JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku terus mencermati gejolak ekonomi dunia, termasuk dampak kematian Presiden Iran Ebrahim Raisi baru-baru ini terhadap ekonomi Indonesia.
Ia menyebutkan, dinamika ekonomi global juga akan turut dibahas bersama DPR RI untuk menyusun Kebijakan Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) untuk APBN tahun anggaran 2025.
"Kita lihat saja nanti bacaannya (dampak kematian Raisi ke ekonomi) secara lengkap ketika kita bahas dengan DPR," kata Sri Mulyani di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2024).
Baca juga: Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi
Perempuan yang akrab disapa Ani ini mengungkapkan, DPR akan memberikan pandangan terhadap susunan KEM-PPKF pada minggu depan, termasuk soal asumsi nilai tukar yang saat ini mencapai Rp 16.000 per dollar AS.
"Dalam pembahasan itu nanti asumsi makro bakal dibahas, nilai tukar, inflasi, nilai suku bunga, harga minyak, nanti itu bakal jadi forum formal yang membahas dari berbagai sudut pandang," ucap dia.
Lebih lanjut Ani menuturkan, pembahasan diperlukan salah satunya mengingat perubahan yang terjadi di dunia bergerak sangat cepat.
"Jadi nanti dengan DPR kita akan dapat masukan dan pandangan yang paling aktual dari situasi terkini, termasuk indikator-indikator tadi yang saya sampaikan," jelasnya.
Baca juga: Wafatnya Presiden Iran Diyakini Tak Berdampak Signifikan ke Perekonomian Global
Sebelumnya diberitakan, Presiden Iran Ebrahim Raisi meninggal dunia dalam kecelakaan helikopter di dekat perbatasan Azerbaijan pada Minggu (19/5/2204)
Puing-puing helikopter telah ditemukan pada Senin pagi, setelah dilakukan pencarian semalaman dalam kondisi badai salju.
“Presiden Raisi, menteri luar negeri, dan semua penumpang di dalam helikopter meninggal dalam kecelakaan itu,” kata seorang pejabat senior Iran kepada Reuters.
Kematian Raisi kemudian dikonfirmasi dalam sebuah pernyataan di media sosial oleh Wakil Presiden Mohsen Mansouri dan di televisi pemerintah.
Baca juga: Jokowi Berharap Meninggalnya Presiden Iran Tak Pengaruhi Harga Minyak Dunia
Presiden Joko Widodo berharap, kematian Raisi tidak berdampak pada perekonomian global dan harga minyak dunia.
"Kita harapkan tidak berdampak kepada ekonomi global, utamanya yang berkaitan dengan harga minyak. Karena kalau sudah harga minyak naik terdampak dari peristiwa itu itu akan berdampak ke mana-mana," ujar Jokowi di Kabupaten Agam, Selasa (23/5/2024)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.