Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
SOROT POLITIK

Fahira Idris: Capres dan Cawapres Harus Dengar Suara Para Ibu

Kompas.com - 23/12/2023, 14:10 WIB
Hotria Mariana,
Sheila Respati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) dan aktivis perempuan Fahira Idris mengajak para calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang berkontestasi pada Pemilu 2024 untuk mendengarkan suara dan keresahan para ibu di Indonesia.

Hal ini dia sampaikan dalam acara peringatan Hari Ibu yang digelar di Jakarta, Sabtu (22/12/2023).

Menurutnya, Hari Ibu tidak hanya sebagai momen untuk merayakan kasih sayang antara anak dan ibu atau suami dan istri, tetapi juga momen untuk mengevaluasi kebijakan negara yang berkaitan dengan kesejahteraan para ibu.

Ia menilai bahwa para ibu memiliki peran penting sebagai sekolah pertama dan utama bagi anak-anak Indonesia yang merupakan generasi terbaik bangsa.

“(Maka dari itu,) peringatan Hari Ibu dapat menjadi momentum bagi capres dan cawapres untuk mendengar keresahan para ibu dan berikan solusinya,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (23/12/2023).

Baca juga: Bansos Efektif Perkecil Kesenjangan Ekonomi di Jakarta, Fahira Idris Ingin Bansos DKI Diperluas dan Diperbesar

Lebih lanjut, ia mencontohkan upaya-upaya yang bisa dilakukan negara sebagai bentuk kepeduliannya terhadap para ibu di Indonesia.

“Kasih sayang sejati untuk ibu-ibu Indonesia adalah saat negara bisa menghadirkan harga kebutuhan pokok dengan stabil," kata Fahira. 

Dengan demikian, lanjutnya, ibu hamil mendapat kemudahan untuk memperoleh asupan makanan sehat dan bayinya tidak stunting.

"Anak-anak bisa sekolah dengan tuntas dan berkualitas, pelayanan kesehatan di mana saja mudah digapai, terlindungi dari kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan anak-anak dijauhkan dari narkoba, miras, serta pornografi," sebutnya.

Ia menambahkan bahwa para ibu di Indonesia adalah pihak yang paling merasakan dampak dari situasi bangsa, baik positif maupun negatif. Sebagai contoh saat harga-harga kebutuhan pokok naik. Para ibu harus pintar-pintar mengatur anggaran rumah tangga.

Baca juga: Fahira Idris Paparkan 9 Program untuk Buat Pembangunan di Kepulauan Seribu Setara Jakarta

Selain itu, saat pelayanan kesehatan sulit diakses. Para ibu harus berusaha menjaga kesehatan diri dan bayi yang dikandungnya. Sementara, saat biaya pendidikan mahal, mereka harus berhemat untuk memenuhi kebutuhan sekolah atau kuliah anak-anaknya.

Fahira mengingatkan bahwa para ibu di Indonesia memiliki tugas mulia sebagai guru pertama dan utama anak-anak yang akan menjadi penerus bangsa.

Oleh karena itu, ia meminta agar pemerintah serta capres dan cawapres berkomitmen untuk meringankan beban para ibu dengan berbagai kebijakan, program, dan aksi nyata yang properempuan.

“Kelanjutan bangsa ada di tangan para ibu. Sebab, mereka yang membentuk, mendukung, dan melahirkan generasi terbaik Indonesia untuk mencapai peradabannya kelak,” kata Fahira.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Nasdem: Anies 'Top Priority' Jadi Cagub DKI

Nasdem: Anies "Top Priority" Jadi Cagub DKI

Nasional
Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com