JAKARTA, KOMPAS.com – Pengamat politik sekaligus Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno menilai, pertemuan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh sebagai peluang rekonsiliasi politik.
Apalagi, kata Adi, tradisi politik di Indonesia menerapkan rekonsiliasi yang merangkul pihak kalah.
“Sangat mungkin juga bahwa pertemuan keduanya ini sangat terkait dengan soal kemungkinan Nasdem akan bekongsi dengan kubu Prabowo dan Gibran,” ucap Adi saat dihubungi, Senin (19/2/2023).
Baca juga: Jokowi Bertemu Surya Paloh di Istana, Kubu Prabowo: Saatnya Duduk Bersama
Adapun dalam hasil hitung cepat lembaga survei, paslon nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul jauh dari paslon yang diusung Nasdem, yakni nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
Surya Paloh menemui Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, pada Minggu (18/2/2024) malam, beberapa hari setelah pemungutan suara pilpres.
Menurut Adi, Jokowi juga merupakan salah satu kunci kemenangan Prabowo-Gibran. Hal ini yang membuat Surya Paloh menemui ayah dari Gibran Rakabuming Raka itu.
“Kenapa Surya Paloh ketemu Jokowi? Ya harus diakui Jokowi ini salah satu faktor kunci terkait dengan kemenangan Prabowo dan Gibran ya,” ucap dia.
Selain itu, Adi menilai, pertemuan Surya dan Jokowi sebagai momen bagi keduanya untuk memperbaiki hubungan politik mereka.
Baca juga: Mahfud Enggan Tanggapi Pertemuan Jokowi dan Surya Paloh di Istana
Sebab, kata Adi, hubungan politik antara partai yang dipimpin Surya Paloh dan Jokowi sempat merenggang setelah Nasdem mengusung Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar dalam pilpres.
“Jadi momen ini adalah momen spesial di mana sangat mungkin hubungan keduanya akan semakin membaik ya,” kata Adi.
Dosen di UIN Syarif Hidayatullah ini juga memandang pertemuan ini bisa dimaknai sebagai pengakuan Nasdem atas kemenangan capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Meski kemenangan Prabowo-Gibran saat ini masih belum resmi, ia menilai hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei tidak akan jauh berbeda dari penghitungan resmi dari KPU.
“Ketika Surya Paloh bertemu dengan Jokowi ini harus dibaca dalam konteks politik seakan-akan Nasdem salah satu pengusung partai politiknya Anies itu sudah lempar handuk mengakui kemenangan Prabowo Gibran ya,” ujar dia.
Pertemuan Surya Paloh dan Jokowi di Istana Negara pada Minggu kemarin malam dibenarkan oleh Koordinator Staf Khusus (Stafsus) Presiden, Ari Dwipayana.
Presiden Joko Widodo mengaku pertemuannya dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh hanya bertindak sebagai penghubung atau jembatan untuk semua hal.