Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
SOROT POLITIK

Fahira Idris Paparkan 7 Isu Kunci tentang Keberlanjutan yang Perlu Dibahas dalam Debat Cawapres Kedua

Kompas.com - 10/01/2024, 14:25 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Fahira Idris mengatakan, diskursus publik terkait isu-isu pembangunan berkelanjutan penting untuk mulai didengungkan.

Terlebih, isu berkelanjutan menjadi tema utama dalam debat keempat atau debat kedua calon wakil presiden (cawapres) dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 yang akan digelar pada 21 Januari 2024. 

Fahira mengatakan, pemahaman publik terkait isu pembangunan berkelanjutan penting agar jalannya perdebatan sesuai dengan isu kekinian dan apa yang menjadi concern masyarakat kebanyakan.

Dia menegaskan, tema debat keempat yang akan menghadirkan cawapres ini sangat strategis karena tema ini terkait dengan kehidupan sehari-hari masyarakat.

Baca juga: Banyak Isu Tak Terungkap Saat Debat, Fahira Idris Minta Debat Capres-Cawapres di Luar KPU

Fahira menegaskan, kehidupan masyarakat yang berkelanjutan secara ekologis yang berakar pada lingkungan yang terkait hidup, keadilan sosial, dan demokrasi akar rumput bukan lagi sebuah pilihan tetapi keharusan. 

Namun, paradigma pembangunan di Indonesia belum sepenuhnya mempraktikkan prinsip pembangunan berkelanjutan.

“Tema debat keempat ini idealnya diawali dengan adanya kesadaran ketiga pasangan calon (paslon) yang dipacu kondisi nasional kita,” ujarnya dalam siaran pers, Rabu (9/1/2024).  

Calon legislatif (Caleg) DPD RI daerah pemilihan (dapil) Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta itu mengatakan, terjadi berbagai kerusakan lingkungan hidup akibat pembangunan yang terlalu berorientasi pertumbuhan. 

Baca juga: Kondisi Politik Diprediksi Aman Jelang Puncak Kampanye, Fahira Idris: Masyarakat Jangan Mau Dipolarisasi

“Debat juga bisa dimulai dari kondisi pembangunan yang eksploitatif sehingga mengancam kelestarian lingkungan hidup, kesejahteraan masyarakat adat, dan desa serta persoalan agraria yang melahirkan konflik vertikal dan horizontal,” ujarnya. 

Fahira menyebutkan, setidaknya ada tujuh isu penting yang perlu disinggung para cawapres dalam debat keempat nanti. 

Pertama, kemakmuran di Indonesia harus berasal dari ekonomi yang bervariasi, rendah karbon, dan berbasis jasa, bukan dari eksploitasi modal manusia dan alam. 

Kedua, strategi Indonesia beralih sepenuhnya dari ketergantungan pada sektor ekstraktif dan diganti menjadi energi terbarukan, teknologi, dan layanan yang inovatif.

Ketiga, komitmen rehabilitasi ekologi yang masif untuk memulihkan hilangnya hutan yang kaya spesies serta terumbu karang yang terjadi saat ini. 

Baca juga: Fahira Idris: Indonesia Takkan Maju Selama Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak Tinggi

Keempat, menjadikan sektor berbasis pertanian dan perikanan sebagai arus utama ekonomi kerakyatan. 

Kelima, Indonesia menjadi negara terkemuka di dunia dalam ekowisata dan teknologi berbasis keanekaragaman hayati serta menjadi negara dengan pendapatan ekspor yang kuat.

Keenam, strategi pemanfaatan panas bumi, tenaga surya, dan tenaga air bersama-sama dengan biofuel, daur ulang, dan efisiensi energi untuk memastikan ketahanan pangan dan energi. 

Ketujuh, strategi agar lintasan emisi gas rumah kaca tahunan Indonesia tetap berada di jalur yang terus menurun.

Fahira berharap, publik mulai melemparkan wacana atau diskursus terkait isu-isu apa saja yang penting dibahas dalam debat kedua cawapres.

Baca juga: Tema Debat Dinilai Terlalu Banyak, Fahira Idris Minta Capres-Cawapres Beri Jawaban Konkret

Untuk diketahui, debat capres-cawapres keempat bertemakan pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat, dan desa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK,

Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK,

Nasional
Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

Nasional
DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com