Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
SOROT POLITIK

Prabowo: Indonesia Akan Jadi Negara Produktif, Bukan Pasar Negara Lain

Kompas.com - 04/01/2024, 20:45 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Calon Presiden nomor urut dua, Prabowo Subianto, meyakini bahwa Indonesia akan menjadi negara maju dan negara yang produktif sehingga tidak menjadi pasar untuk bangsa lain.

“Tujuannya adalah Indonesia menjadi negara maju yang akan menjadi negara produktif, bukan pasar untuk negara lain,” tuturnya di Gedung Dewan Pers, Kamis (4/1/2024).

Hal itu dia sampaikan saat hadir sebagai pembicara dalam Dialog Pers dengan Capres yang diselenggarakan oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Kamis.

Prabowo mengatakan, Indonesia kaya akan sumber daya alam yang melimpah dan bisa diolah di dalam negeri oleh anak bangsa sendiri.

“Kita harus bikin mobil sendiri, motor kita sendiri, komputer kita sendiri, air conditioner kita sendiri, semua kita produksi di Indonesia. Sebab, kita punya bahan bakunya di Indonesia,” ujarnya dalam siaran pers. 

Baca juga: TKN: Tema Debat Ketiga Pak Prabowo Banget, Kami Percaya Diri

Dia mengatakan, untuk mewujudkan tersebut, meningkatkan kecerdasan sumber daya manusia (SDM) adalah hal penting. 

Salah satu upaya peningkatan kecerdasan SDM Indonesia adalah melalui pemberian gizi yang cukup dan sehat.

“Indonesia akan mencapai tujuan tujuannya pertumbuhan, pertumbuhan menciptakan lapangan kerja, perbaikan gizi akan menimbulkan perbaikan kesehatan untuk semua, peningkatan kecerdasan otot dan otak dan tulang yang kuat Indonesia bisa bersaing,” jelasnya.

Stabilitas negara

Lebih lanjut, Prabowo mengatakan, perbedaan merupakan hal yang biasa dalam berdemokrasi. 

Menteri Pertahanan (Menhan) itu menyebutkan, berbagai negara di dunia tengah menghadapi konflik, tetapi Indonesia tetap damai dan stabil.

Baca juga: Enggan Ikuti Anies dan Mahfud, TKN: Belum Ada Urgensi Prabowo Live TikTok

Menurutnya, Indonesia harus terus bersatu agar selalu dalam keadaan damai agar tidak terciptanya perpecahan yang mengakibatkan instabilitas di dalam negeri.

“Perdamaian tidak jatuh dari langit. Ini yang saya mengimbau, marilah kita sadar, apa pun latar belakang kita, apa pun visi kita, bahwa kita berbeda itu biasa, dalam demokrasi perbedaan itu biasa,” ucapnya.

Prabowo menilai, kondisi dalam negeri yang tidak stabil akan membawa dampak buruk terhadap seluruh aspek kehidupan, salah satunya adalah percepatan pembangunan dan ekonomi akan terhambat.

“Dengan stabilitas, dengan perdamaian baru kita bisa membangun. Intinya negara kita sangat kaya, kekayaan kita luar biasa,” kata Prabowo.

Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra itu mengatakan, selain terjaganya perdamaian, upaya untuk mencapai itu adalah melalui hilirisasi.

Dia mengatakan, hilirisasi menjadi salah satu kunci utama dari kemakmuran bagi masyarakat Indonesia ke depan.

Baca juga: TKN Prabowo-Gibran: Pertahanan Negara Bukan Cuma Militer, tapi Juga Ketahanan Pangan dan Energi

“Ini misi saya, ini perjuangan saya. Inti dari strategi pembangunan saya adalah pengelola menjaga kekayaan kita dan meneruskan hilirisasi, melanjutkan semua yang sudah dibangun pendahulu kita, terutama Pak Joko Widodo (Jokowi),” ucap Prabowo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 17 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 17 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Putusan MK Diketok 2011, Kenapa DPR Baru Revisi UU Kementerian Negara Sekarang?

Putusan MK Diketok 2011, Kenapa DPR Baru Revisi UU Kementerian Negara Sekarang?

Nasional
Indikator Politik: 90,4 Persen Pemudik Puas dengan Penyelenggaraan Mudik Lebaran Tahun Ini

Indikator Politik: 90,4 Persen Pemudik Puas dengan Penyelenggaraan Mudik Lebaran Tahun Ini

Nasional
Di Sidang Tol MBZ, Pejabat Waskita Mengaku Bikin Proyek Fiktif untuk Penuhi Permintaan BPK Rp 10 Miliar

Di Sidang Tol MBZ, Pejabat Waskita Mengaku Bikin Proyek Fiktif untuk Penuhi Permintaan BPK Rp 10 Miliar

Nasional
Tiba-tiba Hampiri Jokowi, ASN di Konawe Adukan Soal Gaji yang Ditahan Selama 6 Tahun

Tiba-tiba Hampiri Jokowi, ASN di Konawe Adukan Soal Gaji yang Ditahan Selama 6 Tahun

Nasional
TKN Sebut Jokowi Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung: Beliau Akan Beri Nasihat Kapan pun Prabowo Minta

TKN Sebut Jokowi Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung: Beliau Akan Beri Nasihat Kapan pun Prabowo Minta

Nasional
ASN yang Tiba-Tiba Hampiri Jokowi di Konawe Ingin Mengadu Soal Status Kepegawaian

ASN yang Tiba-Tiba Hampiri Jokowi di Konawe Ingin Mengadu Soal Status Kepegawaian

Nasional
Khofifah Sebut Jokowi Minta Forum Rektor Bahas Percepatan Indonesia Emas 2045

Khofifah Sebut Jokowi Minta Forum Rektor Bahas Percepatan Indonesia Emas 2045

Nasional
Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Pangan bagi Masyarakat di Kolaka Utara

Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Pangan bagi Masyarakat di Kolaka Utara

Nasional
Ditanya Bakal Ikut Seleksi Capim KPK, Nawawi: Dijawab Enggak Ya?

Ditanya Bakal Ikut Seleksi Capim KPK, Nawawi: Dijawab Enggak Ya?

Nasional
Soal Revisi UU MK, Pengamat: Rapat Diam-diam adalah Siasat DPR Mengecoh Publik

Soal Revisi UU MK, Pengamat: Rapat Diam-diam adalah Siasat DPR Mengecoh Publik

Nasional
Pertamina Gandeng JCCP untuk Hadapi Tantangan Transisi Energi

Pertamina Gandeng JCCP untuk Hadapi Tantangan Transisi Energi

Nasional
Imbas Kecelakaan di Subang, Muhadjir: Jangan Menyewa Bus Kecuali Betul-betul Bisa Dipercaya

Imbas Kecelakaan di Subang, Muhadjir: Jangan Menyewa Bus Kecuali Betul-betul Bisa Dipercaya

Nasional
Antisipasi Rumor, Fahira Idris Minta Penyelenggara dan Legislator Klarifikasi Penerapan KRIS secara Komprehensif

Antisipasi Rumor, Fahira Idris Minta Penyelenggara dan Legislator Klarifikasi Penerapan KRIS secara Komprehensif

Nasional
Kenaikan Beras Tak Setinggi Negara Lain, Jokowi: Patut Disyukuri Lho...

Kenaikan Beras Tak Setinggi Negara Lain, Jokowi: Patut Disyukuri Lho...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com