Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komnas Prediksi Laporan Adanya Jemaah Ilegal Kian Banyak Jelang Puncak Haji

Kompas.com - 14/06/2024, 09:58 WIB
Achmad Nasrudin Yahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Nasional (Komnas) Haji dan Umrah memprediksi akan banyak laporan adanya jemaah ilegal menjelang puncak haji.

Prediksi ini muncul setelah Komnas Haji dan Umrah mendapatkan laporan adanya duga jemaah ilegal yang hingga kini masih bersembunyi di kamar hotel Arab Saudi karena takut ditangkap petugas keamanan.

"Saya kira ini dugaannya akan sangat banyak, saya menduga ada cerita dari haji furoda yang gagal berangkat," ujar Ketua Komnas Haji dan Umrah Mustolih Siradj dalam program Satu Meja di Kompas TV, Rabu (12/6/2024).

Adapun dua jemaah ilegal yang dimaksud berusia di atas 50 tahun. Keduanya berasal dari sebuah daerah di Banten.

Baca juga: 2 Jemaah Haji Ilegal Dilaporkan Masih Bersembunyi di Hotel Arab Saudi karena Takut Ditangkap Petugas

Dua jemaah ilegal yang tergolong lansia ini bersembunyi di kamar hotel karena takut ditangkap petugas keamanan Arab Saudi.

"Sampai sekarang mereka bersembunyi di salah satu kamar di daerah Arab Saudi yang kemudian takut keluar, karena teman-temannya sudah ditangkap. Ini kemudian mereka butuh dikeluarkan," ujar Siradj.

Siradj mengungkapkan, keduanya tiba di Arab Saudi bersama 10 temannya yang sudah ditangkap petugas keamanan setempat.

Ia menyebutkan, para jemaah haji ilegal ini berangkat ke Arab Saudi karena diiming-imingi oleh salah satu tokoh masyarakat wilayah asalnya.

Mereka pun akhirnya berangkat melalui Mesir, bukan penerbangan via Jakarta-Madinah maupun Jakarta-Jeddah.

Baca juga: Jemaah Berangkat untuk Jalani Puncak Haji di Arafah Mulai Besok

Cara ini dilakukan untuk menghindari kontrol petugas keamanan yang sudah berjaga di dua bandara tersebut.

"Karena kalau langsung dari Jakarta ke Jeddah atau Jakarta ke Madinah, enggak bisa karena di sana banyak polisi. Maka diputar ke Mesir, ke negara-negara di luar Arab Saudi," ujarnya.

Berdasarkan laporan Komnas Haji dan Umrah terima, para jemaah haji ilegal ini dilarang memfoto dokumen dan pemandu dari kaki tangan pihak travel. Bahkan keluarganya sendiri hampir kehilangan jejak.

"Untungnya mereka masih berkomunikasi," ungkap Siradj.

Sebelumnya dilaporkan, sebanyak 37 jemaah haji ilegal asal Makassar, Sulawesi Selatan, ditangkap petugas otoritas Arab Saudi. Mereka diamankan karena kedapatan menggunakan visa ziarah kunjunjungan ke Arab Saudi.

Namun, setelah ditangkap, 34 jemaah haji di antaranya dibebaskan dan langsung dipulangkan pada Senin (3/6/2024).

Selain itu, laporan adanya jemaah haji ilegal asal Indonesia juga didapatkan oleh DPR RI. Tak tanggung-tanggung, DPR RI mendengar informasi adanya 100.000 jemaah umrah yang belum pulang ke Tanah Air agar bisa menjalankan ibadah haji colongan tanpa menggunakan visa haji.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kondisi Tenda Jemaah Haji Memprihatikan, Gus Muhaimin Serukan Revolusi Penyelenggaraan Haji

Kondisi Tenda Jemaah Haji Memprihatikan, Gus Muhaimin Serukan Revolusi Penyelenggaraan Haji

Nasional
Pakar Sebut Tak Perlu Ada Bansos Khusus Korban Judi 'Online', tapi...

Pakar Sebut Tak Perlu Ada Bansos Khusus Korban Judi "Online", tapi...

Nasional
Harun Masiku Disebut Nyamar jadi Guru di Luar Negeri, Pimpinan KPK: Saya Anggap Info Itu Tak Pernah Ada

Harun Masiku Disebut Nyamar jadi Guru di Luar Negeri, Pimpinan KPK: Saya Anggap Info Itu Tak Pernah Ada

Nasional
Eks Penyidik: KPK Tak Mungkin Salah Gunakan Informasi Politik di Ponsel Hasto

Eks Penyidik: KPK Tak Mungkin Salah Gunakan Informasi Politik di Ponsel Hasto

Nasional
Jemaah Haji Diimbau Tunda Thawaf Ifadlah dan Sa'i Sampai Kondisinya Bugar

Jemaah Haji Diimbau Tunda Thawaf Ifadlah dan Sa'i Sampai Kondisinya Bugar

Nasional
Kasus WNI Terjerat Judi 'Online' di Kamboja Naik, RI Jajaki Kerja Sama Penanganan

Kasus WNI Terjerat Judi "Online" di Kamboja Naik, RI Jajaki Kerja Sama Penanganan

Nasional
Eks Penyidik KPK: Ponsel Hasto Tidak Akan Disita Jika Tak Ada Informasi soal Harun Masiku

Eks Penyidik KPK: Ponsel Hasto Tidak Akan Disita Jika Tak Ada Informasi soal Harun Masiku

Nasional
Soal Duet Anies-Kaesang, Relawan Anies Serahkan ke Partai Pengusung

Soal Duet Anies-Kaesang, Relawan Anies Serahkan ke Partai Pengusung

Nasional
MPR Khawatir Bansos yang Akan Diberikan ke Korban Judi Online Malah Dipakai Berjudi Lagi

MPR Khawatir Bansos yang Akan Diberikan ke Korban Judi Online Malah Dipakai Berjudi Lagi

Nasional
Eks Penyidik KPK: Kasus Harun Masiku Perkara Kelas Teri, Tapi Efeknya Dahsyat

Eks Penyidik KPK: Kasus Harun Masiku Perkara Kelas Teri, Tapi Efeknya Dahsyat

Nasional
Siapa Anggota DPR yang Diduga Main Judi Online? Ini Kata Pimpinan MKD

Siapa Anggota DPR yang Diduga Main Judi Online? Ini Kata Pimpinan MKD

Nasional
Eks Penyidik KPK Anggap Wajar Pemeriksaan Hasto Dianggap Politis, Ini Alasannya

Eks Penyidik KPK Anggap Wajar Pemeriksaan Hasto Dianggap Politis, Ini Alasannya

Nasional
Rupiah Alami Tekanan Hebat, Said Abdullah Paparkan 7 Poin yang Perkuat Kebijakan Perekonomian

Rupiah Alami Tekanan Hebat, Said Abdullah Paparkan 7 Poin yang Perkuat Kebijakan Perekonomian

Nasional
DPR Sebut Ada Indikasi Kemenag Langgar UU Karena Tambah Kuota Haji ONH Plus

DPR Sebut Ada Indikasi Kemenag Langgar UU Karena Tambah Kuota Haji ONH Plus

Nasional
Punya Kinerja Baik, Pertamina Raih Peringkat 3 Perusahaan Terbesar Fortune 500 Asia Tenggara 2024

Punya Kinerja Baik, Pertamina Raih Peringkat 3 Perusahaan Terbesar Fortune 500 Asia Tenggara 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com