Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megawati: Jangan Takut Diintimidasi, Kekuasaan Itu Tidak Langgeng

Kompas.com - 19/01/2024, 14:02 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri meminta rakyat tidak takut pada intimidasi yang mungkin terjadi selama Pemilu 2024. Sebab, katanya, kekuasaan yang berjalan tidaklah abadi.

Ini disampaikan Megawati dalam acara perayaan Natal PDI-P dan Relawan Damai Sejahtera for Ganjar-Mahfud (Reds) di Jakarta International Expo, Kamis (18/1/2024).

“Jangan takut kepada intimidasi, jangan takut kepada kekuasaan karena kekuasaan itu tidak langgeng, yang langgeng adalah yang di atas, Allah Subhanahu Wa Ta’ala, ingat!” kata Megawati dengan berapi-api.

Megawati menyinggung kasus intimidasi oleh oknum TNI terhadap relawan Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Boyolali, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu.

Memang, kata Mega, penggunaan knalpot brong oleh sejumlah relawan yang ditengarai jadi pemicu keributan tidak dapat dibenarkan. Namun, tindakan oknum TNI mengeroyok warga sipil jelas menyalahi aturan.

Baca juga: Megawati: Kekuasaan Itu Enak, tapi Jangan Lupa Daratan

Presiden kelima RI itu mengatakan, dirinya pernah menjadi pemimpin negara. Sehingga, ia mengaku paham betul terhadap aturan.

“Saya tahu aturan republik ini, seperti apa yang namanya TNI, Polri, yang namanya aparat, karena saya pun pernah memimpin republik ini,” ujar Megawati.

“Tapi tidak pernah ketika saya tidak jadi, tidak pernah saya ribut, ketika diperlakukan tidak baik, tidak pernah ribut, karena cinta saya kepada bangsa dan Republik Indonesia ini,” lanjutnya dengan nada tinggi.

Megawati bilang, pemilu sebenarnya diperuntukkan buat rakyat. Setiap warga negara Indonesia mempunyai hak yang sama untuk memilih pemimpinnya.

Sebagaimana bunyi Undang-undang 1945, semua warga negara memiliki kedudukan setara di mata hukum. Ini berlaku bagi Presiden, menteri, TNI, Polri, maupun rakyat sipil.

Megawati pun heran terhadap pihak-pihak yang melakukan segala cara untuk mempertahankan kekuasaan. Namun, ia tak menyebut siapa pihak yang dimaksud.

“Mengapa ada orang-orang yang karena ingin kekuasaan tetap langgeng, sehingga melakukan hal-hal yang sebenarnya tidak boleh dilakukan oleh siapa saja,” ujar Mega.

Megawati melanjutkan, Indonesia mencapai kemerdekaan karena pengorbanan besar rakyat. Oleh karenanya, ia tidak ingin rakyat diganggu hanya karena beda pilihan saat pemilu.

Pemilu, lanjut dia, mestinya menjadi ajang buat rakyat bersenang-senang, bukan adu ketegangan. Mega menyebut, rakyat harusnya diberikan kebebasan untuk menentukan pilihan.

“Ingat, jangan sakiti hati rakyat!” tutur putri Proklamator Soekarno itu.

“Jadi kalau nanti ada intimidasi, enggak usah takut, ngomong aja, ‘Pak, lha wong situ ya anak rakyat kok, dibesarkan oleh rakyat, diberi gaji oleh uangnya rakyat yang dari pajak’,” lanjutnya. 

Baca juga: Sedih Aparat Keroyok Relawan Ganjar, Megawati: Situ Anak Rakyat, Digaji Rakyat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Hadiri Makan Malam WWF Ke-10, Puan Disambut Hangat Jokowi Sebagai Penyelenggara

Hadiri Makan Malam WWF Ke-10, Puan Disambut Hangat Jokowi Sebagai Penyelenggara

Nasional
Harkitnas 2024, Jokowi: Mari Bersama Bangkitkan Nasionalisme

Harkitnas 2024, Jokowi: Mari Bersama Bangkitkan Nasionalisme

Nasional
Revisi UU Penyiaran: Demokrasi di Ujung Tanduk

Revisi UU Penyiaran: Demokrasi di Ujung Tanduk

Nasional
Gugat KPK, Sekjen DPR Protes Penyitaan Tas 'Montblanc' Isi Uang Tunai dan Sepeda 'Yeti'

Gugat KPK, Sekjen DPR Protes Penyitaan Tas "Montblanc" Isi Uang Tunai dan Sepeda "Yeti"

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan SYL, KPK Hadirkan Dirjen Perkebunan Kementan Jadi Saksi

Bongkar Dugaan Pemerasan SYL, KPK Hadirkan Dirjen Perkebunan Kementan Jadi Saksi

Nasional
Tiga Menteri Koordinasi untuk Tindak Gim Daring Mengandung Kekerasan

Tiga Menteri Koordinasi untuk Tindak Gim Daring Mengandung Kekerasan

Nasional
Gugat KPK, Indra Iskandar Persoalkan Status Tersangka Korupsi Pengadaan Kelengkapan Rumah Jabatan DPR

Gugat KPK, Indra Iskandar Persoalkan Status Tersangka Korupsi Pengadaan Kelengkapan Rumah Jabatan DPR

Nasional
Momen Presiden Jokowi Jamu Santap Malam dengan Delegasi KTT WWF Ke-10 di GWK

Momen Presiden Jokowi Jamu Santap Malam dengan Delegasi KTT WWF Ke-10 di GWK

Nasional
Sudah Diingatkan Malu kalau Kalah, Anies Tetap Pertimbangkan Serius Pilkada DKI Jakarta

Sudah Diingatkan Malu kalau Kalah, Anies Tetap Pertimbangkan Serius Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Kejanggalan Kematian Prajurit Marinir Lettu Eko Ketika Bertugas di Papua...

Kejanggalan Kematian Prajurit Marinir Lettu Eko Ketika Bertugas di Papua...

Nasional
Gugatan Praperadilan Sekjen DPR Lawan KPK Digelar 27 Mei 2024

Gugatan Praperadilan Sekjen DPR Lawan KPK Digelar 27 Mei 2024

Nasional
Penambahan Jumlah Kementerian dan Hak Prerogatif Presiden

Penambahan Jumlah Kementerian dan Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Saat Anies 'Dipalak' Bocil yang Minta Lapangan Bola di Muara Baru...

Saat Anies "Dipalak" Bocil yang Minta Lapangan Bola di Muara Baru...

Nasional
Anies Kini Blak-blakan Serius Maju Pilkada Jakarta, Siapa Mau Dukung?

Anies Kini Blak-blakan Serius Maju Pilkada Jakarta, Siapa Mau Dukung?

Nasional
Persoalkan Penetapan Tersangka, Gus Muhdlor Kembali Gugat KPK

Persoalkan Penetapan Tersangka, Gus Muhdlor Kembali Gugat KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com