JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Andi Widjajanto mengaku tidak tahu namanya disebut-sebut bakal masuk dalam Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo.
Andi juga mengaku belum pernah diajak berbicara untuk bergabung ke dalam tim sukses bakal calon presiden dari PDI-P tersebut.
"Belum tahu saya, nanti dilihat saja perkembangannya seperti apa," kata Andi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta,
Baca juga: Arsjad Rasjid Sebut Susunan TPN Ganjar Akan Diumumkan Bertahap
Andi tidak mau berkomentar ketika ditanya apakah ia akan mundur dari jabatan Gubernur Lemhannas jika masuk TPN Ganjar atau tidak.
Ia menyebutkan, keputusan itu akan bergantung pada penugasan dari Presiden Joko Widodo.
"Itu karena penguasan saya dari presiden. Jadi nanti penugasan apa pun ke depan selalu akan disesuaikan dengan kebutuhan presiden," ujar Andi.
Ada sejumlah nama yang sudah dipastikan masuk dalam struktur TPN, salah satunya adalah Ketua Umum Kadin Arsjad Rasjid yang didaulat menjadi Ketua TPN.
Kemudian, mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa, mantan Wakapolri Komjen (Purn) Gatot Eddy Pramono dan Ketua Harian Partai Perindo Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi merupakan Wakil Ketua TPN GP.
Selain ketiganya, belakangan mencuat nama Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo yang juga putri Ketua Umum Perindo Harry Tanoesoedibjo yang masuk dalam jajaran Wakil Ketua TPN GP.
Baca juga: Penutupan Rakernas IV PDI-P: Ada Pengarahan TPN, Pembacaan Rekomendasi, dan Pidato Megawati
Selain itu, ada nama putri Presiden keempat Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Yenny Wahid, mantan Wakil Presiden Try Soetrisno dan Gubernur Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhannas) Andi Widjajanto yang disebut-sebut bakal mengisi posisi di dalam TPN GP.
Namun, saat ditanya tentang nama-nama tersebut, Arsjad mengaku belum bisa membenarkan.
"Pokoknya kita inklusif, yang memang sejalan dengan semuanya berpikiran bahwa Ganjar Pranowo itu adalah presiden. Nah, nanti deh (diumumkan), kalau sudah, daripada berspekulasi," tutur Arsjad.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.