Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Indikator: Pemilih Prabowo Banyak dari Gen Z dan Milenial, Pemilih Ganjar Didominasi Kalangan Tua

Kompas.com - 21/02/2024, 17:55 WIB
Fika Nurul Ulya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan, pemilih pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka didominasi oleh generasi Z.

Berdasarkan rilis exit poll Pilpres 2024 Indikator Politik Indonesia yang diterbitkan hari ini, 71 persen responden yang merupakan generasi Z atau anak muda berusia kurang dari 27 tahun memilih Prabowo-Gibran.

Jumlah ini lebih banyak dibanding generasi Z yang memilih paslon nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar sebanyak 19,7 persen responden dan paslon nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD sebanyak 9,3 persen.

Baca juga: Kata Kubu Anies dan Prabowo soal Ganjar Dorong Hak Angket Kecurangan Pemilu 2024


"Berdasarkan usia atau generasi tampak cukup besar perbedaannya. Gen Z mayoritas di 71 persen dari pemilih usia Gen Z itu memilih Prabowo-Gibran, sementara hanya 19,7 saja yang memilih AMIN dan paling sedikit Gen Z yang memilih Ganjar-Mahfud 9,3 persen," kata Peneliti Utama Indikator, Rizka Halida dalam konferensi pers secara daring, Rabu (21/2/2024).

Sementara itu, generasi milenial dengan rentang usia 28-43 tahun yang memilih Prabowo-Gibran jauh lebih kecil dibanding Gen Z.

Totalnya, sebanyak 60,5 persen memilih Prabowo-Gibran, 26 persen memilih Anies-Muhaimin, dan 13,5 persen memilih Ganjar-Mahfud.

Dua generasi ini, kata Rizka, menjadi penopang elektabilitas Prabowo-Gibran mampu menyentuh kisaran 56-58 persen versi hasil hitung cepat (quick count).

"Jadi dari dua segmen pemilih yang secara demografis besar mayoritas yang solid mendukung pasangan calon (nomor urut) 2 sehingga ini yang menyumbang elektabilitas paslon dua," ucap dia.

Baca juga: Prabowo-Gibran Unggul dalam Pemungutan Suara Ulang di 2 TPS di Buleleng Bali

Peneliti Utama Indikator lainnya, Hendro Prasetyo menyampaikan, jumlah pemilih Prabowo-Gibran menyusut seiring bertambahnya usia responden.

Hal ini berbeda dengan pasangan Ganjar-Mahfud yang justru menguat di responden usia tua.

Jumlah responden kategori Gen X di rentang usia 44-59 tahun yang memilih Prabowo-Gibran mencapai 50,6 persen.

Jumlah ini jauh lebih kecil dibanding responden Gen Z dan milenial yang memilihnya.

Jumlahnya kian menyusut pada kategori lebih tua (older) usia di atas 60 tahun dengan jumlah 47,1 persen.


Sementara itu, responden kategori Gen X di rentang usia 44-59 tahun yang memilih Ganjar-Mahfud mencapai 20,9 persen.

Jumlah ini jauh lebih besar dibanding responden Gen Z dan milenial yang memilihnya.

Jumlahnya pun kian membesar pada kategori usia 60 tahun ke atas dengan total 28,4 persen.

"Menarik karena kita lihat pemilih Pak Prabowo dan Mas Gibran ini, terus turun (seiring dengan tingginya usia pemilih). Artinya pemilih mudanya lebih banyak. Sementara Mas Ganjar dan Pak Mahfud itu semakin tua pemilihnya kebanyakan," tutur Hendro.

Baca juga: Real Count Sementara KPU: Prabowo-Gibran Unggul di 36 Provinsi, Sapu Bersih Pulau Jawa

Adapun pemilih Anies-Muhaimin didominasi oleh Gen X dengan usia 44-59 tahun sebanyak 28,5 persen

Survei ini dilakukan dengan metode stratified two-stage random sampling.

Sampel diambil dari 3.000 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang tersebar secara proporsional di setiap daerah pemilihan.

Responden terpilih dari tiap TPS itu diwawancara secara tatap muka.

Ada 2.975 responden yang diwawancara dengan toleransi kesalahan atau margin of error 1,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Nasional
Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Nasional
Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Nasional
Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Nasional
PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

Nasional
Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Nasional
Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

Nasional
DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com