Salin Artikel

Prabowo: Indonesia Akan Jadi Negara Produktif, Bukan Pasar Negara Lain

KOMPAS.com - Calon Presiden nomor urut dua, Prabowo Subianto, meyakini bahwa Indonesia akan menjadi negara maju dan negara yang produktif sehingga tidak menjadi pasar untuk bangsa lain.

“Tujuannya adalah Indonesia menjadi negara maju yang akan menjadi negara produktif, bukan pasar untuk negara lain,” tuturnya di Gedung Dewan Pers, Kamis (4/1/2024).

Hal itu dia sampaikan saat hadir sebagai pembicara dalam Dialog Pers dengan Capres yang diselenggarakan oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Kamis.

Prabowo mengatakan, Indonesia kaya akan sumber daya alam yang melimpah dan bisa diolah di dalam negeri oleh anak bangsa sendiri.

“Kita harus bikin mobil sendiri, motor kita sendiri, komputer kita sendiri, air conditioner kita sendiri, semua kita produksi di Indonesia. Sebab, kita punya bahan bakunya di Indonesia,” ujarnya dalam siaran pers. 

Dia mengatakan, untuk mewujudkan tersebut, meningkatkan kecerdasan sumber daya manusia (SDM) adalah hal penting. 

Salah satu upaya peningkatan kecerdasan SDM Indonesia adalah melalui pemberian gizi yang cukup dan sehat.

“Indonesia akan mencapai tujuan tujuannya pertumbuhan, pertumbuhan menciptakan lapangan kerja, perbaikan gizi akan menimbulkan perbaikan kesehatan untuk semua, peningkatan kecerdasan otot dan otak dan tulang yang kuat Indonesia bisa bersaing,” jelasnya.

Stabilitas negara

Lebih lanjut, Prabowo mengatakan, perbedaan merupakan hal yang biasa dalam berdemokrasi. 

Menteri Pertahanan (Menhan) itu menyebutkan, berbagai negara di dunia tengah menghadapi konflik, tetapi Indonesia tetap damai dan stabil.

Menurutnya, Indonesia harus terus bersatu agar selalu dalam keadaan damai agar tidak terciptanya perpecahan yang mengakibatkan instabilitas di dalam negeri.

“Perdamaian tidak jatuh dari langit. Ini yang saya mengimbau, marilah kita sadar, apa pun latar belakang kita, apa pun visi kita, bahwa kita berbeda itu biasa, dalam demokrasi perbedaan itu biasa,” ucapnya.

Prabowo menilai, kondisi dalam negeri yang tidak stabil akan membawa dampak buruk terhadap seluruh aspek kehidupan, salah satunya adalah percepatan pembangunan dan ekonomi akan terhambat.

“Dengan stabilitas, dengan perdamaian baru kita bisa membangun. Intinya negara kita sangat kaya, kekayaan kita luar biasa,” kata Prabowo.

Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra itu mengatakan, selain terjaganya perdamaian, upaya untuk mencapai itu adalah melalui hilirisasi.

Dia mengatakan, hilirisasi menjadi salah satu kunci utama dari kemakmuran bagi masyarakat Indonesia ke depan.

“Ini misi saya, ini perjuangan saya. Inti dari strategi pembangunan saya adalah pengelola menjaga kekayaan kita dan meneruskan hilirisasi, melanjutkan semua yang sudah dibangun pendahulu kita, terutama Pak Joko Widodo (Jokowi),” ucap Prabowo.

https://nasional.kompas.com/read/2024/01/04/20451841/prabowo-indonesia-akan-jadi-negara-produktif-bukan-pasar-negara-lain

Terkini Lainnya

ASN yang Tarik Lengan Jokowi di Konawe Ingin Mengadu Soal Status Kepegawaian

ASN yang Tarik Lengan Jokowi di Konawe Ingin Mengadu Soal Status Kepegawaian

Nasional
Khofifah Sebut Jokowi Minta Forum Rektor Bahas Percepatan Indonesia Emas 2045

Khofifah Sebut Jokowi Minta Forum Rektor Bahas Percepatan Indonesia Emas 2045

Nasional
Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Pangan bagi Masyarakat di Kolaka Utara

Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Pangan bagi Masyarakat di Kolaka Utara

Nasional
Ditanya Bakal Ikut Seleksi Capim KPK, Nawawi: Dijawab Enggak Ya?

Ditanya Bakal Ikut Seleksi Capim KPK, Nawawi: Dijawab Enggak Ya?

Nasional
Soal Revisi UU MK, Pengamat: Rapat Diam-diam adalah Siasat DPR Mengecoh Publik

Soal Revisi UU MK, Pengamat: Rapat Diam-diam adalah Siasat DPR Mengecoh Publik

Nasional
Pertamina Gandeng JCCP untuk Hadapi Tantangan Transisi Energi

Pertamina Gandeng JCCP untuk Hadapi Tantangan Transisi Energi

Nasional
Imbas Kecelakaan di Subang, Muhadjir: Jangan Menyewa Bus Kecuali Betul-betul Bisa Dipercaya

Imbas Kecelakaan di Subang, Muhadjir: Jangan Menyewa Bus Kecuali Betul-betul Bisa Dipercaya

Nasional
Antisipasi Rumor, Fahira Idris Minta Penyelenggara dan Legislator Klarifikasi Penerapan KRIS secara Komprehensif

Antisipasi Rumor, Fahira Idris Minta Penyelenggara dan Legislator Klarifikasi Penerapan KRIS secara Komprehensif

Nasional
Kenaikan Beras Tak Setinggi Negara Lain, Jokowi: Patut Disyukuri Lho...

Kenaikan Beras Tak Setinggi Negara Lain, Jokowi: Patut Disyukuri Lho...

Nasional
3 Kriteria Jemaah Haji yang Bisa Dibadalhajikan: Wafat, Sakit dan Gangguan Jiwa

3 Kriteria Jemaah Haji yang Bisa Dibadalhajikan: Wafat, Sakit dan Gangguan Jiwa

Nasional
Nurul Ghufron Beri Sinyal Kembali Ikut Seleksi Capim KPK 2024-2029

Nurul Ghufron Beri Sinyal Kembali Ikut Seleksi Capim KPK 2024-2029

Nasional
Kecelakaan Bus 'Studi Tour', Muhadjir: Saya Kaget, Setelah Berakhir Mudik Malah Ada Kejadian

Kecelakaan Bus "Studi Tour", Muhadjir: Saya Kaget, Setelah Berakhir Mudik Malah Ada Kejadian

Nasional
Minta Polri Adaptif, Menko Polhukam: Kejahatan Dunia Maya Berkembang Pesat

Minta Polri Adaptif, Menko Polhukam: Kejahatan Dunia Maya Berkembang Pesat

Nasional
KSAL Berharap TKDN Kapal Selam Scorpene Lebih dari 50 Persen

KSAL Berharap TKDN Kapal Selam Scorpene Lebih dari 50 Persen

Nasional
Segera Kunjungi Lokasi Banjir Sumbar, Menko PMK: Kita Carikan Solusi Permanen Agar Tak Berulang

Segera Kunjungi Lokasi Banjir Sumbar, Menko PMK: Kita Carikan Solusi Permanen Agar Tak Berulang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke