Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Capres-Cawapres Nomor Urut 2 Prabowo-Gibran, Parpol Pendukung, dan Timses

Kompas.com - 15/11/2023, 12:05 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka merupakan satu dari tiga pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang berlaga pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.

Pasangan yang diusung oleh Koalisi Indonesia Maju itu terdaftar sebagai peserta pilpres nomor urut 2. Berikut profilnya:

Koalisi partai politik

Koalisi Indonesia Maju terdiri dari empat partai politik pengusung (Parlemen), dan lima partai politik pendukung (non Parlemen). Perinciannya sebagai berikut:

Partai pengusung:

  • Partai Gerindra
  • Partai Golkar
  • Partai Demokrat
  • Partai Amanat Nasional (PAN)

Partai pendukung

  • Partai Bulan Bintang (PBB)
  • Partai Gelora
  • Partai Solidaritas Indonesia (PSI)
  • Partai Garuda
  • Partai Rakyat Adil Makmur (Prima)

Baca juga: Momen Istimewa di KPU: Salam Gibran-Kaesang ke Megawati, Pertemuan Prabowo dan Cak Imin

Profil Prabowo Subianto

Prabowo Subianto Djojohadikusumo lahir di Jakarta, 17 Oktober 1951. Laki-laki berusia 72 tahun ini lahir dari pasangan Soemitro Djojohadikusumo dan Dora Marie Sigar.

Ayah Prabowo merupakan seorang teknokrat sekaligus akademisi dan Menteri Ekonomi Indonesia pada era Orde Lama dan Orde Baru. Sementara sang kakek, Margono Djojohadikusumo, adalah pendiri Bank Negara Indonesia (BNI) dan Ketua Dewan Pertimbangan Agung pertama Indonesia.

Bersama tiga saudaranya, Prabowo banyak menghabiskan hidup di luar negeri mengikuti sang ayah yang mengasingkan diri karena berseberangan dengan pemerintahan Presiden Soekarno kala itu.

Prabowo menyelesaikan pendidikan menengahnya di Victoria Institution di Kuala Lumpur, Malaysia. Ia lantas melanjutkan studi di Zurich International School di Zurich, Swiss, serta The American School di London, Inggris, pada 1969.

Setelah Orde Lama tumbang, Prabowo dan keluarga kembali ke Indonesia. Prabowo pun melanjutkan pendidikan ke Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri) di Magelang, Jawa Tengah, selama 1970-1974.

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bersiap memimpin pertemuan tingkat menteri pertahanan ASEAN (ADMM) ke-17 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (15/11/2023). ADMM ke-17 diantaranya membahas sejumlah isu pertahanan dan keamanan seperti dinamika geopolitik dan geostrategi globlal serta kerja sama pertahanan dalam kerangka ASEAN. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bersiap memimpin pertemuan tingkat menteri pertahanan ASEAN (ADMM) ke-17 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (15/11/2023). ADMM ke-17 diantaranya membahas sejumlah isu pertahanan dan keamanan seperti dinamika geopolitik dan geostrategi globlal serta kerja sama pertahanan dalam kerangka ASEAN. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.
Lulus dengan menyandang gelar letnan dua, Prabowo mengawali karier militer dengan bergabung ke Komando Pasukan Sandi Yudha (Kopassandha), pasukan elite Angkatan Darat yang merupakan cikal bakal Kopassus (Komando Pasukan Khusus). Saat itu, ia bertugas sebagai komandan pleton pada Grup I/Para Komando, bagian dari pasukan operasi Tim Nanggala di Timor Timur.

Tahun 1983, Prabowo yang telah berpangkat kapten lantas bertugas sebagai Wakil Komandan Kesatuan Antiteror Detasemen 81 Kopassandha. Kala itu, Prabowo berada di bawah kepemimpinan Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi kini.

Setelah Kopassus dibentuk, kesatuan antiteror tersebut dimasukkan ke dalam Kopassus menjadi Satuan-81 Penanggulangan Teror (Sat-81 Gultor) atau disebut Den 81/Antiteror kesatuan baret merah Kopassus.

Kiprah militer Prabowo kian moncer. Tahun 1985, ia dipromosikan menjadi Wakil Komandan Batalyon Infanteri Lintas Udara 328 Kostrad di usia 36 tahun. Pada 1987, Prabowo dipercaya menjadi Komandan Batalyon Infanteri Lintas Udara 328 Kostrad dengan pangkat mayor.

Ia juga pernah menjabat Kepala Staf Brigade Infanteri Lintas Udara 17/Kujang I/Kostrad, kemudian Komandan Group-3/Pusat Pendidikan Pasukan Khusus, Wakil Komandan Kopassus, dan Komandan Kopassus dengan pangkat Brigadir Jenderal pada 1995.

Halaman:


Terkini Lainnya

Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK,

Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK,

Nasional
Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

Nasional
DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com