformasi Hukum Kepailitan dan PKPU di Indonesia

Kasus Ahli Waris Krama Yudha Jadi Momentum Reformasi Hukum Kepailitan dan PKPU di Indonesia

Nasional
Gaspol! Hari Ini: Di Balik Layar Pencalonan Anies Baswedan-Sohibul Iman

Gaspol! Hari Ini: Di Balik Layar Pencalonan Anies Baswedan-Sohibul Iman

Nasional
PAN Pertimbangkan Kaesang jika Ridwan Kamil Tak Maju di Pilkada DKI

PAN Pertimbangkan Kaesang jika Ridwan Kamil Tak Maju di Pilkada DKI

Nasional
PDI-P Buka Peluang Usung Anies Baswedan, tapi Tunggu Restu Megawati

PDI-P Buka Peluang Usung Anies Baswedan, tapi Tunggu Restu Megawati

Nasional
38 DPW PAN Dukung Zulhas untuk jadi Ketum Lagi

38 DPW PAN Dukung Zulhas untuk jadi Ketum Lagi

Nasional
PKS Usung Duet Anies-Sohibul, PDI-P Utamakan Kader Sendiri

PKS Usung Duet Anies-Sohibul, PDI-P Utamakan Kader Sendiri

Nasional
Waketum Nasdem: Kalau Parpol Punya Prinsip, Kenapa Tergantung 'Cawe-cawe' Jokowi?

Waketum Nasdem: Kalau Parpol Punya Prinsip, Kenapa Tergantung "Cawe-cawe" Jokowi?

Nasional
Ajak Hidup Sehat, Bank Mandiri Gelar Program Bakti Kesehatan untuk Abdi Dalem Keraton Ngayogyakarta

Ajak Hidup Sehat, Bank Mandiri Gelar Program Bakti Kesehatan untuk Abdi Dalem Keraton Ngayogyakarta

Nasional
Kisah VoB: Pernah DO, Manggung di Glastonbury, dan Kritiknya ke Dunia Pendidikan Kita

Kisah VoB: Pernah DO, Manggung di Glastonbury, dan Kritiknya ke Dunia Pendidikan Kita

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com