Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Jokowi Pakai Dasi Kuning, Sekjen PDI-P: Nyaman Kan Urusan Hati

Kompas.com - 20/12/2023, 17:20 WIB
Syakirun Ni'am,
Icha Rastika

Tim Redaksi

PACITAN, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto menanggapi dengan santai persoalan dasi kuning dan pengakuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang merasa nyaman dengan Partai Golkar.

Adapun Jokowi merupakan kader PDI-P meski belakangan dianggap berseberangan dengan partai menyusul penetapan putranya, Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden pendamping Prabowo Subianto.

"Itu kan Pak Jokowi. Nyaman kan urusan hati," kata Hasto saat ditemui awak media usai meresmikan Kantor Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI-P Pacitan, Jawa Timur, Rabu (20/12/2023).

Baca juga: Jokowi, Dasi Kuning Golkar, Kemeja Putih Gerindra, dan Jas Biru Demokrat-PAN

Persoalan dasi kuning Jokowi mencuat ketika mantan Wali Kota Solo itu hendak bertolak ke Jepang pada Sabtu (16/12/2023).

Saat itu, ia mengenakan dasi kuning, warna yang identik dengan Partai Golkar. Pemilihan warna itu mencuri perhatian anak media karena Jokowi jarang mengenskan dasi kuning.

"Pak, memakai dasi kuning maknanya apa? Tumben Pak, pakai dasi kuning," tanya wartawan.

Mendengar pertanyaan wartawan, Jokowi tersenyum dan memberikan jawaban singkat.

"Masa enggak tahu (artinya)?" ujar Jokowi.

Selang beberapa waktu kemudian, sikap Jokowi itu disambut oleh Partai Golkar.

Mereka menyebut bahwa dasi kuning yang dikenakan Jokowi itu merupakan pertanda rasa nyaman dengan Golkar.

"Ini kode dari Pak Jokowi. Biasanya, kan, Beliau mengenakan dasi warna lain, sekarang berubah kuning. Buat kami partai kuning (Golkar), ini kode Pak Jokowi menunjukkan kenyamanan dengan filosofi Golkar,” kata politikus Partai Golkar Ravindra Airlangga, dikutip dari Antaranews.

Baca juga: Jokowi Resmikan Pembangunan Nusantara Superblock di IKN

Pada kesempatan berikutnya, Jokowi pun mengungkapkan perasaannya dengan Partai Golkar.

Setelah meresmikan Jembatan Otista di Bogor, Selasa (19/12/2023) awak media menanyakan pernyataan Ravindra kepada Jokowi.

Namun, ia sempat tidak menjawab lugas dengan memegang dadanya sambil berkata bahwa ia sedang tidak mengenakan dasi.


Kemudian, wartawan mengulang kembali pertanyaan soal perasaan nyaman di Partai Golkar. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun akhirnya menyatakan bahwa dirinya nyaman

"Kalau soal nyaman itu bagaimana, Pak? Nyaman enggak, Pak?" kata wartawan

Nyaman," jawab Jokowi dengan tertawa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Profil Semuel Pangerapan, Pakar Internet yang Mundur dari Dirjen Aptika Kemenkominfo Imbas Peretasan PDNS

Profil Semuel Pangerapan, Pakar Internet yang Mundur dari Dirjen Aptika Kemenkominfo Imbas Peretasan PDNS

Nasional
Wapres Nilai Kasus Hasyim Asy'ari Coreng Nama KPU

Wapres Nilai Kasus Hasyim Asy'ari Coreng Nama KPU

Nasional
Wapres Dorong Inovasi Teknologi Akuakultur dengan Konsep Ekonomi Biru

Wapres Dorong Inovasi Teknologi Akuakultur dengan Konsep Ekonomi Biru

Nasional
Ketua KPU Dipecat, Wapres: Pelajaran Penting Jaga Moral dan Integritas

Ketua KPU Dipecat, Wapres: Pelajaran Penting Jaga Moral dan Integritas

Nasional
Revisi UU Polri Dinilai Memberikan Kewenangan Besar dengan Pengawasan Minim

Revisi UU Polri Dinilai Memberikan Kewenangan Besar dengan Pengawasan Minim

Nasional
Bulog Jelaskan soal Dugaan 'Mark Up' Harga Impor Beras

Bulog Jelaskan soal Dugaan "Mark Up" Harga Impor Beras

Nasional
DPR Gelar Rapat Paripurna: Hadir 64 Orang, 228 Anggota Izin

DPR Gelar Rapat Paripurna: Hadir 64 Orang, 228 Anggota Izin

Nasional
Fakta Pemecatan Ketua KPU: Pakai Relasi Kuasa dan Fasilitas Negara untuk Berbuat Asusila

Fakta Pemecatan Ketua KPU: Pakai Relasi Kuasa dan Fasilitas Negara untuk Berbuat Asusila

Nasional
Bulog dan Bapanas Dilaporkan ke KPK Atas Dugaan 'Mark Up' Impor Beras Rp 2,7 Triliun

Bulog dan Bapanas Dilaporkan ke KPK Atas Dugaan "Mark Up" Impor Beras Rp 2,7 Triliun

Nasional
Ketua KPU Dipecat karena Kasus Asusila, PP Muhammadiyah: Keputusan DKPP Sudah Tepat

Ketua KPU Dipecat karena Kasus Asusila, PP Muhammadiyah: Keputusan DKPP Sudah Tepat

Nasional
5 RUU “Nyelak” di Ujung Pemerintahan Jokowi, untuk Lemahkan Pengawasan Rakyat?

5 RUU “Nyelak” di Ujung Pemerintahan Jokowi, untuk Lemahkan Pengawasan Rakyat?

Nasional
Usai Putusan DKPP, Korban Asusila Hasyim Asy'ari Belum Putuskan Ambil Langkah Pidana

Usai Putusan DKPP, Korban Asusila Hasyim Asy'ari Belum Putuskan Ambil Langkah Pidana

Nasional
Kunker ke Sulawesi Selatan, Jokowi Akan Tinjau Program Pompanisasi

Kunker ke Sulawesi Selatan, Jokowi Akan Tinjau Program Pompanisasi

Nasional
Manusia Indonesia dan Hasyim Asy'ari yang Bersyukur Dipecat DKPP

Manusia Indonesia dan Hasyim Asy'ari yang Bersyukur Dipecat DKPP

Nasional
PAN: Pembentukan Pansus Haji Kurang Beretika, Cukup Raker

PAN: Pembentukan Pansus Haji Kurang Beretika, Cukup Raker

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com