Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Dilantik, Kepala BNN Bakal Temui Panglima TNI untuk Berantas Keterlibatan Aparat

Kompas.com - 08/12/2023, 13:15 WIB
Fika Nurul Ulya,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Marthinus Hukom bakal menemui Panglima TNI Agus Subiyanto usai dilantik oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta Pusat, Jumat (8/12/2023).

Ia akan meminta bantuan Panglima TNI untuk memberantas keterlibatan aparat dalam jaringan narkotika dan obat berbahaya (narkoba).

Sebelum dilantik, dia telah lebih dulu bertemu dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk meminta bantuan serupa.

"Saya meminta dukungan beliau (Kapolri Listyo) untuk menyelesaikan ke dalam struktur kita yang coba-coba bermain dengan bandar narkoba. Setelah ini mungkin saya juga akan menghadap Panglima untuk meminta bantuan beliau kalau ada keterlibatan anggota dari TNI," ucap Marthinus usai pelantikan, Jumat.

Baca juga: Profil Irjen Marthinus Hukom, Kadensus 88 yang Ditunjuk Jadi Kepala BNN

Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) untuk meminta bantuan yang sama di lingkup aparatur sipil negara (ASN).

Marthinus mengaku tidak akan menoleransi keterlibatan aparat atau anggota dengan bandar narkoba, mengingat ada 3,3 juta orang yang menjadi pengguna narkoba.

"Yang jelas saya tidak menoleransi keterlibatan anggota siapa pun, baik itu anggota Polri, PNS, militer, kita akan melakukan kerja sama dengan setiap stakeholder untuk koreksi ke dalam (struktur). Jadi saya memberi pesan kepada siapa pun aparat yang terlibat kita akan melakukan tindakan tegas," tutur dia.

Pasalnya, ia mengakui, keterlibatan anggota akan mempersulit pemberantasan narkoba. Jaringan bandar narkoba akan semakin kuat sehingga strukturnya perlu dilemahkan.

"Kita tahu bahwa ini semua peredaran narkoba ada tiga hal yang perlu jadi perhatian, yang pertama adalah suplai, yang kedua adalah demand, dan yang ketiga adalah dukungan keuangan. Tiga itu harus kita hentikan, kita miskinkan bandar-bandar narkoba tersebut," jelasnya.

Presiden Joko Widodo saat melantik Irjen (Pol) Marthinus Hukom sebagai Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) di Istana Negara pada Jumat (8/12/2023).KOMPAS.com/Dian Erika Presiden Joko Widodo saat melantik Irjen (Pol) Marthinus Hukom sebagai Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) di Istana Negara pada Jumat (8/12/2023).

Sebelumnya diberitakan, Presiden Joko Widodo melantik secara resmi Irjen Marthinus Hukom sebagai Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) di Istana Negara pada Jumat (8/12/2023).

Pelantikan tersebut berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 182/TPA Tahun 2023 tentang Pengangkatan Kepala BNN yang dibacakan oleh Deputi Bidang Administrasi Aparatur Kementerian Sekretariat Kabinet.

Usai pembacaan Keppres, dilaksanakan pengucapan sumpah jabatan oleh Marthinus yang dipimpin oleh Presiden Jokowi.

"Demi Tuhan berjanji, bahwa saya akan setia dan taat kepada kepada UUD 1945, serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi darma bakti saya kepada bangsa dan negara. Bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan akan menjunjung tinggi etika jabatan, bekerja dengan sebaik-baiknya dan dengan penuh rasa tangung jawab," ujar Marthinus mengucapkan bunyi sumpah jabatan tersebut menirukan Presiden Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

 Saksi Ungkap Direktorat di Kementan Wajib Patungan untuk Kebutuhan SYL

Saksi Ungkap Direktorat di Kementan Wajib Patungan untuk Kebutuhan SYL

Nasional
Pertamina Patra Niaga Akan Tetap Salurkan Pertalite sesuai Penugasan Pemerintah

Pertamina Patra Niaga Akan Tetap Salurkan Pertalite sesuai Penugasan Pemerintah

Nasional
Menteri KKP Targetkan Tambak di Karawang Hasilkan 10.000 Ikan Nila Salin Per Tahun

Menteri KKP Targetkan Tambak di Karawang Hasilkan 10.000 Ikan Nila Salin Per Tahun

Nasional
KPK Percaya Diri Gugatan Praperadilan Karutan Sendiri Ditolak Hakim

KPK Percaya Diri Gugatan Praperadilan Karutan Sendiri Ditolak Hakim

Nasional
Soal Kasus Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, KPK Diminta Evaluasi Teknis OTT

Soal Kasus Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, KPK Diminta Evaluasi Teknis OTT

Nasional
Kaesang Didorong Maju Pilkada Bekasi, Jokowi: Tanyakan PSI, itu Urusan Partai

Kaesang Didorong Maju Pilkada Bekasi, Jokowi: Tanyakan PSI, itu Urusan Partai

Nasional
Mahfud Khawatir Korupsi Makin Banyak jika Kementerian Bertambah

Mahfud Khawatir Korupsi Makin Banyak jika Kementerian Bertambah

Nasional
Persiapan Operasional Haji 2024, 437 Petugas Diterbangkan ke Arab Saudi

Persiapan Operasional Haji 2024, 437 Petugas Diterbangkan ke Arab Saudi

Nasional
Jokowi Tegaskan Jadwal Pilkada Tak Dimajukan, Tetap November 2024

Jokowi Tegaskan Jadwal Pilkada Tak Dimajukan, Tetap November 2024

Nasional
Setelah Geledah Kantornya, KPK Panggil Lagi Sekjen DPR Indra Iskandar

Setelah Geledah Kantornya, KPK Panggil Lagi Sekjen DPR Indra Iskandar

Nasional
Menteri KP: Lahan 'Idle' 78.000 Hektar di Pantura Bisa Produksi 4 Juta Ton Nila Salin Setiap Panen

Menteri KP: Lahan "Idle" 78.000 Hektar di Pantura Bisa Produksi 4 Juta Ton Nila Salin Setiap Panen

Nasional
Istana Sebut Pansel Capim KPK Diumumkan Mei ini

Istana Sebut Pansel Capim KPK Diumumkan Mei ini

Nasional
Deret 9 Kapal Perang Koarmada II yang Dikerahkan dalam Latihan Operasi Laut Gabungan

Deret 9 Kapal Perang Koarmada II yang Dikerahkan dalam Latihan Operasi Laut Gabungan

Nasional
Jumlah Kementerian sejak Era Gus Dur hingga Jokowi, Era Megawati Paling Ramping

Jumlah Kementerian sejak Era Gus Dur hingga Jokowi, Era Megawati Paling Ramping

Nasional
Jokowi Sebut Ada 78.000 Hektar Tambak Udang Tak Terpakai di Pantura, Butuh Rp 13 Triliun untuk Alih Fungsi

Jokowi Sebut Ada 78.000 Hektar Tambak Udang Tak Terpakai di Pantura, Butuh Rp 13 Triliun untuk Alih Fungsi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com