Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkes: Subvarian yang Sebabkan Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Belum Ada di Indonesia

Kompas.com - 22/05/2024, 14:17 WIB
Novianti Setuningsih

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan, belum ada kasus Covid-19 dari subvarian KP.1 dan KP.2 di Indonesia. Diketahui, subvarian tersebut yang menyumbang paling banyak pada lonjakan kasus Covid-19 di Singapura.

“Alhamdulillah, kalau di Indonesia sampai saat ini belum ada subvarian itu. Kedua juga, lonjakan kasus belum ada,” kata Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril dalam program Sapa Indonesia Pagi di Kompas TV, Rabu (22/5/2024).

Hanya saja, dia mengatakan, kasus Covid-19 masih ada di Indonesia tetapinya jumlahnya sedikit dan tidak ada angka kematian.

“Jadi di kita masih ada covid itu, hanya sedikit ya, kira-kira 19-20an kasus itu di bawah 30 orang dan angka kematian kita nol ya atau tidak ada. Kita patut bersyukur dan tetap waspada,” ujar Syahril.

Baca juga: Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Menkes: Pasti Akan Masuk ke Indonesia

Kemudian, dia memaparkan bahwa kasus covid-19 yang terjadi di Indonesia masih didominasi dari subvarian XBB dan JN.

Namun, Syahril mengimbau agar masyarakat tetap waspada dan menerapkan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari.

“Tetap ya jadi kita imbau karena covid ini masih ada dengan strain atau mutasi yang baru apa pun bentuknya. Jadi untuk protokol kesehatan dengan 3 M yang dulu ya, pakai masker, cuci tangan, dan jaga jarak itu tetap dilakukan dengan kesadaran yang tinggi,” katanya.

Selain itu, dia juga mengingatkan masyarakat melakukan vaksinasi covid-19. Terutama, yang masa vaksinasi terakhirnya sudah lebih dari enam bulan.

Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak di Singapura, Anggota DPR: Kita Antisipasi

Lebih lanjut, Syahril meminta agar masyarakat tidak khawatir dengan melonjaknya kasus covid-19 di Singapura. Dia meyakini bahwa pemerintah sudah sangat siap dengan pengalaman yang lalu.

Apalagi, menurut dia, subvarian KP.1 dan KP.2 ini masih satu strain dengan omicron sehingga gejala hingga cara penanganannya kurang lebih akan sama.

“Kami ingin meyakinkan masyarakat bahwa apa pun subvariannya tidak usah khawatir karena ini masih menjadi bagian dari satu strainnya omicron. Jadi gejalanya, cara penyebarannya dan juga cara mengatasinya. Kita dengan pengalaman yang lalu mulai dari hulu sampai hilir, insya Allah kita sudah siap dan pengalaman kita membukitikan kta bisa mengatasi dengan cepat,” ujar Syahril.

Baca juga: Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Diberitakan sebelumnya, Singapura melaporkan peningkatan kasus Covid-19 pada pertengahan Mei 2024.

Menteri Kesehatan (Menkes) Ong Ye Kung mengatakan, sebanyak 25.900 penularan Covid-19 tercatat dilaporkan di Singapura, sepanjang 5-11 Mei 2024. Jumlah ini meningkat sebesar 90 persen, bila dibandingkan dengan 13.700 kasus pada pekan sebelumnya.

Kemudian, diperkirakan jumlah orang yang terinfeksi virus SARS-CoV-2 ini bakal naik signifikan pada akhir Juni 2024.

"Gelombang ini akan mencapai puncaknya dalam dua hingga empat minggu ke depan, yang berarti antara pertengahan sampai akhir Juni 2024," ujar dia, dilansir dari The Straits Times pada 18 Mei 2024.

Baca juga: Kasus Covid-19 di Singapura Naik Nyaris 2 Kali Lipat, Diproyeksi Meledak Juni 2024

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kejagung Periksa Adik Harvey Moeis Jadi Saksi Kasus Korupsi Timah

Kejagung Periksa Adik Harvey Moeis Jadi Saksi Kasus Korupsi Timah

Nasional
SYL Ngaku Bayar Eks Jubir KPK Febri Diansyah Jadi Pengacara dengan Uang Pribadi

SYL Ngaku Bayar Eks Jubir KPK Febri Diansyah Jadi Pengacara dengan Uang Pribadi

Nasional
PDI-P Sebut Pemanggilan Hasto oleh Polda Metro Jaya Upaya Bungkam Suara Kritis

PDI-P Sebut Pemanggilan Hasto oleh Polda Metro Jaya Upaya Bungkam Suara Kritis

Nasional
Apresiasi Perwira Inovatif, Annual Pertamina Awards Ke-14 Resmi Dibuka

Apresiasi Perwira Inovatif, Annual Pertamina Awards Ke-14 Resmi Dibuka

Nasional
Bertanya ke Saksi, SYL Tegaskan Bagikan Sembako hingga Sewa Pesawat untuk Kepentingan Masyarakat

Bertanya ke Saksi, SYL Tegaskan Bagikan Sembako hingga Sewa Pesawat untuk Kepentingan Masyarakat

Nasional
162.961 Jemaah Haji Sudah Tiba di Arab Saudi, 36 Wafat

162.961 Jemaah Haji Sudah Tiba di Arab Saudi, 36 Wafat

Nasional
34 dari 37 WNI yang Berhaji Tanpa Visa Haji Dibebaskan dan Dipulangkan ke Tanah Air

34 dari 37 WNI yang Berhaji Tanpa Visa Haji Dibebaskan dan Dipulangkan ke Tanah Air

Nasional
KPU Akan Rapat Internal dan Konsultasi dengan DPR Usai MA Ubah Batas Usia Calon Kepala Daerah

KPU Akan Rapat Internal dan Konsultasi dengan DPR Usai MA Ubah Batas Usia Calon Kepala Daerah

Nasional
TNI Siap Dikirim ke Gaza untuk Operasi Perdamaian

TNI Siap Dikirim ke Gaza untuk Operasi Perdamaian

Nasional
Istri Terima Uang Rp 30 Juta Per Bulan dari Kementan, SYL: Ada Kegiatan Dharma Wanita

Istri Terima Uang Rp 30 Juta Per Bulan dari Kementan, SYL: Ada Kegiatan Dharma Wanita

Nasional
PN Jakpus Tak Berwenang Adili Gugatan soal Pencalonan Gibran, Pengacara Jokowi: Tak Terbukti Lawan Hukum

PN Jakpus Tak Berwenang Adili Gugatan soal Pencalonan Gibran, Pengacara Jokowi: Tak Terbukti Lawan Hukum

Nasional
Hasto Curiga Ada 'Orderan' di Balik Pemanggilannya ke Polda Metro Jaya

Hasto Curiga Ada "Orderan" di Balik Pemanggilannya ke Polda Metro Jaya

Nasional
Kata PP Muhammadiyah soal Jokowi Beri Izin Usaha Tambang untuk Ormas

Kata PP Muhammadiyah soal Jokowi Beri Izin Usaha Tambang untuk Ormas

Nasional
Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur, Jokowi: Pembangunan IKN Terus Lanjut

Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur, Jokowi: Pembangunan IKN Terus Lanjut

Nasional
Prabowo Bentuk Gugus Sinkronisasi, Hasto Singgung Rekomendasi Tim Transisi Era Jokowi

Prabowo Bentuk Gugus Sinkronisasi, Hasto Singgung Rekomendasi Tim Transisi Era Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com