Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi di Antara Ujian Netralitas dan Keinginan "Cawe-cawe" Pilpres 2024

Kompas.com - 02/11/2023, 05:15 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

Pesan ke bakal capres

Perihal netralitas juga sempat disinggung tiga bakal capres Pemilu 2024 saat dijamu makan siang oleh Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (30/10/2023).

Bakal capres Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan, mengaku, di hadapan Jokowi, dirinya meminta agar presiden bersikap netral pada penyelenggaraan pemilu.

"Kami tadi sampaikan kepada beliau, bahwa kami sering bertemu dengan banyak orang-orang yang sayang pada Pak Presiden dan mereka-mereka yang sayang ini menitipkan pesan untuk Bapak Presiden bisa menjaga netralitas," kata Anies dalam keterangan pers seusai pertemuan.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyebutkan, Jokowi memberi respons positif terhadap pesan netralitas yang ia sampaikan. Katanya, Jokowi akan mengumpulkan dan menginstruksikan para penjabat kepala daerah serta aparat TNI dan Polri untuk tidak memihak.

"Kami melihat itu adalah pesan penting yang bisa membuat pilpres kita besok berjalan dengan aman, damai, karena seluruh unsur penyelenggara menunjukkan sikap yang netral," tutur Anies.

Sementara, usai jamuan makan siang itu, Ganjar mengajak semua pihak untuk bersama-sama mewujudkan pemilu damai. Dia bilang, sudah semestinya aparat bersikap netral.

"Nah, tugas kita, yuk jaga bersama-sama pemilu ini damai, para aparaturnya betul-betul imparsial, semua bisa berjalan dengan fair dan kita bisa saling menjaga," kata Ganjar.

Adapun Prabowo Subianto yang juga hadir dalam santap siang itu hanya berkomentar singkat ketika dimintai tanggapan terkait isu netralitas Jokowi menjelang Pilpres 2024.

"Kita semua ingin pemilu yang baik, lancar, saya kira menuju ke sana semuanya kita berharap seperti itu semuanya," tutur Ketua Umum Partai Gerindra tersebut.

Cawe-cawe

Sebelumnya, netralitas Jokowi sempat dipertanyakan ketika ia mengaku cawe-cawe terhadap penyelenggaraan Pemilu 2024. Sikap cawe-cawe itu diungkap Jokowi bertemu dengan para pimpinan media nasional dan sejumlah podcaster di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (29/5/2023).

Di hadapan para pemimpin media yang hadir, Presiden mengakui bahwa dirinya cawe-cawe dalam urusan Pemilu 2024. Presiden mengeklaim, sikap ini demi kepentingan bangsa dan negara.

Baca juga: Saat Jokowi Tertawa Ditanya soal PDI-P yang Merasa Ditinggalkan...

Pernyataan Kepala Negara ini pun dikritik banyak pihak. Namun, kala itu Jokowi menegaskan bahwa dirinya wajib cawe-cawe dalam transisi kepemimpinan nasional sebagai bentuk tanggung jawab moral sebagai presiden.

Cawe-cawe itu kan sudah saya sampaikan bahwa saya menjadi kewajiban moral, menjadi tanggung jawab moral saya sebagai presiden dalam masa transisi kepemimpinan nasional di 2024,” kata Jokowi usai Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDI-P di Sekolah Partai DPP PDI-P, Jakarta Selatan, Selasa (6/6/2023).

Mantan Wali Kota Solo itu mengaku tak ingin penyelenggaran Pilpres 2024 tersandung hambatan. Dia menyebutkan, proses transisi kepemimpinan nasional berpotensi memunculkan riak-riak persoalan.

Oleh karenanya, ikut campur Jokowi dalam hal ini ialah untuk memastikan pesta demokrasi berjalan baik.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Benny Harman: Belum Ada Rekomendasi Untuk Kembalikan UUD 1945 ke Naskah Asli

Benny Harman: Belum Ada Rekomendasi Untuk Kembalikan UUD 1945 ke Naskah Asli

Nasional
Sudah 6 Pj Kepala Daerah Mundur karena Hendak Maju Pilkada 2024

Sudah 6 Pj Kepala Daerah Mundur karena Hendak Maju Pilkada 2024

Nasional
Didakwa Korupsi Rp 44,5 Miliar, SYL Pamer Kementan Kontribusi Rp 15 Triliun ke Negara

Didakwa Korupsi Rp 44,5 Miliar, SYL Pamer Kementan Kontribusi Rp 15 Triliun ke Negara

Nasional
Menperin Bakal Pelajari Isu Sritex Bangkrut

Menperin Bakal Pelajari Isu Sritex Bangkrut

Nasional
Usung Sohibul Iman Jadi Bakal Cagub, PKS Tegaskan Partai Pemenang Pileg di Jakarta

Usung Sohibul Iman Jadi Bakal Cagub, PKS Tegaskan Partai Pemenang Pileg di Jakarta

Nasional
KPAI Desak Polisi Transparan Dalam Kasus Kematian Pelajar 13 Tahun di Padang

KPAI Desak Polisi Transparan Dalam Kasus Kematian Pelajar 13 Tahun di Padang

Nasional
Rotasi Pj Gubernur, Mendagri Bantah Presiden Cawe-cawe Pilkada 2024

Rotasi Pj Gubernur, Mendagri Bantah Presiden Cawe-cawe Pilkada 2024

Nasional
PDN Diserang 'Ransomware', Komisi I Ingatkan Pentingnya Peningkatan Keamanan Siber

PDN Diserang "Ransomware", Komisi I Ingatkan Pentingnya Peningkatan Keamanan Siber

Nasional
PKS Jagokan Sohibul Iman di Jakarta, Airlangga Ingatkan Pilkada Butuh Koalisi

PKS Jagokan Sohibul Iman di Jakarta, Airlangga Ingatkan Pilkada Butuh Koalisi

Nasional
Staf Airlangga Jadi Pj Gubernur Sumsel, Mendagri: Kami Ingin Beri Pengalaman

Staf Airlangga Jadi Pj Gubernur Sumsel, Mendagri: Kami Ingin Beri Pengalaman

Nasional
Tanggapi Putusan MA, Mendagri: Pelantikan Kepala Daerah Tidak Perlu Serentak

Tanggapi Putusan MA, Mendagri: Pelantikan Kepala Daerah Tidak Perlu Serentak

Nasional
Badan Pengkajian MPR Sebut Wacana Amendemen UUD 1945 Terbuka untuk Didiskusikan

Badan Pengkajian MPR Sebut Wacana Amendemen UUD 1945 Terbuka untuk Didiskusikan

Nasional
Sahroni Didorong Maju Pilkada Jakarta, Paloh: Dia Punya Kapabilitas, tetapi Elektabilitasnya...

Sahroni Didorong Maju Pilkada Jakarta, Paloh: Dia Punya Kapabilitas, tetapi Elektabilitasnya...

Nasional
Istana Tetapkan Tema dan Logo HUT ke-79 RI: 'Nusantara Baru, Indonesia Maju'

Istana Tetapkan Tema dan Logo HUT ke-79 RI: "Nusantara Baru, Indonesia Maju"

Nasional
KPI Tegaskan Belum Pernah Terima Draf Resmi RUU Penyiaran

KPI Tegaskan Belum Pernah Terima Draf Resmi RUU Penyiaran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com