Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Jokowi Terima Surat Kepercayaan 10 Dubes Negara Sahabat

Kompas.com - 08/12/2023, 13:55 WIB
Fika Nurul Ulya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima surat kepercayaan dari 10 duta besar luar biasa dan berkuasa penuh (LBBP) negara-negara sahabat.

Penyerahan surat kepercayaan tersebut digelar di Ruang Kredensial, Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (8/12/ 2023).

Prosesi acara penyerahan surat kepercayaan dimulai dengan diperdengarkannya lagu kebangsaan dari masing-masing negara sahabat setelah para duta besar tiba di Istana Merdeka.

Penyerahan surat kepercayaan tersebut menandai dimulainya penugasan resmi para duta besar tersebut di Indonesia.

"Baru saja Bapak Presiden menerima surat-surat kepercayaan dari Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh negara sahabat untuk Indonesia, yaitu Duta Besar Denmark, Kamboja, Kazakhstan, Rwanda, Pakistan, Cile, Laos, Kanada, Yordania, dan Angola," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (8/12/2023).

Baca juga: Jokowi Lantik Sulaiman Jadi Dubes RI untuk Argentina

Retno Marsudi mengatakan, perdagangan Indonesia dengan 10 negara tersebut mengalami tren peningkatan.

Bahkan, ia mengungkapkan, Indonesia mengalami surplus dengan enam negara di antaranya.

Retno Marsudi merinci dari 10 negara itu, Pakistan mencatatkan volume perdagangan yang paling besar dengan Indonesia. Pada tahun lalu, perdagangan antara Indonesia dan Pakistan mencapai lebih dari 4,5 miliar dollar ASu.

"Sementara dari sisi investasi yang masuk, Yordania memegang posisi yang paling tinggi. Pada tahun lalu hampir 500 juta dollar AS," ujar Retno Marsudi.

Baca juga: Undang 20 Dubes, Menko PMK dan Menkes Bakal Jalan Sehat di ASEAN Car Free Day

Setelah selesai menyerahkan surat kepercayaan kepada Presiden Jokowi, para duta besar berpamitan. Lagu kebangsaan "Indonesia Raya" turut diperdengarkan pada kesempatan tersebut.

Turut mendampingi Presiden dalam kesempatan tersebut yaitu Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.

Adapun 10 duta besar negara sahabat yang diterima oleh Presiden Jokowi yaitu:

  1. Sten Frimodt Nielsen, Duta Besar LBBP Designate Resident Kerajaan Denmark untuk Republik Indonesia;
  2. Tean Samnang, Duta Besar LBBP Designate Resident Kerajaan Kamboja untuk Republik Indonesia;
  3. Serzhan Abdykarimov, Duta Besar LBBP Designate Resident Republik Kazakhstan untuk Republik Indonesia;
  4. Sheikh Abdul Karim Harelimana, Duta Besar LBBP Designate Resident Republik Rwanda untuk Republik Indonesia;
  5. Ameer Khurram Rathore, Duta Besar LBBP Designate Resident Republik Islam Pakistan untuk Republik Indonesia;
  6. Mario Ignacio Artaza Loyola, Duta Besar LBBP Designate Resident Republik Cile untuk Republik Indonesia;
  7. Khamfeuang Phanthaxay, Duta Besar LBBP Designate Resident Republik Demokratik Rakyat Laos untuk Republik Indonesia;
  8. Jess Dutton, Duta Besar LBBP Designate Resident Kanada untuk Republik Indonesia;
  9. Sudqi Atallah Abdel Qader Al Omoush, Duta Besar LBBP Designate Resident Kerajaan Hasyimiyah Yordania untuk Republik Indonesia; dan
  10. Floréncio Mariano da Conceição e Almeida, Duta Besar LBBP Designate Resident Republik Angola untuk Republik Indonesia.

Baca juga: Parade Istana Berbatik, dari Gubernur hingga Dubes Negara Sahabat Jalan di Catwalk di Hadapan Jokowi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Komnas Haji Minta Masyarakat Tak Mudah Tergiur Tawaran Haji Instan

Komnas Haji Minta Masyarakat Tak Mudah Tergiur Tawaran Haji Instan

Nasional
Libur Panjang, Korlantas Catat Peningkatan Arus Lalu Lintas

Libur Panjang, Korlantas Catat Peningkatan Arus Lalu Lintas

Nasional
DKPP Terima 233 Pengaduan Pemilu dalam 4 Bulan Terakhir

DKPP Terima 233 Pengaduan Pemilu dalam 4 Bulan Terakhir

Nasional
Prabowo: Beri Kami Waktu 4 Tahun untuk Buktikan ke Rakyat yang Tak Pilih Kita

Prabowo: Beri Kami Waktu 4 Tahun untuk Buktikan ke Rakyat yang Tak Pilih Kita

Nasional
Yusril: Penambahan Kementerian Prabowo Bukan Bagi-bagi Kekuasaan, Tak Perlu Disebut Pemborosan

Yusril: Penambahan Kementerian Prabowo Bukan Bagi-bagi Kekuasaan, Tak Perlu Disebut Pemborosan

Nasional
BPK di Pusara Sejumlah Kasus Korupsi...

BPK di Pusara Sejumlah Kasus Korupsi...

Nasional
Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Diisi Orang Politik

Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Diisi Orang Politik

Nasional
Pilkada 2024, Belum Ada Calon Perseorangan Serahkan KTP Dukungan ke KPU

Pilkada 2024, Belum Ada Calon Perseorangan Serahkan KTP Dukungan ke KPU

Nasional
Ada Jalur Independen, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Gubernur Nonpartai?

Ada Jalur Independen, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Gubernur Nonpartai?

Nasional
PPP: RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, tetapi Belum Ada Rencana Pembahasan

PPP: RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, tetapi Belum Ada Rencana Pembahasan

Nasional
Latihan Gabungan, Kapal Perang TNI AL Tenggelamkan Sasaran dengan Rudal Khusus hingga Torpedo

Latihan Gabungan, Kapal Perang TNI AL Tenggelamkan Sasaran dengan Rudal Khusus hingga Torpedo

Nasional
Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Nasional
 Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Nasional
PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

Nasional
Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com