Namun, ia tak memungkiri kemungkinan mulai munculnya rasa tidak nyaman para menteri PDI-P, mengingat Presiden Jokowi sudah memiliki haluan yang berbeda.
"Tekanan-tekanan tidak ada. Kalau ada batin yang kurang pas, mungkin, hehe. Tapi kami berpolitik secara dewasa," ucap dia.
Hasto mengatakan, kedewasaan ini didapatkan partainya karena kerap mengalami ujian pasang surut dan asam garam dunia politik.
Ia pun menyebut dinamika politik yang terjadi akhir-akhir ini sebagai bentuk ujian.
"Ibaratnya ini ujian naik kelas, ibaratnya ini ujian mental spiritual, ujian terhadap soliditas partai, ujian terhadap konsistensi dalam semangat juang, khususnya amanat reformasi. Ini semua ujian-ujian bagi kami, dan kami tanggapi dengan semangat," jelas Hasto.
Baca juga: Hasto Sebut DPP PDI-P Sudah Terima Surat Usulan Pemecatan Gibran dari DPC
Beberapa minggu sebelumnya, Hasto sudah angkat bicara mengenai sikap PDI-P di pemerintahan.
PDI-P menyadari, sikap politik Jokowi sudah tidak sejalan untuk Pilpres 2024.
Namun, partainya tidak akan menarik para menteri anggota Kabinet Indonesia Maju.
PDI-P tetap berkomitmen mendukung pemerintahan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin hingga 2024.
"Itu memang komitmen dari PDI-P. Meskipun beliau sudah berubah, tapi tugas PDI-P untuk bangsa dan negara tetap dikedepankan, sehingga kami mengawal Jokowi-Ma'ruf Amin satu kesatuan sampai menyelesaikan tugas pada akhir jabatannya," kata Hasto dalam keterangannya, Minggu (5/11/2023).
Baca juga: Ditanya Status Jokowi di PDI-P, Masinton: Masih Kader Kalau Belum Ada Dukungan
Politikus asal Yogyakarta ini mengatakan, para menteri dari PDI-P akan tetap bekerja dan memberikan yang terbaik bagi rakyat.
Menteri-menteri dari PDI-P juga dipastikan akan menjaga stabilitas politik pada Pemilu 2024.
"Ingat, Pak Jokowi dan KH Ma'ruf Amin itu satu kesatuan. PDI-P tetap berjuang menjaga stabilitas politik pemerintahan. Maka, menteri-menteri dari PDI-P tetap menjalankan tugas bagi bangsa dan negara. Jauh dikedepankan dari sekadar manuver politik," kata Hasto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.