JAKARTA, KOMPAS.com - Mundurnya Maruarar Sirait dari PDI Perjuangan (PDI-P) menyisakan tanda tanya besar mengenai kondisi psikologis kader muda partai banteng.
Pasalnya, Maruarar bukan satu-satunya politikus muda yang memilih angkat kaki dari PDI-P. Sebelum itu, ada nama Budiman Sudjatmiko meski ia hengkang dengan status dipecat.
Di sisi lain, mundurnya Maruarar seolah mempertegas adanya ketidakpuasan kelompok muda terhadap kepemimpinan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri yang selama ini dikenal menjalankan praktik demokrasi terpimpin.
Sosok Presiden Joko Widodo menjadi alasan utama Maruarar memilih hengkang dari PDI-P.
Ia bahkan secara blak-blakkan mundur dari PDI-P karena mengikuti langkah Jokowi yang hingga kini masih mendapat dukungan penuh dari masyarakat.
"Saya memilih untuk mengikuti langkah Pak Jokowi karena saya percaya Pak Jokowi adalah pemimpin yang sangat didukung oleh rakyat Indonesia," ujar Maruarar usai mengembalikan kartu tanda anggota (KTA) ke kantor DPP PDI-P di Menteng, Jakarta, Senin (15/1/2024) malam.
Maruarar pun berpesan agar kader PDI-P tetap loyal kepada partai. Ia tak ingin kader lainnya mengikuti jejaknya karena tak loyak kepada partai.
"Saya mohon maaf. Saya mengajarkan kalian untuk loyal tetap bersama PDI Perjuangan, tetapi izinkanlah dengan keterbatasan saya pamit," ujarnya.
Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal PDI-P Utut Adianto membantah keluarnya Maruarar menjadi sinyal bahwa internal partainya tak solid.
Baca juga: Menebak Langkah Maruarar Sirait usai Tinggalkan PDI-P Demi Jokowi...
Sebaliknya, Utut mengatakan, partainya saat ini tengah mempererat tali konsolidasi. Mengingat, hari pencoblosan pada 14 Februari 2024 semakin dekat.
"Kalau PDI-P kan kita sudah kalau teman-teman memperhatikan konsolidasi yang paling sering. Kalau ingat hari Sabtu, 24 Juni di GBK dalam rangka Bulan Bung Karno kita Rakernas sampai 1 Oktober dan setiap rakernas Bapak Presiden hadir. Kemarin juga baru merayakan HUT (hari ulang tahun)," kata Utut di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (16/1/2024).
Calon presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo angkat bicara atas keputusan Maruarar keluar dari PDI-P. Menurutnya, Maruarar meninggalkan PDI-P karena sudah mempunyai agenda lain.
"Ya kira itu haknya Pak Ara (Maruarar) ya untuk berpindah atau meninggalkan, mungkin Beliau sudah punya agenda yang lain," kata Ganjar di Kantor DPC PDI-P Batang, Jawa Tengah.
Ganjar tak mau berandai-andai perginya Maruarar sebagai bagian untuk menggembosi elektabilitasnya, sekalipun Maruarar angkat kaki dengan alasan mengikuti langkah Jokowi.
Akan tetapi, Ganjar tak membantah bahwa sosok Maruarar mempunyai hubungan yang dekat dengan Jokowi.
Baca juga: Harap Maruarar Sirait Gabung Dukung Prabowo-Gibran, TKN: Ini Sebuah Kehormatan