Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diplomasi "Coto Makassar", Manuver Amankan Dukungan JK di Koalisi Perubahan

Kompas.com - 08/10/2023, 09:45 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon presiden (bacapres) Anies Baswedan bertemu Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla (JK) di kediamannya, di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan, Sabtu (7/10/2023) pagi.

Pertemuan ini dinilai sebagai langkah Anies mengamankan dukungan JK, usai politikus senior Partai Golkar itu bertemu Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani di tempat yang sama, pada Rabu (4/10/2023).

Dalam pertemuan kemarin, keduanya sempat sarapan bersama. Coto Makassar menjadi salah satu sajian yang disajikan JK kepada Anies. 

Baca juga: Pengamat Nilai Anies Khawatir dengan Pertemuan Puan dan Jusuf Kalla

"Dan setelah itu saya dapat oleh-oleh multivitamin. Mudah-mudahan jadi tambahan suplemen untuk perjalanan," ucap mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Menurut Anies, multivitamin yang JK berikan berfungsi untuk menguatkan stamina fisik, stamina intelektual, stamina moral, dan stamina mental.

JK puji Anies

Dalam kesempatan itu, JK sempat memuji Anies. Ia menyebut, Anies sebagai seseorang yang memiliki track record yang baik, baik sebagai gubernur maupun saat menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud). 

"Saya kira semua itu dapat dipenuhi oleh Anies, (dia pernah menjadi) menteri, gubernur, dia leadership dengan baik, lengkap. Gitu, kan. Jadi butuh itu suatu kepemimpinan yang baik," ucap JK.

Baca juga: PKB Sebut Sutiyoso Cs Dipertimbangkan Masuk Timnas Pemenangan Anies-Muhaimin

JK menyampaikan, kepemimpinan yang baik sangat diperlukan mengingat Indonesia adalah bangsa yang besar. Indonesia terdiri dari belasan ribu pulau dengan jumlah penduduk mencapai 270 juta jiwa.

"Ini bukan Singapura, bukan Malaysia. (Indonesia) ini 8 atau hampir 10 kali dibandingkan Malaysia. 8 kali lah. Jadi butuh orang yang punya sinergi. Karena itu saya kasih vitamin supaya stamina lebih kuat menghadapi 4 bulan ke depan," ucap JK.

"Ada masalah enggak selama ini? Track record, oke lah. Seperti itu yang kita harapkan untuk memimpin bangsa ini ke depan. Saya objektif saja, tapi track record, pengalaman, kecerdasan bisa melayani bangsa ini, dan morally dapat kita pegang tidak pernah ada masalah moral," imbuh dia.

Amankan dukungan

Kedatangan Anies ke kediaman JK pada Sabtu pagi, diyakini bukan hanya sekedar untuk silaturahmi, tapi untuk mengamankan dukungan politikus Golkar itu.

Diketahui, beberapa waktu lalu, JK bertemu Puan di tempat yang sama. PDI-P sendiri kini tengah menyusun Tim Pemenangan Nasional Ganjar Presiden (TPN GP), bersama tiga parpol rekan koalisinya.

Saat ditanya mengenai soal ajakan bergabung ke dalam TPN GP saat bertemu Puan, JK memilih merahasiakannya. 

Terpisah, Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro menilai, ada kekhawatiran Anies di balik pertemuan JK dengan Puan.

Baca juga: JK Sebut Anies Punya Kriteria dan Rekam Jejak Bagus untuk Jadi Capres

"Secara personal, Anies wajar khawatir menimbang JK adalah mentor politiknya," ujar Agung.

Sebab, jika JK sampai bergabung ke dalam poros pendukung Ganjar, maka kekuatan Koalisi Perubahan bisa berkurang. Oleh karenanya penting bagi Anies memastikan JK tetap berada di Koalisi Perubahan.

"Hal lain yang penting, suka atau tidak, JK selalu efektif memainkan perannya saat open election ketika petahana tak bisa maju kembali, baik bersama SBY maupun Jokowi," jelas Agung.

"Artinya, siapa yang bersama JK, minimal kemungkinan bisa mendulang insentif politik dari pengalamannya," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com