JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto mempersilakan rakyat untuk mengkritik pemerintahan yang akan dia pimpin mulai Oktober 2024 nanti.
Namun, Prabowo meminta agar kritik-kritik yang masuk harus objektif dan membangun.
Hal tersebut Prabowo sampaikan dalam program TvOne, Rabu (22/5/2024).
Mulanya, Prabowo mengatakan demokrasi di Indonesia kini lebih kuat karena perkembangan internet dan media sosial.
Baca juga: Prabowo Disebut Akan Kaji Penurunan UKT supaya Jauh Lebih Murah
Menurutnya, demokrasi adalah suatu sistem pemerintahan yang intinya adalah kedaulatan rakyat, di mana yang berkuasa adalah rakyat, dan mereka berhak memilih para pemimpinnya.
“Karena rakyat Indonesia banyak, makanya, dilakukan sistem perwakilan. Jadi, rakyat punya kedaulatan memilih wakil-wakilnya masuk parlemen, rakyat pun dalam sistem presidensial punyak hak dia memilih presidennya, dia memilih bupatinya, dia memilih gubernurnya dan itu yang baku dan berlaku dan itu adalah kehendak rakyat kita,” ujar Prabowo dalam keterangannya, dikutip Jumat (24/5/2024).
Ketika ditanya apakah pemerintahannya akan antikritik atau tidak, Prabowo menegaskan bawah kritik sangat diperlukan.
Dia menilai kritik justru mengamankan pemerintahannya karena bersifat check and balances.
Baca juga: Demokrat Pertimbangkan Usung Keponakan Prabowo pada Pilkada Jakarta 2024
“Harus dan boleh, itu namanya kritik, untuk kritik yang saya katakan tadi check and balances dikritisi justru mengamankan, tapi niat kritik itu membangun atau kritik untuk destruktif, tapi secara prinsip kritik itu harus menurut saya. Namun yang objektif ya,” tuturnya.
Lalu, terkait dengan kebebasan pers, Prabowo menyatakan bahwa hal itu sangat penting, meskipun beberapa kantor media di Indonesia telah menjadi konglomerasi bisnis yang dimiliki segelintir orang.
Dia mempertanyakan kepentingan siapa yang diperjuangkan oleh masing-masing pemilik media.
“Pers mainstream itu bisnis, dan bisnis itu ada pemiliknya. Jadi, apakah media mainstream yang dimiliki oleh beberapa orang itu sungguh-sungguh mencerminkan kepentingan rakyat atau kepentingan dia?” tukas Prabowo.
Baca juga: Pidato Megawati di Rakernas Dinilai Jadi Isyarat PDI-P Bakal Jadi Oposisi Prabowo
Sementara itu, di tengah gencarnya perkembangan media sosial, dia berharap publik dapat mendapatkan informasi dengan sumber yang lebih luas.
Prabowo mengungkit media sosial seperti TikTok yang bisa memberi informasi kepada rakyat secara cepat.
“Jadi, menurut saya demokrasi akan lebih kuat, sekarang demokrasi akan lebih kuat, sekarang jadi tidak bisa 5-6 orang menguasai opini suatu bangsa,” imbuhnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.