Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ogah Pikirkan Manuver Gibran, Adian Napitupulu: Gibran Aja Enggak Mikirin Kita

Kompas.com - 26/10/2023, 15:18 WIB
Fitria Chusna Farisa

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Tim Koordinasi Relawan Pemenangan Pilpres (TKRPP) PDI Perjuangan, Adian Napitupulu, enggan mengomentari langkah politik kader PDI-P sekaligus putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka.

Adian mengaku tak memikirkan manuver Gibran yang kini menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) pendamping bakal calon presiden (capres) Koalisi Indonesia Maju, Prabowo Subianto.

“Gue enggak mikirin Gibran. Gibran aja enggak mikirin kite, ciee," seloroh Adian saat diwawancara di sela kegiatannya di Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (25/10/2023), dikutip dari Antara.

Baca juga: PDI-P Tak Sanksi Jokowi yang Beri Restu Gibran Jadi Cawapres Prabowo

Adian mengaku, dirinya jarang berkomunikasi dengan Gibran. Ketimbang Gibran, anggota Komisi VII DPR RI itu mengeklaim lebih banyak berinteraksi dengan rakyat.

Ia juga mengatakan, hari pemungutan suara Pemilu Presiden 2024 kian dekat. Oleh karenanya, PDI-P tak ingin buang-buang waktu untuk memikirkan hal yang tidak menghasilkan suara elektoral.

"Selama 111 hari ke depan kami tidak punya waktu untuk penyesalan. Maaf-maaf aja, kita ini sudah jadi aktivis sangat lama, berpolitik cukup lama, dan kita sudah belajar bagaimana untuk tidak baperan," ujarnya.

Partai politik koalisi PDI-P, lanjut Adian, fokus memenangkan bakal capres-cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Menurutnya, Ganjar-Mahfud punya rekam jejak yang lebih baik.

Baca juga: Visi-Misi Prabowo-Gibran, Reformasi Hukum hingga Penguatan Pertahanan Negara

Bakal capres-cawapres yang diusung PDI-P bersama Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Hanura, dan Partai Perindo itu juga disebut bersih dari korupsi.

“Perintah partai sama gue cuma satu, menangkan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. Jadi gue harus memilih waktu dan energi gue untuk tidak mikirin yang lain di luar dari pada itu," kata Adian.

"Dan kita perjuangkan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD yang rekam jejaknya jauh lebih bersih, tidak ada ceceran darah di tangannya, tidak ada uang korupsi di dompetnya, itu untuk Indonesia kita lakukan," tuturnya.

Sebagaimana diketahui, Gibran bakal berlaga bersama Prabowo pada Pemilu Presiden 2024. Keduanya mendaftar sebagai bakal pasangan capres-cawapres ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Rabu (25/10/2023).

Wali Kota Surakarta itu menjadi pendamping Prabowo kendati masih tercatat sebagai kader PDI-P. Hingga kini, Gibran belum mengundurkan diri dari partai banteng, pun PDI-P tak kunjung memecat Gibran.

Manuver ini disebut-sebut menyebabkan keretakan hubungan keluarga Jokowi dan Megawati Soekarnoputri sebagai pimpinan PDI-P.

Sementara, baru-baru ini Adian mengungkap, persoalan antara Megawati dan Jokowi sebenarnya bermula dari penolakan PDI-P terhadap wacana perpanjangan masa jabatan tiga periode yang sempat berulang kali bergulir.

Baca juga: Daftar Anggota Tim Kampanye Prabowo-Gibran Diumumkan dalam Waktu Dekat

Adian bilang, PDI-P tidak mengabulkan permintaan Jokowi untuk memperpanjang masa jabatannya sebagai presiden tiga periode. Sebab, menurut PDI-P, perpanjangan masa jabatan presiden merupakan bentuk pengkhianatan terhadap konstitusi.

"Nah, ketika kemudian ada permintaan tiga periode, kita tolak. Ini masalah konstitusi, ini masalah bangsa, ini masalah rakyat, yang harus kita tidak bisa setujui,” kata Adian dalam keterangan tertulisnya, Rabu (25/10/2023).

“Kemudian, ada pihak yang marah ya terserah mereka. Yang jelas kita bertahan untuk menjaga konstitusi. Menjaga konstitusi adalah menjaga republik ini. Menjaga konstitusi adalah menjaga bangsa dan rakyat kita,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com