Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
SOROT POLITIK

Ingin Debat Capres Berbobot, Fahira Idris: Mulai dengan Perbedaan Pendapat Antarpaslon

Kompas.com - 07/12/2023, 21:10 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan jadwal, format, dan tema Debat Calon Presiden dan Wakil Presiden (Capres-Cawapres) Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. 

Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Fahira Idris mengungkapkan, gelaran debat capres-cawapres merupakan salah satu tahapan yang paling dinantikan rakyat Indonesia selama masa kampanye. 

Oleh karena itu, dia ingin debat harus berbobot secara substansi dan secara teknis harus menarik.

"Salah satu strategi agar Debat Pilpres 2024 menarik bisa dimulai dengan perbedaan pendapat antara pasangan calon (paslon) atau persilangan gagasan para capres tentang berbagai isu," tutur Fahira melalui keterangan persnya, Kamis (7/12/2023).

Persilangan gagasan tersebut bisa dibedah dari visi misi pasangan calon (paslon) maupun bisa dilacak dari pernyataan atau komentar para paslon.

Baca juga: TKN Prabowo-Gibran Usul Saling Sanggah Dihapus, Pakar: Debat Bukan Cuma Pemaparan Program

Perbedaan pendapatan itu dapat ditemukan di media massa, media sosial, dan berbagai platform media digital lainnya.

“Misalnya, soal Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang sudah jelas ada perbedaan gagasan, setidaknya salah satu paslon,” katanya di Jakarta, Kamis (7/12/2023). 

Fahira mengatakan, salah satu rangkaian debat itu harus menjadikan persilangan gagasan soal IKN sebagai titik perdebatan agar rakyat mengetahui gagasan paslon yang paling rasional. 

Dia memaparkan, isu lain yang dapat dijadikan tema adalah penguatan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), stunting, paradigma pembangunan infrastruktur dan program strategis nasional (PSN), penciptaan lapangan pekerjaan, dan isu lainnya.

“Itu harus ditelusuri seperti apa persilangan gagasan antarpaslon untuk kemudian dijadikan bahan perdebatan,” ujarnya dalam siaran pers.

Baca juga: Diundang Debat Bareng Cak Imin dan Mahfud, Gibran Tegaskan Hanya Datangi Debat Cawapres Versi KPU

Fahira menambahkan, strategi lainnya adalah lima tema yang sifatnya sangat umum kemudian diturunkan menjadi tema-tema spesifik sesuai isu terkini atau sesuai dengan persoalan masyarakat. 

“Jangan sampai debat capres-cawapres sifatnya mengawang-awang atau tidak menyentuh sama sekali persoalan yang saat ini sedang dihadapi rakyat,” katanya.

Fahira mencontohkan, saat debat yang bertemakan pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, hingga lingkungan hidup, capres-cawapres harus ditanyakan terkait gagasan dan solusi masing-masing.

Contoh masalahnya adalah kegiatan pertambangan dan pengolahan nikel yang dinilai berkontribusi meningkatkan kerusakan lingkungan dan mengganggu kelangsungan hidup masyarakat sekitar tambang.

“Kemudian, misalnya soal ekonomi kerakyatan. Debat bisa diturunkan dengan meminta para capres memberikan gagasan dan solusi agar tata kelola industri sawit,” katanya.

Baca juga: Tak Setuju RUU DKJ, Fahira Idris: Gubernur Jakarta Harus Dipilih Langsung oleh Rakyat

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DKPP Keluhkan Anggaran Minim, Aduan Melonjak Jelang Pilkada 2024

DKPP Keluhkan Anggaran Minim, Aduan Melonjak Jelang Pilkada 2024

Nasional
Jawab Prabowo, Politikus PDI-P: Siapa yang Klaim Bung Karno Milik Satu Partai?

Jawab Prabowo, Politikus PDI-P: Siapa yang Klaim Bung Karno Milik Satu Partai?

Nasional
Pengamat Sarankan Syarat Pencalonan Gubernur Independen Dipermudah

Pengamat Sarankan Syarat Pencalonan Gubernur Independen Dipermudah

Nasional
Komnas Haji Minta Masyarakat Tak Mudah Tergiur Tawaran Haji Instan

Komnas Haji Minta Masyarakat Tak Mudah Tergiur Tawaran Haji Instan

Nasional
Libur Panjang, Korlantas Catat Peningkatan Arus Lalu Lintas

Libur Panjang, Korlantas Catat Peningkatan Arus Lalu Lintas

Nasional
DKPP Terima 233 Pengaduan Pemilu dalam 4 Bulan Terakhir

DKPP Terima 233 Pengaduan Pemilu dalam 4 Bulan Terakhir

Nasional
Prabowo: Beri Kami Waktu 4 Tahun untuk Buktikan ke Rakyat yang Tak Pilih Kita

Prabowo: Beri Kami Waktu 4 Tahun untuk Buktikan ke Rakyat yang Tak Pilih Kita

Nasional
Yusril: Penambahan Kementerian Prabowo Bukan Bagi-bagi Kekuasaan, Tak Perlu Disebut Pemborosan

Yusril: Penambahan Kementerian Prabowo Bukan Bagi-bagi Kekuasaan, Tak Perlu Disebut Pemborosan

Nasional
BPK di Pusara Sejumlah Kasus Korupsi...

BPK di Pusara Sejumlah Kasus Korupsi...

Nasional
Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Diisi Orang Politik

Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Diisi Orang Politik

Nasional
Pilkada 2024, Belum Ada Calon Perseorangan Serahkan KTP Dukungan ke KPU

Pilkada 2024, Belum Ada Calon Perseorangan Serahkan KTP Dukungan ke KPU

Nasional
Ada Jalur Independen, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Gubernur Nonpartai?

Ada Jalur Independen, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Gubernur Nonpartai?

Nasional
PPP: RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, tetapi Belum Ada Rencana Pembahasan

PPP: RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, tetapi Belum Ada Rencana Pembahasan

Nasional
Latihan Gabungan, Kapal Perang TNI AL Tenggelamkan Sasaran dengan Rudal Khusus hingga Torpedo

Latihan Gabungan, Kapal Perang TNI AL Tenggelamkan Sasaran dengan Rudal Khusus hingga Torpedo

Nasional
Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com