Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politik Makan Siang Jokowi dan Pesan Netralitas dari Ganjar dan Anies

Kompas.com - 31/10/2023, 10:57 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

Kemudian ketika Jokowi menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, cara yang sama dia gunakan buat menyelesaikan persoalan dengan warga.

Ketika muncul gagasan melakukan penataan Pasar Tanah Abang, Jokowi juga mengundang berbagai tokoh masyarakat dan pedagang buat makan siang, lalu berunding buat mencari jalan keluar persoalan.

Baca juga: Perselisihan PDI-P dan Jokowi Dinilai Mesti Diakhiri demi Rakyat

Jokowi juga pernah mengajak warga Petukangan, Jakarta Selatan, yang mempunyai sengketa karena tanah mereka digusur untuk proyek jalan tol lingkar luar Jakarta (JORR) W2 ruas Kebun Jeruk-Ulujami.

Selain itu, Jokowi juga pernah mengundang perwakilan penduduk yang tinggal di sekitar Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, yang akan dipindahkan ke rumah susun.

Jokowi juga membuat penduduk di sekitar Waduk Ria Rio bersedia pindah ke Rumah Susuk Pinus Elok lewat perundingan setelah makan siang bersama.

Saat menjabat menjadi Presiden pun Jokowi sudah beberapa kali menggelar kegiatan makan siang bersama sejumlah kalangan masyarakat. Mulai dari pengamat politik, influencer, sampai perwakilan warga Nduga, Papua.

Pesan netralitas 

Usai makan siang bersama Jokowi, para bakal capres pun menyampaikan keterangan pers kepada wartawan.

Bakal capres Prabowo Subianto menyebut, kegiatan makan bersama Presiden diisi pembicaraan hal-hal unum.

Menurut Prabowo, tidak ada arahan tertentu dari Presiden Jokowi kepada dirinya, Ganjar maupun Anies.

"Enggak ada (tidak ada arahan). Bicara-bicara umum saja," kata Prabowo

Meski begitu, Ketua Umum Partai Gerindra itu mengakui jika suasana makan siang berlangsung akrab.

Baca juga: Jokowi Sebut Pj Kepala Daerah Lebih Mudah Buat Kebijakan karena Tak Punya Beban Politik

Senada dengan Prabowo, bakal capres Ganjar Pranowo menyebut suasana makan siang bersama Presiden mengasyikkan.

Menurut Ganjar, Presiden Jokowi berusaha berkomunikasi dengan baik kepada para bakal capres.

Ganjar juga menyebut soal netralitas dalam Pemilu 2024 dibahas bersama Presiden selama makan siang.

Dia menilai, persoalan netralitas menjadi hal yang penting dibicarakan bersama Kepala Negara.

"Ya penting lah demokrasi kalau tidak ada netralitas menjadi sangat parsial pasti menjadi berat sebelah," ungkap Ganjar.

Baca juga: Pendekatan Meja Makan ala Jokowi di Tengah Panasnya Suhu Politik...

Sementara itu, bakal capres Anies Baswedan menyatakan bahwa dirinya menitipkan pesan khusus soal netralitas kepada Presiden.

"Tadi kami sampaikan kepada beliau bahwa kami sering bertemu dengan banyak orang yang sayang pada Presiden dan mereka yang sayang ini menitipkan pesan untuk Bapak Presiden bisa menjaga netralitas," ungkap Anies.

Menurut dia, Presiden pun merespons dengan pernyataan sudah meminta kepada aparat untuk menjaga netralitas di dalam pemilu.

Anies menilai, jawaban Presiden Jokowi merupakan pesan penting yang bisa membuat Pemilu 2024 berjalan dengan aman dan damai.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com