Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/10/2023, 19:35 WIB
Singgih Wiryono,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Koordinator Indonesian Corruption Watch (ICW) Agus Sunaryanto mendesak agar Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo kooperatif menjalani proses hukum yang sedang berjalan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Pernyataan Agus tersebut merespons Mentan Syahrul yang baru kembali ke tanah air setelah sempat hilang kontak di luar negeri. Menghilangnya Syahrul ini terjadi di saat KPK dikabarkan menetapkannya sebagai tersangka korupsi di Kementan. 

"Menurut saya Pak Syahrul lebih baik kooperatif untuk mengikuti proses hukum yang tengah berjalan, itu akan baik bagi dirinya dan juga baik untuk citra pemerintah," ujar Agus saat dihubungi melalui pesan singkat, Rabu (4/10/2023).

Agus mengatakan, jika Syahrul merasa proses hukumnya saat ini oleh KPK bernuansa politik, tak semestinya dia hilang kontak.

Baca juga: KPK Geledah Rumah Mentan Syahrul Yasin Limpo di Kota Makassar

Proses peradilan bisa memberikan kejelasan dan publik bisa menilai apakah proses hukum tersebut benar-benar atas dasar politik atau tidak.

"Publik bisa menilai proses hukum yang dilaksanakan KPK berdasarkan bukti yang kuat atau dibuat-buat," ucapnya.

Sebelumnya, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Harvick Hasnul Qolbi mengatakan, pihaknya sempat kehilangan kabar atau lost contact dengan Syahrul Yasin Limpo.

Baca juga: Nasdem Duga Sakit Prostat Syahrul Yasin Limpo Kambuh karena Kepikiran Kasus di KPK

Namun, Syahrul akhirnya kembali ke tanah air pada sore tadi. Bendum Partai Nasdem Ahmad Sahroni mengatakan Syahrul tidak menghilang melainkan ada gangguan kesehatan sehingga belum kembali ke tanah air. 

Menteri Syahrul menjadi sorotan publik karena baru-baru ini rumah dinasnya digeledah oleh KPK.

KPK menggeledah rumah dinas Syahrul di kompleks perumahan menteri, Widya Candra, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (28/9/2023).


Dalam penggeledahan ini, penyidik lembaga antirasuah mengamankan uang puluhan miliar rupiah dan mata uang asing.

Selain uang, penyidik menemukan dan mengamankan 12 pucuk senjata api. Kendati kasus dugaan korupsi di lingkungan Kementerian Pertanian sudah naik tahap penyidikan, KPK hingga kini belum mengungkap identitas para tersangka.

"Di KPK ada SOP (standard operating procedure), dalam proses penyidikan itu pasti sudah ada yang ditetapkan jadi tersangka," ujar Juru Bicara Penindakan dan Kelembagaan KPK Ali Fikri dalam konferensi pers di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Jumat (29/9/2023).

Sementara itu, saat rumah dinasnya digeledah, Syahrul Yasin Limpo disebut sedang berada di Roma, Italia.

Dalam unggahan di akun Instagram resminya, Syahrul Yasin Limpo mengatakan sedang berada di Roma, Italia, untuk menghadiri forum Global Conference on Sustainable Livestock Transformation yang diadakan oleh FAO (Food and Agriculture Organization/Organisasi Pangan dan Pertanian).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Datangi Ponpes Cipasung Tasikmalaya, Prabowo Mengaku Diberi Banyak Wejangan

Datangi Ponpes Cipasung Tasikmalaya, Prabowo Mengaku Diberi Banyak Wejangan

Nasional
Kampanye di Jabar, Ridwan Kamil: Prabowo Dukung Tasikmalaya dan Garut Dimekarkan

Kampanye di Jabar, Ridwan Kamil: Prabowo Dukung Tasikmalaya dan Garut Dimekarkan

Nasional
Ceritakan Proses Awal Masuk ke Dunia Politik, Prabowo: Sebenarnya Harapan Saya Dikembalikan Jadi Jenderal TNI

Ceritakan Proses Awal Masuk ke Dunia Politik, Prabowo: Sebenarnya Harapan Saya Dikembalikan Jadi Jenderal TNI

Nasional
Cak Imin Kunjungi Mojokerto, Peringati Haul Ayahnya dan Minta Doa Restu agar Menang Pilpres

Cak Imin Kunjungi Mojokerto, Peringati Haul Ayahnya dan Minta Doa Restu agar Menang Pilpres

Nasional
Ungkap Alasan Maju Lagi Jadi Capres, Prabowo: Saya Ingin Diberi Mandat Memimpin Bangsa Ini

Ungkap Alasan Maju Lagi Jadi Capres, Prabowo: Saya Ingin Diberi Mandat Memimpin Bangsa Ini

Nasional
Cerita Prabowo soal Tuduhan Kudeta gara-gara Paling Banyak Punya Pasukan Tempur

Cerita Prabowo soal Tuduhan Kudeta gara-gara Paling Banyak Punya Pasukan Tempur

Nasional
Menkonminfo  Apresiasi Jurnalis dalam Puncak Anugerah Jurnalistik Kominfo 2023

Menkonminfo Apresiasi Jurnalis dalam Puncak Anugerah Jurnalistik Kominfo 2023

Nasional
Menyoal Format Baru Debat Cawapres 2024

Menyoal Format Baru Debat Cawapres 2024

Nasional
Bertemu Ganjar, Kelompok Disabilitas di Lombok Curhat soal Askes yang Tak Inklusif

Bertemu Ganjar, Kelompok Disabilitas di Lombok Curhat soal Askes yang Tak Inklusif

Nasional
Gibran dan Selvi Temui Warga di CFD Jakarta, Belanja Boneka di Sarinah

Gibran dan Selvi Temui Warga di CFD Jakarta, Belanja Boneka di Sarinah

Nasional
Ridwan Kamil: Mau Susu-Makan Gratis? Jangan Lupa Menangkan Prabowo, Gunakan TikTok, Facebook, Instagram

Ridwan Kamil: Mau Susu-Makan Gratis? Jangan Lupa Menangkan Prabowo, Gunakan TikTok, Facebook, Instagram

Nasional
Cerita Prabowo soal Politik 'Isi Tas' Saat Ikut Konvensi Capres Sebuah Parpol

Cerita Prabowo soal Politik "Isi Tas" Saat Ikut Konvensi Capres Sebuah Parpol

Nasional
Jokowi Kembali ke Tanah Air Usai Hadiri COP28 di Dubai

Jokowi Kembali ke Tanah Air Usai Hadiri COP28 di Dubai

Nasional
Duduk Perkara Debat Pilpres 2024: Debat Cawapres Tetap Ada, tapi Didampingi Capres

Duduk Perkara Debat Pilpres 2024: Debat Cawapres Tetap Ada, tapi Didampingi Capres

Nasional
Bertemu Sekjen PBB, Presiden Jokowi Bahas Aksi Iklim dan Situasi di Gaza

Bertemu Sekjen PBB, Presiden Jokowi Bahas Aksi Iklim dan Situasi di Gaza

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com